ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Wednesday 22 April 2009

TAMAN WISATA IMAN DIRESMIKAN

TAMAN Wisata Iman (TWI) di Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi, Senin (20/4) diresmikan keberadaannya untuk kemaslahan ummat oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Syamsul Arifin SE. Pembangunan lokasi wisata rohani di atas tanah seluas 13 hektare (Ha) itu pertama sekali dilakukan oleh Menteri Agama Prof DR Said Agil Munawar pada 20 Agustus 2002 lalu. Pada peresmian kemarin, TWI yang lokasinya merupakan tanah ulayat dari keluarga besar Kudadiri tersebut, diakui sangat tepat sebagai wadah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan ummat kepada Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa... bahkan ditingkatkan di masa depan. “Jangan karena Bupati DR MP Tumanggor tidak lagi menjabat, maka pemeliharaan dan pengembangan lokasi ini ditinggalkan. Bila itu yang terjadi, maka sebenarnya kita semua, khususnya warga Dairi akan sangat merugi. Sebab, lokasi ini sangat strategis untuk membina ummat manusia untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Sang Pencipta,” beber H Syamsul. Tak dipungkiri H Syamsul, proses pembangunan TWI yang dimulai pada periode pertama Bupati MP Tumanggor hingga kedua dan purna bhakti akhirnya, sudah membuktikan bahwa yang bersangkutan sebenarnya telah mendapatkan talenta (anugerah) Tuhan. “Banyak orang yang hidup saat ini ingin mengejar ketenangan dengan cara mengumpulkan uang banyak dan harta melimpah hingga memiliki jabatan-jabatan penting. Namun kebahagian hidup ternyata belum mereka dapatkan, akibat ketenangan jiwa tidak dimiliki. Nah…, dengan keberadaan taman ini, maka ketenangan jiwa yang hanya bisa diperoleh dengan cara terus mendekatkan diri dan mendapatkan ridho Tuhan, kini bisa diraih melalui keberadaan Taman Wisata Iman ini,” beber H Syamsul. Sebelumnya, MP Tumanggor menjelaskan bahwa pembangunan Taman Wisata Iman tidak hanya mendapat sokongan dana dari APBD Provinsi Sumut dan Kabupaten Dairi. Tetapi, bantuan secara pribadi dari sejumlah pihak, baik dari BUMN dan lainnya pun juga diterima.“Kebetulan, saat saya masih belum menjabat bupati, saya bekerja di sebuah departemen di Jakarta. Sehingga banyak teman-teman saat itu yang bersimpati memberikan bantuan untuk pembangunan lokasi ini,” jelas MP Tumanggor yang hari itu resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Dairi setelah dua periode menjabat. Dijelaskan juga, saat keluarga besar Kudadiri sebagai pemegang ulayat pertapakan lokasi TWI Sitinjo itu, tanah seluas 13 Ha yang dihibahkan hanya diganti pago-pago senilai Rp100 juta. “Bayangkan saat ini harga tanah di sini sudah mencapai Rp500 juta. Jadi, sumbangsih keluarga besar Kudadiri ini telah memberikan catatan tersendiri buat sejarah Kabupaten Dairi di masa depan. Karena di sini, tidak hanya ada lima lokasi tempat keagamaan, tetapi juga ke depannya akan ditempatkan Al Quran terbesar yang ada di Indonesia,” katanya.

No comments :