
Srikandi kedua Pengibar Bendera Merah Putih pada Detik-Detik Proklamasi di Lapangan SMAN 1 Parongil adalah Nursanti Desiana br. Siagian. Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Silima Pungga-Pungga ini lahir di Jakarta 16 Nopember 1989 adalah putri tercinta dari pasangan Berman Siagian dan Elda br. Napitupulu. Desi yang selalu masuk rangking 10 besar dari SD-SMA bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, hobbynya melukis. Ketika ditanya perasaannya menerima bendera Merah Putih dari Bupati Dairi untuk dikibarkan, Desi berkata “bangga banget…apalagi bisa langsung berhadapan dengan bapak Bupati Dairi” Ketika ditanya apa pak MP. Tumanggor itu ganteng….? Desi spontan mengatakan “ia….kocak lagi…dan pintar nyanyi…” Desi memiliki harapan kiranya Indonesia bersih dari korupsi, bencana alam dan lebiih maju di tahun-tahun mendatang.
Srikandi ketiga, Kristina br. Manik, lahir di Belitung 25 Januari 1993 didaulat sebagai pembawa bendera Merah Putih pada Aubade penurunan Bendera Merah Putih di Stadion Sidikalang. Anak pertama dari 4 bersaudara lahir dalam pasangan berbahagia Laris Manik seorang PNS dan Rusmina br. Panjaitan ini tinggal di Jalan Pahlawan Kompleks Puskesmas Siburabura. Kenapa jadi dokter ? Kristina menjawab dengan lugas “biar bisa membantu orang banyak “ Gadis murah senyum ini adalah siswi kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Sidikalang menyatakan kebanggaannya dipercaya membawa bendera Merah Putih pada Aubade penurunan Bendera Merah Putih. Kristina berpesan kepada teman-temannya dan seluruh generasi penerus “Seharusnya kita lebih memahami arti kemerdekaan yaitu berbuat untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa. Sekecil apapun yang kita buat termasuk belajar dengan giat pasti akan membuat para Pahlawan tidak kecewa akan perjuangan mereka dan bangga melihat kita. Kita harus ingat, kalau Pahlawan rela menyerahkan nyawanya demi kemerdekaan tidak pernah berpikir pamrih saat berjuang, tetapi kata kemerdekaan yang ada dalam benak mereka harus kita pelihara dengan membenahi diri membangun Indonesia “. (K-8)
No comments :
Post a Comment