ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Wednesday 11 March 2009

IT Dairi Karya MP. TUMANGGOR

KABUPATEN Dairi adalah salah satu daerah yang memiliki banyak wilayah kantong kemiskinan. Tidak dapat disangkal Dairi termasuk dalam prioritas pembangunan daerah tertinggal (miskin) di Indonesia. Pada kepemimpinan DR. Master Parulian Tumanggor,DESS di Kabupaten Dairi ternyata melukiskan banyak hal istimewa bagi Kabupaten Dairi. Selain sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) juga terpilih sebagai Ketua Forum Komunikasi Daerah Tertinggal Indonesia. Kedua jabatan selevel Nasional ini tentu tidak diperoleh begitu saja namun membutuhkan wujud intelektualitas tinggi, kreatifitas, imaginasi, pergaulan, serta kapabilitas diri yang pilih tanding dari siapapun yang kemudian semuanya ada dalam diri seorang DR.M.P. Tumanggor,DESS yang suka dengan ungkapan “The height of a tree is determined by the depth of its roots” (Tingginya sebuah pohon ditentukan oleh kedalaman akarnya). Peraih anugrah Bintang Mahaputra Satyalancana dari Presiden Republik Indonesia ini tercatat sebagai pemrakarsa pembentukan Yayasan Anak Indonesia dan juga pemerhati Kebudayaan bersama Mr.Ethos Indonesia – Jansen Sinamo ... yang kemudiann melahirkan gagasan pembuatan Majalah Kebudayaan yang diberi nama Majalah TATAP. Bupati yang membangun Bersama Rakyat Dairi selama 2 periode ini adalah lulusan S2 jurusan administrasi perpajakan pada Universitas De paris Dauphin tahun 1984, kemudian mengambil S3 di Universitas Paris XI, dengan topik BUMN perminyakan di Indonesia, khususnya Pertamina serta tamat tahun 1988. Selama 1 dasa warsa kepemimpinannya, banyak hal diperbuat demi kemajuan Kabupaten Dairi. Salah satu ide brilliant terobosan dilakukan dalam hal pengembangan teknologi informasi melalui internet. Walau dengan keterbatasan dana apalagi sumber daya manusia, tekad DR.M.P.Tumanggor berani membawa Dairi maju selangkah sebagai satu satunya Kabupaten di Sumatera Utara bahkan di Pulau Sumatera yang telah membangun jaringan internet di seluruh wilayah kecamatannya dan sebahgain desa/kelurahannya. Prestasi luar biasa ini tidak hanya mengundang decak kagum daerah lainnya, namun sebahagian ada yang berpikiran sempit dan mengatakan ini adalah program spektakluer yang sia-sia membuang dana karena Dairi belum siap. Pernyataan ini sah sah saja, namun masyarakat juga harus berpikir bijaksana melihat manfaat dari dibangunnya internet di Kabupaten Dairi, sembari aparaturnya berbenah diri. Saat ini Jaringan internet dibangun di 15 Kecamatan, dan 14 kecamatan tersambung jaringan internet melalui radio link memakai acces satelit dengan bandwith (lebar / daya frekuensi) 2 MBps. Karena keterbatasan anggaran acces yang diambil dari Satelit Telkom 2 dan Hongkong Satelit ini masih belum dirasakan kecepatan browsing (menjelajah website) maupun download (mengambil data dari website) disebabkan akses bandwidth 2 MBps perbandingan 1 : 4 ini harus di bagi dengan sekitar 70 komputer. Rata-rata computer yang terkoneksi internet 30 KBps dan ini hampir sama dengan kekuatan acces internet bila kita memakai Telkomnet instan yang terkoneksi melalui telepon rumah bukanm speedy. Kedepan sesuai arahan perencanaan Bupati Dairi, secara bertahap bandiwth akan di tingkatkan lagi. Spesial Kecamatan Silahisabungan dikoneksikan internet langsung ke satelit dengan bandwitdth 384 KBps dan tahun 2009 