ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Thursday 27 March 2008

Sekdaprovsu : Jangan Golput !!

Didorong oleh hasil Lembaga Survey Indonesia (LSI) yang menemukan 37,5% masyarakat Sumatera Utara belum mengetahui pelaksanaan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara, periode 2008-2013; Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Drs.H. Muhyan Tambuse yang juga selaku Ketua Desk (Tim Kerja) PILKADA Sumut mengadakan sosialisasi. Menurut Muhyan, PNS struktural ter-senior di Sumatera Utara ini, Sosialisasi Pilgbsu telah dilakukan sejak bulan Juli 2007. Tujuannya adalah agar masyarakat Sumatera Utara pada tanggal 16 April 2008 datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih dan agar Sumatera Utara tetap kondusif. Acara sosialisasi Pilgubsu dilaksanakan di Balai Budaya Sidikalang (18/3) dihadiri PNS, tokoh masyarakat, organisasi pemuda, pers, dan Muspida dari Kabupaten Dairi an Pakpak Bharat.

Sekdaprovsu menjelaskan, kondisi Sumatera Utara yang terdiri dari 28 Kabupaten/Kota, 388 kecamatan, dan 5.647 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk 13.225.245 jiwa serta jumlah pemilih 8.466.645 jiwa membutuhkan 22.990 TPS. Keinginan menyukseskan Pilgubsu didukung oleh penyiapan 226.201 orang petugas ditambah 46.740 aparat keamanan. Menurutnya, Sumatera Utara merupakan miniatur Indonesia yang dihuni oleh berbagai suku dan agama dan kondisi keamanan kondusif. Bukti Sumut daerah yang aman dan kondusif yaitu Sumut banyak melakukan event-event (acara) Nasional dan berlangsung dengan tertib dan aman serta Sumut juga pernah melakukan event internasional dan berjalan baik. Menurut Ketua KORPRI Sumut ini, ada 4 (empat) faktor perekat yang menyebabkan Sumut tetap kondusif, yaitu : adanya “hubungan” Musyawarah Pimpinan Daerah (MUSPIDA) yang harmonis dan baik, forum umat beragama, forum komunikasi antar lembaga adat dan Sumut memiliki forum lintas pemuda. Sedangkan 2 (dua) faktor penunjang yaitu tingginya rasa tanggungjawab dari para guru (PGRI) menciptakan rasa aman dan kesadaran insan pers di Sumatera Utara. “Pilgubsu hanyalah sasaran antara untuk lebih memajukan, oleh karea itu, Sumatera Utara yang dinamis, harmonis, kondusif, tidak ingin “rusak” hanya karena Pilgubsu” tegas Sekdaprovsu.


Sekdaprovsu, satu-satunya pejabat Eselon I/b di Provinsi Sumatera Utara ini menjelaskan, ada 3 (tiga) isu yang sering muncul dalam sebuah pesta dekorasi seperti pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah; pertama, pemilih yang tidak terdaftar sebagai pemilih, kedua : tidak sampai undangan untuk memilih dan ketiga : penggelembungan suara. “Ada calon kepala daerah atau partai yang kalah dalam pemilu atau pilkada, protes dan mengatakan proses pemilu tidak benar seta mengklaim sejumlah pemilih yang tidak terdaftar atau tidak memperoleh undangan untuk memilih adalah pendukung mereka “ tambah Sekdaprovsu.
Anggaran yang dipergunakan untuk pelaksanaan Pilgubsu berjumlah Rp. 382.899.235.595,75 inipun di luar anggaran masing-masing kabupaten/kota. Begitu besarnya anggaran yang tersedot untuk Pilgubsu ini, maka Sekdaprovsu mengharapkan seluruh masyarakat menggunakan hak pilihnya demi terwujudnya muara dari berbagai proses pilkada yang dilaksanakan.


