ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Sunday 22 February 2009

10 Soal Ujian Mencari Caleg Terbaik

PEMILIHAN UMUM di Indonesia kembali di gelar untuk kesekian kalinya. Kini giliran masyarakat memilih beberapa orang dari jutaan orang yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR, DPRD, dan DPD.(selanjutanya disebut Caleg) Kebingungan tentu saja dituai masyarakat melihat banyaknya iklan, spanduk plus selebaran yang menyatakan dirinya pantas dipilih menjadi Caleg. Masing-masing caleg tentu meiliki kelebihan masing-masing termasuk kelemahan. Untuk membuang keraguan memilih caleg terpantas plus terbaik itu, ada beberapa “soal ujian” yang harus masyarakat jawab agar tidak salah pilih... Pertama : Seberapa Tinggikah Pendidikan Caleg Yang Ditempuh Di Bangku Sekolah ? Bia jawabnya sampai dengan dibawah SLTA diberi nilai 1 / Bila sampai SLTA =Nilai 3 / Sarjana Nilai 6 / Pendidikan S-2 sampai S-3 Nilai 10. Indikator ini dinilai penting, sebab seorang caleg dituntut memiliki tingkat intelegensia yang tinggi sebagai modal memperjuangkan nasib dan kepentingan masyarakat. Alasan cukup masuk akal, sebab tingkat pendidikan masyarakat juga sudah tinggi dan permasalahan yang dihadi juga semakin kompleks, sehingga membutuhkann intelektual yang cukup tinggi pula untuk mengkajinya. Kedua : Berapakah Usia Caleg ? Bila usianya Dibawah 40 beri nilai 10 / Usia antara 40 – 50 nilai 7 / Usia antara 50 – 60 Nilai 4 / Sedangkan Caleg berusia diatas 60 nilainya 1. Faktor usia juga berpengaruh terhadap semangat diri, ketahanan tubuh, pemgembangan diri, dan produktifitas kerja. Tubuh yang kuat, sehat dan segar akan sangat membantu diri memecahkan berbagai masalah rakyat serta merumuskan berbagai program pembangunan daerah secara signifikan. Ketiga : Apakah Pekerjaannya ? Bila ia seorang Pengusaha Sukses / Mantan Pejabat setingkat Eselon 1 atau 2 / Ketua Parpol / Mantan Anggota DPR / DPD / DPR-RI / Pejabat Negara berilah nilai 10 / Bila caleg seorang Pengurus Parpol / Mantan Pejabat setingkat Eselon 3 beri Nilai 7 / Bila ia Pensiunan PNS / Aparat / Anggota Parpol nilai 4 / Bila seorang Pengangguran beri nilai 1. Pekerjaan seorang Caleg turut menempa pola pikir serta etos kerja diri ketika ia terpilih menjadi seorang Caleg. Pengalaman diri saat menjadi seorang pejabat atau menduduki jabatan, dulu, menjadi sebuah modal besar membantu olah pikir ketika dihadapkan dengan berbagai permasalahan masyarakat, untuk dicarikan jawabnya. Keempat : Dimanakah Tempat Tinggalnya ? Bila sang Caleg tinggal didaerah kita dalam Kabupaten / Kecamatan berilah nilai 10 / Bila tinggal diluar daerah kita diluar Kecamatan / Kabupaten berilah nilai 5 / Bila ia tinggal diluar Propinsi beri nilai 1. Hal ini dipandang penting, karena seorang caleg yang tinggal di daerah pemilihan dirinya (Dapem) tentu sedikit banyak mengetahui permasalahan masyarakat di wilayah atau dapem-nya. Bagaimana mungkin orang mengetahui permasalahan yang ada di halaman rumah kita, bila ia tidak pernah melihat rumah kita. Kelima : Dimanakah Tempat Kelahirannya ? Pertanyaan ini sebenarnya hamper sama dengan yang keempat, hanya perbedaannya, tanah kelahiran atau putra asli daerah, biasanya memiliki kecintaan lebih dibandingkan pendatang atau yang lainnya. Bila caleg itu lahir di daerah kita beri nilai 10 dan bila Orangtuanya lahir di daerah kita tapi ia lahir diluar daerah kita berilah nilai 5. Sedangkan bila orangtua dan caleg lahir diluar daerah kita beri nilai 1. Keenam : Seberapa dekatkah Caleg Dengan Kita ? Bila jawabnya sang Caleg adalah Saudara / Sahabat / Anggota Perkumpulan kita berilah