ini pembangunan jaringan internet di 5 desa di Kecamatan Silahisabungan. Hal luar biasa, Kabupaten Dairi memiliki Warung Internet (Warnet) murah special bagi pelajar / mahasiswa dengan biaya internet Rp. 1.500 / jam. Kebijakan tarif bagi PNS/ TNI / Polri Rp. 3.000 / jam dan bagi masyarakat umum dikenakan tariff biasa Rp. 5.000 / jam atau harga khusus dengan memilih program paket internet. Warnet Dairi yang diberi nama oleh DR. M.P. Tumanggor ini diresmikan pada tanggal 2 Desember 2008 memiliki 12 komputer dan selalu ramai dikunjungi pelajar sampai pukul 21.00 WIB. Tidak heran 3 orang pelajar dengan menyisihkan uang jajannya Rp. 500 / orang dapat bermain internet bersama selama 1 jam. Program ini merupakan satu satunya di Indonesia yang memberikan fasilitas internet khusus bagi pelajarnya. Untuk tahun 2009 Warnet Dairi akan menambah komputernya menjadi 22 komputer demi mengatasi antrian panjang pelajar yang ingiin bermain internet,Khusus di Lingkungan Kantor Bupati Dairi dan Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi di buatkan Hotspot dengan password tertentu, masyarakat dapat menggunakan fasilitas Hotspot ini secara gratis. Internet memang bukan hal baru tetapi merupakan barang baru bagi Kabupaten Dairi. Jika melihat ke Kabupaten Sragen di Jawa Tengah, ada 16 Kecamatan dan 208 Desa / Kelurahannya telah terkoneksi dengan internet dan tahun 2007 lalu terpilih menjadi Best of The Best Penyelenggara E-Government Indonesia melalui internet.. Tidak heran di Sragen, siapapun dapat mempergunakan acces internet dengan teleconference (berbicara langsung melalui internet plus dapat saling melihat lawan bicara melalui web camera). Rapat – rapat sering dilakukan melalui teleconference dan ini sangat membantu tugas-tugas memperpendek birokrasi pemerintahan. Selain itu penulisan serta pengiriman surat maupun pengumuman dalam bentuk apapun dikirimkan melalui email, sehingga dalam hitungan detik informasi yang akan disampaikan dapat diterima melalui koneksi internet. Hal inilah yang akan di tuju sebagai maksud pembangunan internet di Kabupaten Dairi. Bupati Dairi juga memprogramkan teknologi informasi lain khususnya dalam penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan. Tidak berlebihan, Kota Medan baru tahun ini menerapkan system ini dimana melalui jarigan radio link, KTP dapat di Print di Kecamatan dan pengurusan Kartu Keluarga atau surat – surat administrasi kependudukan lainnya dapat dilakukan lebih mudah dan murah melalui jaringan ini, dan kini Dairi juga beranjak seperti Kota Medan. Tidaklah heran, teknologi informasi ini memakan biaya ber- milyar rupiah, namun diharapkan fungsinya lebih baik dan lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Apapun ceritanya, Kabupaten Dairi harus diakui adalah salah satu daerah maju dalam pengembangan Teknologi Informasi di Indonesia apalagi di Sumatera Utara. Keterbatasan sumber daya manusia diakui masih sangat menghantui mewujudkan kesuksesan teknologi informasi ini. Karya DR.M.P. Tumanggor, DESS yang suka melantunkan lagu rohani “Saleleng Yesushi na mandongani ahu, maporus holso-holsohhi, ndang be marmara ahu” (Selama Yesus menemani aku, hilanglah penderitaanku. Tidak ada lagi masalah dalam hidupku.” ini setidaknya telah menggoreskan sejarah, bahwa Kabupaten Dairi sudah lebih dahulu mengenal dunia melalui internet di bandingkan banyak daerah maju dan kaya lainnya

No comments :