ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Wednesday, 29 December 2010

TIGALINGGA MERETAS BADAI

Berabad-abad yang lampau, suatu ketika Socrates menyusuri jalan-jalan di Kota Athena seraya mengucapkan kata-kata yang kini termasyhur yaitu : “Kenalilah Diri Sendiri”. Kemudian berabad-abad sesudah masa hidupnya, seorang penyair terkenal mengatakan, “Penyelidikan Mengenai manusia dalam arti kata yang sebenarnya hendaklah ditujukan kepada manusianya sendiri”. Namun anda pun tentu sependapat bahwa seandainya kita dapat menyetujui kedua ungkapan itu, liku-liku masalahnya belum terjawab baik oleh ajaran Socrates maupun oleh ajaran sang penyair Alexander Pope diatas. Sesungguhnya masalah pengenalan diri sendiri meluas serta merembes ke segenap masalah lain yang telah kita pelajari baik dari alam maupun dari bangku sekolah. Mengenal diri sendiri secara memadai berarti mengenal dunia tempat kita hidup dan atau mengenal lingkungan kita. Mengenal diri sendiri berarti mengetahui cara memperoleh pengetahuan dan mengetahui pula apakah yang dinamakan hidup dan jiwa. Hidup itu senantiasa bersentuhan dengan kebutuhan duniawi atau dikatakan kebutuhan diri sendiri sedangkan jiwa cenderung berhubungan dengan sang pencipta alam semesta dan melebar kepada hubungan dengan manusia lainnya. Menurut terjemahan bebas, arti meretas itu seperti suatu pilihan sulit yang harus dihadapi yang hanya dapat berhasil bila dilakukan dengan tekun dan bersama-sama. Sedangkan badai tentu saja angin kencang yang sangat membahayakan yang bila di analogikan ke dalam kehidupan sehari-hari berarti sama dengan berbagai permasalahan kehidupan masyarakat yang cenderung berbicara antara hidup dan mati dapur-nya. PEMERINTAHAN . Kecamatan Tigalingga adalah bahagian tak terpisahkan bersama 14 kecamatan lain yang secara defacto dan deyure membentuk Kabupaten Dairi. Terletak di 98º 00’ - 98º 30’ Lintang Utara dan 2º 15’ - 3º 00’ Bujur Timur berada diantara 500 sampai dengan 700 meter di atas permukaan laut, membuat lahan Kecamatan Tigalingga potensial untuk lahan pertanian jagung, durian, kopi, coklat, kelapa kemiri, kacang tanah dan beberapa hasil bumi lainnya. Seluruhnya menghiasi 14 desa di Kecamatan Tigalingga. Sebagai Pemerintahan Terdepan, 14 Desa di Kecamatan Tigalingga secara arif mengenali diri sendiri dengan bercermin kepada semangat “Bekerja Untuk Rakyat” senantiasa memberikan pengabdian yang terbaik untuk masyarakatnya. Tidaklah dapat dipungkiri, keterbatasan diri dalam olah pikir dan perbuatan aparatur Pemerintahan Terdepan ini termasuk Pemerintahan Kecamatan yang baru sekitar 3 bulan di komandoi Camat dan Sekretaris Kecamatan yang baru ini pada awalnya membuat langkah aparatur secara personal sedikit lamban menyikapinya.Kini, setelah berlayar selama hampir 2 tahun Pemerintahan Kabupaten Dairi dengan Nahkoda KRA. Johnny Sitohang Adinegoro bersama Irwansyah Pasi,SH dapat dipastikan, semangat Bekerja Untuk Rakyat itu sudah terpatri di hati aparatur dan semakin membumi di jiwa masyarakat Kecamatan Tigalingga. Pemerintah Kecamatan Tigalingga sepertinya tidak mau ketinggalan menunjukkan karyanya dengan lebih peka memasang telingga mendengar suara rakyat. Langkah awal pembenahan internal yang dilakukan melalui pemantapan data-data dasar Kecamatan Tigalingga melalui pembuatan Papan Data Monografi Kecamatan. Melalui data inilah kebijakan akan