ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Tuesday 17 March 2009

SD-SLTA di Dairi Bebas Biaya Pendidikan

ANGGARAN Pendidikan Rp 184 Miliar Lebih. Siswa Sekolah Dasar (Sd) Hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (Slta) Negeri Di Kabupaten Dairi Dibebaskan Dari Biaya Pendidikan. Tidak ada lagi Kutipan Yang Membebani Orangtua Murid. Terobosan tersebut diterapkan Tahun Anggaran 2009. Demikian disampaikan Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Dairi, Datulam Ojahan Padang kepada wartawan di ruang kerja, Selasa (10/3). Selanjutnya, pembiayaan dimaksud ditalangi di APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Kebijakan ini pertama sekali dilaksanakan di Kabupaten/Kota dalam lingkup Sumatera Utara... Menurut Datulam langkah ini ditempuh dengan pertimbangan matang yakni masalah ekonomi yang membelit keluarga. Secara umum, masyarakat lemah dalam pendanaan menyelesaikan pendidikan anak sampai ke kursi SLTA. Jika dicermati, jumlah lulusan SD per tahun ajaran lebih sedikit melanjut ke SMP. Begitu juga seterusnya, banyak lulusan SMP tidak duduk di kursi SLTA karena orang tua tidak punya kemampuan. Di sisi lain, tak heran sejumlah pelajar SMA akhirnya putus sekolah sebagai konsekwensi persoalan di atas. Melalui upaya itu, diproyeksikan wajib belajar 13 tahun akan berhasil.... Namun, ujar dia tentang pengadaan buku pelajaran belum dapat digratiskan, terutama bagi murid SLTA. Sedang untuk murid SD dan SMP pengadaannya sudah ditanggung dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Kendati bebas biaya, tandas Datulam tidak ada alas an bagi pengelola sekolah untuk mengurangi tanggung jawab termasuk disiplin. Tak seorang pun guru boleh main-main atas tugasnya. Tupoksi harus dijalankan secara optimal. Pasalnya, guru juga mendapat insentif sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan. Selain insentif yang dialokasikan di APBD Propinsi, pengajar juga menerima APBD Kabupaten. Kepala Sekolah SLTA mendapat perangsang Rp 1 juta per bulan, Wakil Kepala Sekolah Rp 500 ribu, Kepala Sekolah SLTP Rp 750 ribu per bulan. Jadi, tidak ada lagi alasan menyatakan guru kurang diperhatikan. Barang kali, bila dihitung per orang kedengarannya kecil tetapi totalitas biaya tersebut dirasakan cukup besar. Sehubungan itu panggilan moral perorangan amat dibutuhkan demi kemajuan generasi muda. ANGGARAN PENDIDIKAN. Dikatakan, Pemkab Dairi sudah mengalokasikan 20 persen APBD untuk pendidikan, senilai Rp 184.283.911.000. Rp 140.337.849.000 merupakan gaji dan Rp 43.946.062.000 adalah belanja langsung. Lebih rinci disebutkan, dana insentif itu diambil dari belanja langsung. Sebagian besar belanja langsung dikelola oleh sekolah dan hanya Rp 3 miliar yang dipakai oleh Dinas untuk beberapa kegiatan diantaranya rehabilitasi sekolah, biaya ujian akhir nasional sekolah swasta dan sertifikasi guru. Seiring kebijakan pemerintah dalam penetapan anggaran tersebut, ia berobsesi diperoleh perubahan signifikan khususnya menyangkut kualitas. Untuk itu, kerjasama dan kesadaran orang tua, siswa dan lembaga pendidikan amat dibutuhkan. Besarnya penyediaan anggaran merupakan gambaran bahwa pendidikan kunci sukses membangun bangsa. Tak satupun Negara di dunia meraih posisi kunci tanpa investasi di bidang pendidikan. Bahkan bangsa besar kian focus pada pembiayaan pendidikan agar mereka tetap eksisi semisal menguasai ekonomi dan teknologi. Sumber daya alam melimpah tanpa dukungan SDM tidak bermakna banyak bagi masyarakat setempat sebab kekayaan itu akan dikuasai pihak lain. Sumber Koran Analisa.

No comments :