Orang nomor 2 dijajaran birokrasi Sumatera Utara ini juga menghimbau serta menginstruksikan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menjaga netralitas diri. Menurutnya, sekitar 161.000 PNS dan 30.000 pegawai honor yang akan diangkat menjadi CPNS, memiliki andil besar menciptakan suasana kondusif ditengah keluarga, lingkungan dan masyarakat. Sekdaprovsu mengingatkan, berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku, PNS dilarang menjadi juru kampanye dan dilarang menjadi tim sukses. “Sanksi administrasi, perdata dan pidana akan dikenakan kepada PNS yang melanggar “ ungkap Muhyan. Ia mengingatkan agar masyarakat memilih pemimpin yang bijaksana dan mampu mengangkat harkat dan martabat masyarakat Sumatera Utara.
Wakil Ketua KPU Sumut - Jumiran Abdi, yang juga hadir dalam Sosialisasi Desk Pilgubsu di Kabupaten Dairi menyampaikan, ada 5 zona kampanye Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara. “Tidak diperkenankan adanya pengerahan massa dari zona yang berbeda, misalnya massa pendukung calon A di Dairi di kerahkan untuk menghadiri kampanye calon A di Medan yang berbeda zona kampanyenya “ tegasnya. Kelima calon Gubsu/Wagubsu periode 2008-2013 adalah :

Ketua Tim Sosialisasi Desk Pilkada Sumut, Drs. Eddy Syofian,MAP (Kepala Badan Infokom Sumatera Utara), dalam laporannya mengatakan bahwa sosialisasi yang dilaksanakan di Kabupaten Dairi adalah yang ke-23 dari 28 kab/kota. Menurutnya, sosialisasi ini untuk mendekatkan moment Pilgubsu kepada masyarakat. Desk Pilkada Sumut juga menyebarkan berbagai alat peraga Pilgubsu mulai dari stiker, spanduk, iklan layanan masyarakat di 50 radio, lagu masr Pilkada, buku pedoman hingga jadwal tahapan Pilgubsu. Eddy menambahkan, ada dua tujuan dari sosialisasi, pertama adalah untuk mengingatkan masyarakat 16 April 2008 merupakan pesta demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara dan yang kedua untuk mengingatkan bahwa Pilgubsu bukanlah segala-galanya, tetapi harus tetap menjaga situasi yang kondusif, keamanan dan ketertiban dilingkungan masing-masing.
Sekda. Kabupaten Dairi – Ir.Bungaran Sinaga,M.Si mewakili Bupati Dairi, membuka secara resmi Sosialisasi Deks Pilkada gubsu dan Sekda. Kabupaten Pakpak Bharat Drs. G. Manik,MSi menutup sosialisasi. Keduanya senda menyampaikan pada sambutan masing-masing, mengharapkan PNS sebagai aparatur Pemerintah, harus netral dan tetap menjaga independensi. “Justru sebagai PNS yang sebenarnya pelayan masyarakat, sosok PNS harus mampu memberikan pendidikan politik yang baik dan benar serta netral dan tidak menyesatkan” ungkap Sekda Pakpak Bharat yang energik ini.


Julius Gurning (Kabag. Tata Pemerintahan) yang juga sebagai Sekretaris Desk Pilkada Gubsu/Wagubsu dari Kabupaten Dairi didampingi Irwansyah,S.STP,M.Si - Kasubag. Kesatuan Bangsa. (Wakil Sekretaris Desk Pilkada) menyampaikan bahwa sosialisasi ini memiliki makna yang penting dan strategis, karena selain PNS dan masyarakat memahami berbagai proses dan prosedur penyelenggaraan Pilgubsu, mereka juga tahu hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang bertanggungjawab, terutama kepada kemajuan dan kemakmuran Sumatera Utara pasca Gubernur Rudolf M. Pardede. “Kita juga sudah membentuk Tim Desk Pilkada Gubsu/Wagubsu tingkat Kabupaten Dairi, Posko pemantauan dan pengendalian dan pelaporan dari Pemerintahan selain KPU sendiri, sudah di tempatkan pada Jojong Kantor Bupati Dairi” ujarnya. “Koordinasi dan pelaporan secara berjenjang akan kita lakukan dalam menghadapi Pilgubsu, baik pra maupun pacsa Pilgubsu” tambah Irwansyah, tegas. Gurning juga mengatakan, jumlah pemilih di Kabupaten Dairi sebanyak 178.331 orang dengan rincian, pemilih laki-laki di 88.758 orang dan perempuan sebanyak 89.573 orang. Sedangkan jumlah Tempat Pemungutan Suara ada di 603 TPS dan 3 TPS khusus.


Sosialisasi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB berakhir sekitar pukul 13.00 WIB, Tim Desk Pilkada gubsu beserta rombongan langsung menuju Kabupaten Karo untuk melanjutkan sosialisasi yang sudah dijadwalkan sebelumnya di Kabanjahe. (K-8)

No comments :