dilahirkan agar benar-benar pembangunan yang direncanakan tepat sasaran dan tepat guna. Menurut Camat yang energik dan Sekcam yang inovatif ini, arti penting data kemasyarakatan itu adalah nafas dari pembangunan. Artinya, untuk merumuskan sebuah pembangunan kita harus memiliki data seperti jumlah penduduknya, luas lahan pertanian yang ingin di bangun irigasi misalnya, panjang jalan yang ingin di aspal atau dikeraskan atau jumlah anak usia sekolah jika kita ingin merencanakan pembangunan gedung sekolah. Di Kantor Camat Tigalingga yang berjarak 28 kilometer dari Sidikalang, juga terpampang Papan Daftar Tunggakan Kerja seluruh Kepala Seksi. Ketika di konfirmasikan dengan Sekretaris Kecamatan, Papan ini berfungsi memantau setiap tugas yang diberikan oleh Camat dan Sekcam baik secara lisan maupun tulisan. Menurutnya sebagai manusia biasa, acapkali kita lupa akan tugas pelayanan masyarakat yang segera kita tindaklanjuti, ujung-ujungnya masyarakat kita yang kasihan menunggu tanpa ada kepastian. Camat juga menegaskan setiap surat yang datang berupa apapun juga termasuk meminta sumbangan, bila memiliki alamat jelas harus dibalas walaupun jawabannya dilain waktu dapat dipenuhi. “Camat dalam suatu rapat menegaskan, bahwa jangan membuat masyarakat menunggu... walau sedetikpun, kita lakukan yang terbaik saja...” Kata Sekcam menambahkan. Ketika Tim Redaksi SURA berkesempatan meninjau langsung ke Kantor Camat Tigalingga, ada banyak hal menarik lain yang ditemui yang akan kami sajikan secara ringkas. Begitu memasuki halaman Kantor Camat Tigalingga, bak Istana Permaisuri di atas bukit, bunga tertata rapi yang jelas terlihat usianya penanamannya tidka lebih dari 3 bulan, tertata rapi dan apik enak dipandang mata. Jelas sepertinya penghuni Kantor Camat menyayangi mereka, dan di amin kan oleh masyarakat yang rumahnya berdekatan dengan kantor camat. Langkah pertama memasuki ruangan kantor, terpampang Plank Daftar Pelayan Masyarakat Kantor Kecamatan Tigalingga yang kalau di Kantor Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Kabupaten Dairi diberi nama Daftar Urut Kepangkatan. Ada juga meja yang diatasnya berdiri tulisan Tamu Harap Lapor plus dengan buku tamunya, tidak heran kami pun terhenti sejenak untuk mengisi buku tamu. Selain itu ada juga Galeri Foto di papan yang berlapis kaca berisikan foto-foto kegiatan Bupati dan Wakil Bupati Dairi mulai dari pelantikan sampai dengan foto Bekerja Untuk Rakyat di desa-desa. Hal menarik yang kami peroleh foto-foto berukuran besar tersebut 100 persen berasal dari semua foto yang ada di Kelender Pemerintah Kabupaten Dairi, cukup luar biasa. Ada juga Panca Prasetia Korpri, Struktur Organisasi Pemerintah Kecamatan Tigalingga yang lengkap menuliskan seluruh nama Penyuluh Pertanian, KB dan petugas Tempat Pengolahan Data Kependudukan yang bertugas di Kecamatan Tigalingga, Plank tulisan GERBANG DUMA yang lengkap menuliskan nama Bupati, Wakil Bupati juga visi misi serta 6 Prioritas Strategi Pembangunan Kabupaten Dairi (Mantap Pelayanan Pemerintahan, Mantap Pendidikan, Mantap Ketahanan Pangan, Mantap Kesehatan, dan Mantap Infra Struktur). Keseluruhan ini di buat untuk memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada masyarakat keseriusan membangun Kabupaten Dairi yang di pimpin Bupati Dairi dan Wakil Bupati Dairi. Ada juga Papan Kegiatan Kantor, Camat, Sekcam, Kasi dan Staf yang