ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Sunday 27 July 2008

Upacara Bendera Berantakan

Upacara Bendera Pagi ini seperti biasa di setiap Senin, PNS di jajaran Pemerintah Kabupaten Dairi melakukan upacara bendera di halaman Kantor Bupati Dairi, Jl. Sudirman No. 127 Sidikalang. Hampir sama dengan minggu-minggu sebelumnya, terkesan upacara tidak lagi menjadi sesuatu yang sakral dan sarana pendidikan kebangsaan yang penting. Kehadiran staf terutama di jajaran Sekretariat Daerah tidak lebih dari 1/4 nya dari sekitar 140 orang PNS di Dapur Pemkab. Dairi ini. Kesempatan upacara kali ini, bertindak sebagai Inspektur Upacara : Drs. Mardongan H. Sigalingging, MM (Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi). Acara yang dirangkaikan dengan perpisahan beliau, ternyata sangat mengecewakan dan "berantakan" Dimulai dari ketidakhadiran pembawa acara yang tidak ada cadangan (kader lain), pengucap Panca Prasetya Korpri yang dicari-cari walau jadwal sudah ada, termasuk mencari-cari pengganti Komandan Upacara yang tidak hadiri. Barisan yang semrawut tidak teratur tidak menjadi masalah dan upacara di mulai. Pembawa acara mengatakan : Penghormatan Peserta Upacara Kepada Pembina Upacara, dan ternyata Komandan Upacara maju dan memberikan Laporan kepada Inspektur Upacara tanpa melakukan penghormatan umum terlebih dahulu. Komandan di suruh kembali oleh Inspektur Upacara kemudian memberikan aba-aba penghormatan. Ketika Komandan menyampaikan Laporan ternyata langsung menutup laporan dengan, Laporan Selesai yang seharusnya disampaikan pada saat melapor terakhir kepada Inspektur Upacara. Pembawa acara langsung mengatakan : Pembacaan Pancasila kemudian Pengibaran Bendera Merah Putih, seharusnya Pengibaran Bendera terlebih dahulu....terbalik deh...Tanpa ada Mengheningkan Cipta, langsung mengatakan : Pembacaan Panca Prasetya Korpri .... padahal PNS yang bertugas bukan membacakan tapi Mengucapkan Panca Prasetya Korpri. Nah....peserta upacara ribut dan sebahagian tertawa lebar ketika Inspektur Upacara mengatakan "Bagus, 100 ..., kemblai ketempat" kepada Pengucap Pancaprasetya Korpri. Kesemrawutan berlanjut ketika Inspektur Upacara mengatakan amanat selesai, Pembawa Acara mengatakan "Barisan Di Istirahatkan .....eh...Disiapkan ". Kejadian aneh ini juga dikaitkan dengan ungkapan Kepala BKD yang mengatakan sebelum upacara dimulai, bahwa ini adalah Apel/Upacara terakhir pak Drs. M.H. Sigalingging,MM karena pada jam 11 WIB akan dilaksanakan serahterima jabatan sebagai Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Dairi. Sangat disayangkan, kejadian seperti ini acapkali terjadi dan yang sangat disayangkan, upacara kali ini juga diikuti Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi - Drs. Arsenius Marbun,M.MA. Kalau dilihat dan dikaji kebelakang, ternyata protokoler di Kabupaten Dairi yang tugas utamanya mengatur acara-acara kenegaraan di Kabupaten Dairi dan mengatur seluruh acara yang dihadiri Pimpinan Daerah, sama dengan lumpuh. Petugas Protokel sampai sekarang belum ada yang dilatih mengikuti pelatihan keprotokolan di Istana Negara, minimal di Departemen Dalam Negeri-lah. Pembawa acara-pun hanya satu orang dan belajar sendiri. Tidak tahu aneh-aneh seperti ini. Padahal saat aku menjadi Kasubag. Protokol di Kabupaten Dairi, selain aku 2 orang stafku juga pernah dikirim ikut pelatihan Keprotokolan di Istana Negara selama 1 minggu. Keuntungannya, walaupun Presiden atau Pejabat Negara yang datang ke Kabupaten Agam, Protokol Provinsi membiarkan kami mengatur seluruh acara, dan mereka hanya campur tangan bila ada permasalahan saja. Sepertinya, Pemerintah Kabupaten Dairi perlu menyikapi masalah pelaksanaan acara-acara kenegaraan seperti ini....jangan dipandang sepele, semoga ya.

No comments :