ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Tuesday 13 May 2008

Keluar dari Tim Redaksi Majalah KIRANA

Kusadari sebagai orang sosial dengan predikat pendidikan S-2 Sosiology...telah menempa diriku menjadi orang yang terlalu berperasaan dalam urusan kemanusiaan. Ketika sahabatku Drs. Leston Sinaga (almarhum) yang merupakan wartawan senior Waspada yang juga termasuk pendiri Koran Dairi Pers itu dipanggil menghadap penciptanya, begitu tak percayanya aku memandang wajahnya terbaring kaku. Padahal seminggu sebelumnya aku masih sempat berbicara di RSUD Sidikalang dan ia mengatakan kalau besok akan mengalami terapi di RSUD Kabanjahe. Kata kedua ia ucapkan "Tulang...aku ngantuk" setelah itu aku menyalami dirinya dan bahagia karena beliau sudah bisa tersenyum dan arti terapi yang ada dalam benakku adalah penyembuhan total untuk mengembalikan kesempurnaan fungsi-fungsi organ tubuh seperti tangan, kaki dan sebagainya. Artinya, penyakit yang menakutkan itu telah berhasil disembuhkan. Bagaikan petir di siang boong, suatu hari menjelang siang, salah seorang rekan dan sahabatku Bernat Malau - wartawan Realitas menelepon bahwa Drs. Leston Sinaga telah meninggalkan dunia ini.


Air mataku menetes tak terbendung dan langsung kutinggalkan laptopku yang sedang menyala bersama Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Dairi Tahun 2007, yang sedang kupersiapkan, menuju RSUD Sidikalang. Pada keesokan harinya ketika pagi hari aku datang ke rumah beliau, seorang wartawan yang juga keluarganya mengatakan kalau pemakaman dilaksanakan sore hari sekitar jam 5 sore, namun ternyata pemakaman dilaksanakan sekitar jam 2 siang dan akupun menyesal karena tidak mengantarkan beliau ke peristirahatannya sementara.


Ketika, Pimpinan Redaksi Dairi Pers datang menyampaikan keinginannya menggalang dana dalam bentuk pemasangan iklan di Koran Dairi Pers seharga 300 ribu rupiah, tanpa pikir panjang aku menghubungi Pimpinan Redaksi Majalah KIRANA -Drs. Asbel Tampubolon. Namun tidak tersambung dan karena dikejar deadline, akupun menggaransi agar iklan diterbitkan. Ternyata setelah iklan terbit atas nama Drs. Asbel Tampubolon, beliau mengatakan kalau iklan ucapan belasungkawa akan dimuat sendiri di Majalah Kirana, padahal aku sudah ingatkan ini adalah bentuk penggalangan dana. Namun tidak diperdulikan.
Terganggu hati kecilku dan akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan Majalah Kirana, yang sangat aku sayangi. Harapanku, Kirana kedepan lebih baik dengan berbagai perubahan yang harus signifikan, terutama pada aspek manajerial dan kepemimpinan. Tidak cukup berprinsif semakin sedikit orang yang bekerja maka semakin besar honor yang akan didapat, tetapi sebaliknyalah di renungkan, untuk kualitas dan kreatifitas yang menjadi jawabnya tidak seperti itu, jika semangatnya demi kemajuan Dairi.

1 comment :

Franz said...

horas tulang... saya Franz Sinaga.. anak pak Leston.. salam kenal, terharu saya membaca tulisan ini...