ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Saturday 9 August 2008

Ajak Si Dia Untuk Kompromi

Astaga!HidupGaya - Salah satu kunci langgengnya perkawinan adalah kesadaran kompromi yang datang baik dari pihak suami maupun istri. Nah, bila beberapa waktu belakangan pasangan sepertinya sulit diajak kompromi, mungkin ada baiknya Anda mulai bicara dari hati ke hati untuk menyingkapkan apa persisnya alasan yang menyebabkan pasangan jadi sulit kompromi. Tak sedikit suami yang memang sulit untuk diajak kompromi. Walau tak sedikit juga pihak wanita yang juga sulit diajak kompromi. Sebenarnya apa sih penyebab pasangan, atau bahkan Anda terasa sulit diajak kompromi? Faktor lingkungan dan keluarga memang berperan penting dalam pembentukan karakter seseorang. Jika pasangan sulit diajak kompromi, bisa saja hal ini dikarenakan faktor ego yang cukup tinggi dalam diri pasangan. Hal ini bisa disebabkan dari faktor lingkungan. Kita ambil contoh, jika pasangan merupakan anak sulung dan secara tidak langsung ia menjadi kepala keluarga, atau mungkin ia merupakan "pangeran" di dalam rumah sehingga semua yang diinginkan pasti terpenuhi. Hal ini akan menyebabkannya akan menjadi sulit berkompromi dengan Anda. la merasa memiliki banyak tabungan solusi bagi masalah yang pernah dihadapi di dalam keluarganya maupun masa lalunya. Hingga ketika masalah timbul dalam rumah tangga Anda saat ini, ia merasa yakin mampu menyelesaikan dan memberikan solusi (dari apa yang dialaminya di masa lalu). Padahal belum tentu solusi yang disampaikan sesuai dengan keadaan saat ini atau menjamin keberhasilan Anda berdua dalam menghadapi masalah yang dihadapi di masa kini atau masa mendatang.Selain faktor lingkungan, kesulitan pasangan dalam berkompromi merupakan bagian dari perasaan insecure terhadap hubungan rumah tangga Anda. Atau bisa juga sebenamya pasangan merasa gengsi mengatakan tidak tahu atau bahkan tidak mengerti terhadap masalah yang Anda hadapi berdua. Sehingga ia menutupinya dengan memaksakan kehendaknya.Kompromi Tak Hanya Milik Pasangan Rasanya kurang tepat jika Anda menunjuk pasangan sebagai orang yang sulit diajak kompromi. Kompromi sebaiknya dibangun dari kedua belah pihak. Dalam hal ini cobalah berkaca pada diri sendiri, sudahkah Anda berkompromi terhadap pasangan? Sebagai wanita tak jarang Anda merasa harus mengalah dan menerima apa pun keputusan yang diambil oleh pasangan. Atau terkadang Anda mengalah hanya untuk menghindari konflik dengan pasangan. Padahal cara tersebut dapat menyebabkan Anda tertekan dan meledak suatu ketika. Sebaiknya kita sebagai istri pun harus memiliki kepercayaan diri untuk bicara dan berusaha mencari jalan keluar bersama pasangan, jangan hanya diam. Tapi jika Anda berdua sampai terjebak dalam konflik, jangan pernah melihat masalah melalui satu arah saja. Pasalnya, jika hal ini terjadi bukan kompromi yang akan Anda dapat melainkan hanya mau menang-menangan demi menjaga harga diri. Dan, akhirnya justru masalah yang timbul menjadi tidak terselesaikan. Proses Pembelajaran Diri Jika timbul masalah, jalan terbaiknya adalah fokus terhadap masalah tersebut. Apabila mulai terjadi konflik dan sulit mencapai kata sepakat, ada baiknya bagi Anda memberanikan diri fight untuk mencari jalan tengah. Beradu pendapat sesekali perlu Anda lakukan untuk mengajari pasangan agar tidak terlalu egois dalam menyelesaikan masalah. Kondisi ini dilakukan bukan untuk melawan suami atau menimbulkan keributan, tapi justru untuk menghindari tekanan batin pada diri Anda yang dapat berakibat buruk di kemudian hari. Jangan terlalu sering menerima jalan keluar hanya untuk menghindari konflik dengan pasangan, padahal sebenarnya Anda tidak menerima keputusan tersebut. Hal ini cuma akan membuat pasangan merasa sepenuhnya benar karena secara tak langsung Anda terus membangun istana bagi egonya.Ketika Anda terbentur suatu masalah, sebaiknya jadikan sebagai proses pembelajaran bagi Anda berdua. Sebagai istri, Anda pun harus mampu berpikir secara rasional agar masalah Anda dapat terselesaikan secara win-win solution. Dan bagi pasangan, kompromi ini dapat dijadikan sebagai latihan untuk mengalahkan ego agar mau mendengarkan istrinya. Intinya, Anda berdua harus mau membuka diri untuk mencapai suatu perubahan. sumber : www.astaga.com

No comments :