ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Saturday 31 May 2008

Secara Teori, BLT Bikin Malas

JAKARTA, SABTU - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Subur Budhisantoso enggan berkomentar panjang saat ditanya apakah Wantimpres diminta pertimbangan saat pemerintah merancang program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. "Kemarin kami memasukkan pertimbangan-pertimbangan, kami rapat bagaimana mengatasi dampak kenaikan harga BBM. Apa masukannya, menurut UU tidak boleh saya katakan. Pertimbangan itu bisa kami masukkan diminta atau tidak diminta," kata Subur seusai diskusi tentang Kebangkitan Nasional di JCC, Jakarta, Sabtu (31/5). Bagaimana dengan pendapat yang mengatakan BLT justru membentuk rakyat jadi pemalas? "Secara teori begitu (membuat jadi pemalas). Tapi kenyataannya ada hal-hal yang harus ditanggulangi untuk jangka pendek. Kenyataannya ada orang melarat yang membutuhkan bantuan. Di luar negeri ada program social security yang langsung permanen. Kita (Indonesia) karena belum mampu ya sewajarnya saja," kata antropolog bergelar profesor itu. Ke depan, Subur mengatakan, Indonesia bisa mengganti program BLT dalam bentuk social security. Pada program itu hanya orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan yang mendapatkan bantuan pemerintah. "Ke depannya harus dilembagakan. Jangan hanya saat BBM naik. Seperti yang sudah dijalankan di Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Bahkan, orang Indonesia yang sudah jadi permanent residence di negara-negara tersebut dan melarat dapat bantuan itu," ujarnya. (www.kompas.com)

No comments :