nilai 10 / BIla ia kita kenal hanya dari Iklan / Spanduk beri nilai 5 / Apabila kita tidak mengenalnya beri nila 1. Bagaiman mungkin kita memilih orang yang tidak kita kenal, diibaratkan sama seperti pacar, kekasih, atau bahkan isteri, tidaklah mungkin kita memilih seseorang yang tidak kita kenal. Ini penting sebab nantinya sang caleg akan menjadi wakil kita di lembaga legislative membela kepentingan masyarakat banyak. Ketujuh : Bagaimana Hubungan Kemasyarakatannya Sebelum mencalonkan diri menjadi Caleg ? Kita tidak menginginkan orang baik kepada kita saat ia membutuhkan kita kemudian akan mencampakkan kita bila kita tidak dibutuhkannya lagi. Oleh karenanya Tanya diri anda hal penting ini. Bila sang caleg Sering membantu masyarakat sebelum ia mencalonkan diri menjadi caleg berilah nilai 10 / BIla Pernah tapi Jarang membantu masyarakat beri nilai 5 / Sedangkan bila sang caleg tidak pernah membantu masyarakat berilah nilai 1. Kedelapan : Seberapa Banyakkah Kekayaan Caleg ? Pertanyaan ini memang aneh tetapi bagaimana mungkin kita meilih seorang yang kehidupan ekonominya belum mapan alias miskin untuk menjadi wakil kita dan memikirkan kepentingan masyarakat, bila hidupnya sendiri masih menderita, serba kekurangan atau katakanlah ekonominya sangat tergantung dengan gaji menjadi anggita legislative nantinya. Kecendrungan ini dipandang acapkali terjadi dan peluangnya lebih besar dibandingkan seorang kaya menjadi caleg. Untuk itu bila seorang caleg Sangat Kaya beri nilai 10 / Bila kekayaannya Sedang-Sedang saja nilai 6 / Kekayaannya Biasa saja Nilai 3 / Sedangkan bila sang caleg miskin beri nilai 1. Kesembilan: Bagaimanakah Riwayat Hidup Caleg ? Riwayat hidup sama seperti perjalanan hidup seseorang, kita akan mendapat gambaran seseorang dari sejarah hidup atau riwayat hidupnya. Bila sang caleg Memiliki Banyak Prestasi / Memiliki Banyak Jabatan dalam berbagai organisasi berilah nilai 10 / Bila caleg memiliki Sedikit Prestasi / Sedikit Jabatan dalam organisasi beri nilai 5 / Bila ia Tidak memiliki prestasi / tidak memiliki jabatan dalam organisasi apapun berilah nilainya 1. Kesepuluh : Bagaimanakah Citra Dirinya Sebelum mencalonkan diri menjadi Caleg ? Ini berkaitan dengan karakteristik caleg dalam kehidupan sehari hari, pergaulan atau bahkan komunikasi sehari-hari dalam bermasyarakat. Kita tidak menginginkan seseorang yang sombong, acuh tak acuh, dengki, suka iri hati, pelit, suka marah marah dan lainnya. Bila sang caleg mau bergaul / ramah dengan masyarakat berilah nilai 10 / Jika tingkahlakunya Biasa- biasa saja bergaul dengan masyarakat beri nilai 5 / Sedangkan bila sang caleg bersikap cuek atau tidak mau tahu kepada masyarakat berilah nilai 1. Bila kita telah selesai memberikan nilai, cobalah menjumlahkan seluruh nilai yang kitra peroleh dari beberapa orang caleg yang menurut kita pantas. Setelah itu, bila kita memperoleh seorang caleg yang nilainya tertinggi maka sepertinya ia lah yang harus kita pilih saat Pemilu Legislatif di gelar nanti. Pertanyaan ini tentunya ditujukan kepada orang – orang yang mengedepankan hati nurani yang ingin melihat desanya, kecamatannya, kabupatennya, propinsinya serta negaranya maju dengan memilih wakil-wakil nya yang duduk di DPR, DPD, serta DPRD yang benar benar memiliki intelektual dan dekat dengan masyarakat. Pertanyaan ini tidak berlaku bagi orang yang lebih suka menjual dirinya dengan uang 20.000 rupiah atau beras 1 kilo atau sembako ala kadarnya. Suka atau tidak suka, anda yang punya suara. (Penulis = Sekjen. IKADIK Pamong Praja Dairi/P.Bharat, Alumni S-2 Universitas Indonesia).

No comments :