PEMBAJAKAN status di Facebook atau yang dikenal dengan “statusjacking” belakangan marak terjadi. Aksi yang dilakukan adalah melihat profil jejaring sosial seseorang dengan menggunakan akun login hasil curian. Para penjahat cyber lalu memalsukan pesan status Facebook tanpa sepengetahuan pemiliknya, bahkan kadang-kadang melakukan aksi yang lebih mengkhawatirkan. Perusahaan keamanan AVG menggelar sebuah survey kepada 1.000 orang pengguna internet dari kalangan muda-mudi berusia 18 sampai 25 tahun, untuk melihat sejauh mana mereka mengamankan privasi online. Survey ini juga bertujuan untuk mengedukasi bahaya statusjacking. Survey dilakukan di Australia, Amerika dan Inggris...
Hasilnya, mayoritas muda-mudi rentan terkena statusjacking. Pasalnya hampir empat dari 10 responden (39 persen) mengumbar password komputer dan jejaring sosial mereka kepada teman dan keluarga. Di Inggris dan Australia, 42 persen muda-mudi mengaku men-share password mereka dengan teman dan keluarga, sementara di Amerika tercatat sebanyak 35 persen. Dilihat dari sisi gender, perempuan ternyata kurang berhati-hati dibanding laki-laki. Empat puluh dua (42) persen perempuan mengaku men-share password, sedangkan kaum pria 28 persen. Meski demikian, banyak pula yang mengaku menjaga privasi mereka. Di Amerika Serikat, 78 persen mahasiswa mengaku mengamankan laptop dengan password, 41 persen melindungi perangkat mobile mereka dengan password. Sementara di Inggris, hanya setengahnya yang mengamankan perangkat mobile mereka dengan password, sedangkan di Australia 54 persen. Tony Anscombe dari AVG berpendapat, fakta bahwa sebagian besar muda-mudi mengamankan laptop dan perangkat mobile mereka adalah kabar yang positif, tetapi yang paling mengkhawatirkan adalah empat dari sepuluh men-share password mereka. Mengumbar password dapat mengakibatkan jejaring sosial terkena statusjacking dan membahayakan akun online lainnya untuk diserang, seperti akun perbankan. Katakanlah kita membiarkan laptop/ponsel ditinggal beberapa menit, maka teman bisa saja mengakses email, men-download kontak atau menyamar sebagai Anda pada jejaring sosial.AVG juga mengungkapkan bahwa ada 19.491 halaman berbahaya yang beredar di 50 situs jejaring sosial paling populer. Lebih dari setengahnya, yaitu 11.701, muncul di Facebook. AVG juga merilis sebuah video kampanye tentang bahaya statusjacking dengan menampilkan komedian Holly Burns. Pengguna internet diimbau agar selalu log out setiap kali selesai menggunakan layanan jejaring sosial dan layanan lainnya. [Tulisan merupakan kutipan dari ICTWatch.com]
No comments :
Post a Comment