ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Sunday 6 June 2010

Pernikahan Seksi & Membahagiakan

BAK perjalanan di lautan, setiap pernikahan pasti pernah mengalami pasang-surut. Terpenting, Anda berdua belajar bagaimana menavigasi pernikahan dengan baik, sebelum benar-benar karam.Tidak peduli berapa jauh perjalanan pernikahan Anda, terdapat beberapa aturan dasar agar selamat di perjalanan. Mempraktikkan aturan tersebut tidak selalu mudah, karena di tengah jalan, Anda akan menemui banyak kesulitan. Jika bermain sesuai aturan, Anda akan membuat pernikahan semakin kuat, dan hal-hal baik, seperti kesenangan, seks, kepercayaan, dan kasih sayang, akan lebih baik dari sebelumnya. Berikut, rahasia pernikahan seksi, seperti dibocorkan Reader’s Digest... MEMBANGUN KESEIMBANGAN CINTA. Kebosanan dan frustrasi sehari-hari dapat memadamkan api cinta. Lakukan hal-hal baik sebagai prioritas utama Anda, seperti memberi pujian dan mengucapkan terima kasih dengan tulus. Lakukan kontak mata ketika Anda tersenyum atau memberikan pujian. Tindakan ringan akan selalu memberi arti dan penghargaan bagi pasangan. Sebagai contoh, Anda bisa memeluk dan menciumnya dari belakang saat ia mempersiapkan makan malam. SALING MENYENTUH. Sentuhan menjadi media pelepasan endorphin—hormon perasaan baik, baik saat menerima ataupun memberi. Saling melingkarkan lengan saat santai berdua atau elus pipinya dengan ujung jari Anda ketika berciuman, akan menghidupkan kembali cara-cara Anda mengasihinya. Sentuhan adalah bahasa yang kompleks, lebih banyak bicara ketimbang ratusan kosa kata yang Anda ucapkan. Menghabiskan waktu berdua membantu Anda membangun benteng cinta, poin yang tidak dimiliki banyak pasangan hingga akhirnya bercerai. TIDAK ADA PRIBADI SEMPURNA. Adalah godaan besar menyalahkan pasangan ketika Anda marah, kecewa, bosan, merasa dikhianati, atau stres dengan pernikahan. Kalau begitu, Anda menjadikan pasangan satu-satunya pihak yang harus berubah untuk pernikahan yang lebih bahagia. Ini tentu tidak adil.Yang harus mengubah diri terlebih dahulu adalah Anda. Bila Anda bisa menemukan kelemahan sendiri dan mencari yang terbaik dalam diri pasangan, maka semangatnya untuk berubah tentu meningkat. Pasangan merasa dihargai, bukan dihukum atas kealpaannya.Hargai ketidaksempurnaan Anda. Kadang-kadang, kita menyalahkan diri atas semua masalah dalam pernikahan. Terlalu banyak perasaaan bersalah pada akhirnya dapat melumpuhkan kepercayaan diri. PENAMPILAN BARU. Para ahli memberi nasihat klasik bagi single yang sedang mencari pasangan sempurna: Jadilah "the one" untuk menarik "the one". Nasihat sama berlaku dalam pernikahan. Semakin bahagia perasaan, maka semakin bahagia pernikahan Anda, dan semakin mudah untuk mengelola konflik. Bersamanya, Anda bisa melewati momen menyenangkan, seperti jalan pagi, nonton film, dan sebagainya. Kebahagiaan pun bisa terpancar dari rasa percaya diri. Mungkin sudah saatnya Anda memperbarui penampilan, lewat potongan rambut baru atau gaya berbusana yang fresh. MEMILIH WAKTU DAN TEMPAT YANG TEPAT. Jangan memulai pembicaraan berpotensi perdebatan jika Anda tidak cukup istirahat dan cukup makan. Kelaparan dan kelelahan memengaruhi ucapan dan pikiran Anda. Carilah waktu dan tempat yang tepat, termasuk mematikan televisi, telepon genggam, laptop, dan segala aktivitas berpotensi mengganggu. Pola keluarga ini berdampak positif untuk tumbuh kembang anak.Penelitian menunjukkan, anak-anak berkembang (dan menyerap keterampilan hubungan dengan baik), ketika orangtuanya menyelesaikan masalah secara konstruktif. BUKA TELINGA. Langkah apa yang dapat Anda lakukan untuk menjaga pernikahan tetap kuat? Bicara kurang dan lebih banyak mendengarkan. Menyalahkan, menghina, membela diri, terlalu agresif, menyela, atau mengkritik tidak menghasilkan solusi setiap masalah dalam pernikahan. Tunjukkan bahwa Anda menghormati pasangan lewat sikap dan pilihan kata. SELALU BERTENGKAR SEHAT. Konflik adalah normal, bahkan sehat, bagian dari setiap pernikahan. Yang penting adalah bagaimana Anda menanganinya. Dalam sebuah kajian di Florida terhadap pasangan dengan pernikahan lumayan lama, kemampuan memecahkan masalah bersama ini disebut sebagai faktor kunci dari 70 persen kepuasan pasangan. Dengan sikap yang tepat, konflik menjadi pintu gerbang ke keintiman yang lebih dalam—kesempatan untuk dilihat dan dicintai. - Dikutip dari okezone.com =

No comments :