menjelaskan apa saja rencana kegiatan di kantor dan di luar kantor. Ini dimaksudkan agar semua orang tahu keberadaan para aparatur Pemerintah Kecamatan Tigalingga, termasuk Papan Daftar Realisasi Pembayaran Raskin, PBB dan PAD Kecamatan Tigalingga. Kedepan, menurut Camat Tigalingga ada keinginan menciptakan kondisi ruangan kantor kecamatan bak kantor Bank SUMUT atau Bank BRI yang indah, nyaman dan membuat orang senang berada di dalamnya. “Semua yang kita buat di setiap ruangan kantor kecamatan adalah sebagai upaya mencintai ruangan kerja terlebih dulu, dan saya yakin bila demikian adanya otomatis kerja dan tanggungjawab juga akan beriringan jadinya plus lebih baik kualitasnya” ujar camat. Sekcam Tigalingga, lulusan S-2 Universitas Indonesia tahun 2001 ini menambahkan bahwa penataan ruangan kantor termasuk halamannya melibatkan seluruh staf termasuk pembuatan berbagai papan data dan daftar nama pejabat di pintu masuk setiap ruangan. Terbukti jelas kreatifitas staf Kantor Kecamatan Tigalingga ini mengungguli kecamatan lainnya yang berprofesi sama sebagai pelayan masyarakat di kecamatan dan patut juga menjadi bahan atau icon pemerintahan di kecamatan. PELAYANAN MASYARAKAT. Kecamatan Tigalingga, menurut Buku Tigalingga Dalam Angka Tahun 2009 yang diterbitkan oleh BPS menyebutkan jumlah penduduk sebanyak 22.754 orang dengan jumlah penduduk terbesar adalah perempuan dan menurut kelompok umur penduduk yang t erbanyak berusia 10 – 14 tahun yaitu 3.090 orang. Ini berarti penduduk Kecamatan Tigalingga di dominasi penduduk usia sekolah yang selayaknya mendapatkan perhatian dan konsentrasi lebih dari pemerintah, esuai dengan 3 pilar utama pembangunan di Kabupaten Dairi yaitu pendidikan, kesehatan dan pertanian. Menjadi pelayan masyarakat ternyata tidak semudah mengucapkannya, karena sepertinya masih banyak pelayan masyarakat yang dalam melaksanakan tugasnya seperti bos masyarakat. Jadi sangat bertolak belakan dengan makna dan arti atau hakekat seorang pelayan masyarakat. Camat Tigalingga menegaskan bahwa aparatur yang bertugas di Kecamatan Tigalingga, sampai saat ini belum ada yang bergaya demikian, semua masih tetap memposisikan dirinya sebagai pelayan masyarakat dan bertindak serta berprilaku seperti layaknya seorang pelayan yang harus respek akan kebutuhan masyarakatnya. Pelayanan administrasi kependudukan misalnya, walaupun secara struktural berada di bawah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi, tapi mereka menjadi bahagian dari pelayan masyarakat Tigalingga dan otomatis diikutsertakan dalam setiap kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. “Lihat saja ruangan TPDK, sudah kami bantu membenahinya dengan membuatkan prosedur pelayanan KTP, Kartu Keluarga, Surat Pindah dan lainnya yang kami desain se-cantik mungkin untuk disajikan kepada seluruh masyarakat yang datang ke mari” ujar Sekcam. Tim SURA juga melihat langsung berbagai prosedur yang di tempelkan di dinding dan menariknya seluruh prosedur dan papan data yang ditampilkan diolah dari papan meja dan kursi yang sudah rusak, artinya memanfaatkan benda benda yang sudah tidak terpakai lagi. Sekcam Tigalingga juga menambahkan, untuk mempercepat prosedur dalam rangka pelayanan masyarakat, seluruh surat yang masuk ke kantor kecamatan sebelum sampai ke meja Camat pada hakekatnya harus melalui Sekcam, kemudian Sekcam harus merumuskan permasalahan