Bayangkan saja, ketika 54 jumlah halaman di Majalah KIRANA, aku pernah mengisi sebanyak 40 halaman dan itu bukanlah pekerjaan mudah apalagi sebahagian tulisan mengekspose kegiatan orang-orang yang sangat sulit didapatkan beritanya, serta untuk berkomunikasi aktif. Alasan pemicu keluarnya aku dari Majalah KIRANA karena, suatu saat ketika sahabatku terkasih Almarhum Drs. LESTON SINAGA, mengalami sakit yang sangat membuatnya menderita. Aku tahu banyak sekali biaya yang dikeluarkannya dan tentu banyak juga melibatkan orang lain. Atas niat baik, Dairi Pers menggalang dana dengan membuat Iklan Ucapan Turut Berbela Sungkawa terhadap meninggalnya Drs.LESTON SINAGA, dan ketika Iklan atas nama Majalah KIRANA dengan tulisan Pemimpin Redaksi Majalah KIRANA - Drs. ASBEL TAMPUBOLON terbit, apa daya kekecewaanku menerjang tinggi ke angkasa, ketika iklan tersebut tidak mau dibayar, walau hanya seharga 300 ribu rupiah. Hatiku sebenarnya menangis, dan tanpa kuasa kuceritakan juga kepada Pemimpin Redaksi Dairi Pers , tentang semuanya ini. Apalah daya, biarlah aku keluar dari Majalah KIRANA yang memberiku upah kadang 400 ribu dan kadang 800 ribu, walau aku tahu Gaji Pemimpin Redaksi ditambah lain-lainnya sekitar 3 juta per edisi. Apalah daya, keikhlasanku membangun Dairi melalui tulisan, ternyata sungguh mengecewakan diriku sendiri. Kini akupun bingung, karena hampir setiap hari aku hanya sibuk chating dan membuka situs-situs tanpa ada tantangan berpikir seperti dulu itu. Semoga ada yang mendengarkan keluhanku ini.
Sunday, 13 July 2008
Hari - Hari Menjengkelkan
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment