ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Saturday 3 May 2008

Calon Independent Dairi Banyak

Revisi Kedua UU 32/2004 ternyata disambut meriah di Kabupaten Dairi, terutama yang merasa tidak bakalan di rangkul partai politik. Sampai hari ini ada banyak calon Bupati Dairi yang mendeklarasikan dirinya untuk maju pada Pemilihan Bupati Dairi periode 2009-2014. Beberapa diantaranya KRA. Johnny Sitohang (Wakil Bupati Dairi), Drs. Parlemen Sinaga,MM (Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana), Ir. Tagor Sinurat,MSc (Kadis. Pekerjaan Umum), Drs. M.H. Sigalingging,MM (Kadis. Perindagkop), MG.Lingga,SH (Kepala BAWASDA), Ir. Samuel Hutagalung (Kabid. Tata Ruang BAPPEDA), Kepler Bintang (Praktisi Hukum), Hodraja Sitanggang (Mantan Dandim), Drs. FJ. Pinem (Pensiunan), Tom Sianturi (Politikus) dan lainnya.

Begitu banyaknya yang menginginkan dirinya terjun dalam Pilkada menjadi Bupati Dairi yang akan digelar medio Oktober 2008 ini memiliki nilai positif sebagai akibat diakomodirnya calon independent. Tentu saja untuk tampil dari calon independen bukan berarti cost politik lebih murah daripada harus 'membeli kapal" dari partai politik. Kata orang, untuk mendapatkanselembar foto copy KTP dan surat dukungan masyarakat paling tidak harus menyiapkan upeti sekitar 20.000 rupiah. Jika diperhitungkan jumlah KTP dan surat dukungan yang harus dimiliki skeitar 15.000 lembar, maka seorang calon minimal mengeluarkan 300 juta rupiah. Belum lagi uang untuk "memaksa" masyarakat memilihnya nanti, tentu uang 5 Milyar rupiah belum cukup membiayainya.

Kata orang bijak jika kita memiliki uang 5 Milyar rupiah untuk "cost politik" maju dalam pemilihan Bupati Dairi tahun ini, seorang Balon Bupati harus memiliki uang minimal 10 persen dari uang keluarnya untuk biaya berobat, jika kalah. Ini tidaklah canda belaka, karena kebiasaan orang Indonesia apalagi orang Batak yang memiliki temperamen tinggi alias punya penyakit darah tinggi, bisa mengundang penyakit stroke. Lebih dini, seorang Balon Bupati menyikapi fenomena ini dan benar-benar bertanya tentang kesiapan dirinya jika nanti tidak menang.

Masyarakat cerdas tentunya tidak akan terpengaruh dengan rayuan gombal para Balon Bupati walau diiming-imingi uang dan fasilitas lain. Namun bagi masyarakat miskin lain ceritanya, sebahagian besar masih berpikir lurus-lurus saja seperti mengaminkan apapun yang dikatakan orang yang membelikan sekaleng beras serta sekilo ikan asin untuk dimakan anaknya.

No comments :