yang ada dibantu para kepala seksi dan staf kemudian mencarikan berbagai alternatif solusi untuk diputuskan oleh Camat. “Hampir mirip dengan fungsi Pak Sekda yang merumuskan berbagai permasalah plus alternatif penyelesaiannya dari seluruh unit kerja sebelum disampaikan kepada Pak Bupati atau Pak Wakil Bupati” tambah Sekcam. Di Kecamatan Tigalingga terdapat 1 Puskesmas, 11 Puskesmas Pembantu, 12 Polindes, 6 Puskesdes , dan 45 Posyandu didukung 2 dokter, 15 bidan PNS, 17 perawat, 15 bidan PTT dan beberapa lainnya. Di bidang kesehatan ini pembinaan secara aktif juga dilakukan oleh Camat Tigalingga bersama Kepala Puskesmas Tigalingga. Sedangkan di Bidang Pendidikan terdapat 23 SD Negeri, 3 SLTP Negeri, 3 SLTP Swasta, 1 SLTA Negeri, 2 SLTA Swasta dan 8 PAUD. Sungguh suatu hal yang membanggakan ini dapat ditunjukkan oleh sebahagian indikator yaitu pencapaian target perolehan Pencapatan Asli Daerah yang sudah mencapai sekitar 116 persen yang menurutnya hujan es pun akan di lalui untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut. Kemudian peningkatan kesadaran arti pentingnya Kartu Tanda Penduduk ditunjukkan masyarakat melalui peningkatan intensitas pengurusan KTP serta Kartu Keluarga sepanjang tahun ini untuk pengurusan KTP sebanyak 369 orang dan Kartu keluarga sebanyak 196 buah dan bila dijumlahkan pengurusan KTP dan KK melalui TPDK Kecamatan Tigalingga sejak bulan September 1999 sebanyak 1.540 orang untuk KTP dan 943 buah KK. Jumlah ini belum termasuk pelayanan KTP dan Kartu Keluarga pada saat pelaksanaan Kunjungan Kerja Bupati / Wakil Bupati dan Sekda Dairi ke desa-desa. PELAYANAN KUNJUNGAN KERJA. Bekerja Untuk Rakyat, semangat aparatur Pemerintah Kabupaten Dairi dengan berbaur bersama masyarakat di desa desa terpencil ternyata mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Kecamatan Tigalingga. Dari 11 Desa yang telah di layani langsung dalam Program Bekerja Untuk Rakyat konsentrasi Kunjungan Kerja, data yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Tigalingga sungguh mencengangkan. Antusiasme masyarakat ternyata bukan isapan jempol dan mendapat sambutan positif. Dari Tahun 2009 sampai Desember 2010 : Pelayanan KB yang dilakukan sebanyak 453 orang, Pemeriksaan Ibu Hamil 101 orang, Pengobatan Gratis 2.161 orang, Pemeriksaan TBC sebanyak 57 orang, Pelayanan Posyandu sebanyak 818 orang, Pemeriksaan Garam Beryodium sebanyak 201 keluarga, Pengorekan parit sepanjang 500 meter, Pelayanan KTP Gratis sebanyak 2.793 orang, Pelayanan Kartu Keluarga sebanyak 1.717 keluarga, Penyerahan Bibit Tanaman sebanyak 2.440 bibit, Pemberian Makanan Sehat untuk Balita sebanyak 226 balita, Pembukaan Jalan sepanjang 5.000 meter, pengecatan rumah ibadah sebanyak 2 gedung, Pengobatan ternak sebanyak 203 ekor termasuk penyemprotan kandang. Selain itu juga dilakukan pelatihan dokter kecil terhadap 80 orang anak, panen seluas 0,5 hektar, pelayanan perpustakaan lapangan, penyuluhan pertanian dan lingkungan hidup dan banyak kegiatan lainnya.Dari pengamatan terhadap kata dan prilaku masyarakat Kecamatan Tigalingga benar-benar merasakan sentuhan kunjungan kerja yang merupakan murni ide Bapak Bupati Dairi – KRA. Johnny Sitohang Adinegoro dan Wakil Bupati Dairi – Irwansyah Pasi,SH. Harapannya kedepan, kiranya kegiatan ini berkelanjutan agar lebih banyak lagi manfaat yang diterima masyarakat Tigalingga.

No comments :