ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Wednesday 28 May 2008

Zizi Sakit Demam

Selasa malam, 27 Mei 2008, yang tercinta Gerald William Evan Berth Ginting (Zizi), panas badannya mencapai 41 derajat. Sudah semua obat kompres kami tempelkan di keningnya, namun sampai jam 24.00 WIB panasnya belum turun juga. Kekhawatiran plus cemas campur aduk dipikiranku. Kami putuskan membawanya ke Rumah Sakit Umum Sidikalang, malam itu juga. Sesampainya di Instalasi Gawat Darurat, karena terburu-buru, kartu ASKES terlupa dibawa dan agak terhambat mencari Rekam Medik Zizi, namun aku salut, petugas dengan sigap membuat Rekam Medis baru, walau menurut aturan itu tidak boleh dan seharusnya aku pulang mencari kartu berobat dan kartu ASKES-ku. Melihat Zizi diinfus dan menjerit-jerit menahan kesakitan plus ketakutan, air mataku-pun menetes tidak tega bercampur sedih, kasihan sekali Zizi. Dokter langsung memutuskan untuk opname, dan Zizi menempati ruang Melur RSUD Sidikalang.

Ruang Melur, tempat anak-anak yang di rawat inap ternyata sangat jorok dan tidak terawat. Kamar mandinya jorok, lantainya kuning dan berbau tidak sedap belum lagi pintu kamar mandi yang mau copot. Sebelumnya kami meminta agar dirawat di ruang VIP, namun katanya sudah penuh. Malam itu aku bersama Christ abangnya dan mamanya Ria, tidak tidur semalaman. Ruang Melurpun ternyata hanya 1 lampu yang hidup dan 1 lagi mati. Satu malam berlalu, paginya Zizi sudah tidak panas lagi badannya, kami sangat senang. Akupun pergi ke kantor sebentar untuk menghadiri rapat di Badan Infokom. Setelah itu, kami pindah ke ruang VIP. Suasananya sangat nyaman sekali, namun kembali aku kebingungan ketika sepatu kerjaku hilang sebelah, sudah letih mencari ternyata aku temukan di halaman depan rumah sakit dengan kondisi sobek-sobek, menurutku di gigit anjing. Yah, nasib....anjing yang tidak mengerti kesusahan orang lain. Kondisi kesehatan Zizi semakin membaik dan hari Rabu 28 Mei 2008 karena kondisi Zizi sudah sehat serta pemeriksaan laboratorium pun tidak ada penyakit, maka kuputuskan pulang dengan permintaan sendiri. Ini kami lakukan karena Zizi, trauma melihat suster yang berpakaian putih. Setiap melihat suster, ia lompat dan menjerit-jerit ketakutan. Siangnya, kami pulang kerumah, Zizi dan neneknya naik becak, dan akupun pulang menaiki sepeda motor dinasku namun tanpa memakai alas kaki atau sepatu, walau aku berseragam dinas kantor. Karena sepatuku digigit anjing brooo....

No comments :