HARI ini 1 Oktober 2011, Kabupaten Diri berusia 64 Tahun. Tidaklah salah bila aku mengangkat profil salah seorang mantan Bupati Dairi yaitu Jonathan Gelar Oppu Tording Sitohang. Seorang Pahlawan Negara dan Pahlawan Pembangunan Kabupaten Dairi. Komandan Perang - Abdul Rahman Lubis (82) Ketua DPC LVRI (Legun Veteran Republik Indonesia) Kabupaten Dairi, salah seorang saksi hidup perjuangan kemerdekaan, mengaku salut atas kecerdasan Jonathan. Dia itu ahli strategi, ujarnya mengaku dekat di era pertumpahan darah. Sepengetahuannya, Jonathan adalah komandan pasukan Sektor II Tapanuli membawahi Tarutung dan Sibolga. Keduanya intens tukar pikiran bersama Jamin Ginting di Medan. Beberapa bulan sebelum pengibaran merah-putih, pasukan Abdul Rahman dan Jonathan bersatu menghadang Belanda di Simpang Tiga, Sitinjo. Jonathan menggiring personil dari Parbuluan sedang dianya meluncur dalam korps Sabilillah dan Terri dari Sidikalang. Mencegah masuknya Belanda, jembatan Lae Renun (perbatasan Sidikalang-Sumbul) diputus. Musuh sempat kelimpungan lantaran panser dan truk serta senjata api tidak bisa lewat. Perang tidak terelak. Musuh membuat jembatan darurat. Seingat Abdul Rahman, dua anggota Jonathan gugur tetapi korban tewas lebih jamak di pihak lawan. Itu diketahui seiring posisi Abdul Rahman juga merangkap anggota Palang Merah. Di antara semak belukar dan kayu di sana, pembela tanah air mengayun senjata laras panjang berupa mahasen, suzuki dan mortir. Tiada kata menyerah kecuali menang untuk merdeka. Diterangkan, mereka bertarung tanpa sandal dan juga tanpa seragam. Saling kenal dan percaya saja. Di era kepemimpinan sebagai Bupati Dairi pertama medio 1947-1948, dia menampilkan kesederhanaan. Tak ada jarak pejabat terhadap rakyat, papar Abdul Rahman, Jumat (5/8) didampingi anggota Tunggul Marbun (81), Ringkon Marbun (68), Mula Siburian (81) dan Albert Tambunan (81). Cerita lengkap ada di http://sarifuddin-siregar.blogspot.com .
No comments :
Post a Comment