ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Tuesday 6 November 2007

30 hari bersama Universitas Sumatera Utara

Pokok-pokok kebijakan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 21 Tahun 2001 tentang Program Pembangunan Daerah ( PROPEDA ) dan Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 08 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis ( RENSTRA ) Kabupaten Dairi Tahun 2005 – 2009 . PROPEDA Kabupaten Dairi Tahun 2005 – 2009 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Dairi dalam melaksanakan pembangunan dalam kurun waktu lima tahun ( 2005 – 2009 ) sedangkan RENSTRA Pemerintah Kabupaten Dairi Tahun 2005 – 2009 merupakan dokumen perencanaan yang lebih terinci yang memuat sebahagian dari keseluruhan program dan kegiatan yang tercantum dalam PROPEDA, yaitu program dan kegiatan yang memiliki daya dukung dan daya dorong yang sangat kuat dan strategis bagi pertumbuhan dan perkembangan program dan kegiatan lainnya.
RENSTRA dimaksud untuk memberikan arah dalam pemanfaatan secara optimal sumber daya yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Dairi sehingga mampu mengantisipasi perubahan dan perkembangan yang ada melalui kerjasama kemitraan dengan segenap komponen strategis dalam masyarakat yang mengutamakan keunggulan kompetitif untuk mencapai tujuan pembangunan Kabupaten Dairi dalam lima tahun yang akan datang.
Kebijakan strategis yang dituangkan dalam RENSTRA Pemerintah Kabupaten Dairi Tahun 2005 – 2009 merupakan pedoman pelaksanaan dari Visi dan Misi Kabupaten Dairi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2004, yang menyatakan Visi Kabupaten Dairi adalah “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Dairi yang Maju dan Sejahtera melalui Pengembangan Agribisnis yang Berdaya Saing”, sedangkan Misi yang ditetapkan adalah :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2. Mewujudkan kepemerintahan yang baik dan pelayanan prima serta menciptakan dan memelihara suasana yang kondusif.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan agribisnis dan sumber daya daerah yang berwawasan lingkungan.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas serta pendayagunaan prasarana dan sarana daerah.

Sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Dairi tersebut, Kabupaten Dairi yang memiliki banyak kekayaan alam terutama untuk pengolahan lahan pertanian, sangat membutuhkan pengetahuan dan kemampuan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar Universitas Sumatera Utara memilih Kabupaten Dairi sebagai objek Praktek Kerja Lapangan mahasiswanya, seperti disampaikan beberapa mahasiswa Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yang berada dipelataran parkir Kantor Bupati Dairi.

Sebanyak 103 Mahasiswa Semester VIII Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi Agribisnis dan Penyuluhan Pertanian akan mengadakan Praktek Kerja Lapangan di Kabupaten Dairi. Bupati Dairi diwakili Asisten Tata Praja Drs. MANIHAR BAKKARA, berkesempatan menerima rombongan di Kantor Bupati Dairi, Senin 18 Juni 2007. Menurut Ir. LILY FAUZIAH, M.Si (Koordinator Rombongan) kegiatan ini merupakan agenda tahunan pendidikan di Universitas Sumatera Utara yang memiliki maksud agar setiap mahasiswa mendapat pembelajaran langsung dilapangan bersama masyarakat dan alamnya. Para mahasiswa akan ditempatkan pada 6 (enam) kecamatan yaitu Kecamatan Sidikalang ( 3 desa ), Parbuluan ( 4 desa ), Sumbul ( 5 desa ), Sitinjo ( 1 desa ), Berampu ( 5 desa )dan Lae Parira ( 2 desa ) Dari 103 Mahasiswa terdapat 67 mahasiswa wanita dan 36 pria yang akan melaksanakan PKL dari tanggal 18 Juni – 18 Juli 2007.

Kita sama mengetahui hakekat Praktek Kerja Lapangan sesungguhnya mencoba untuk memahami ilmu pengetahuan yang telah didapat dari bangku perkuliahan dengan melihat kondisi nyata dilapangan untuk mencari permasalahan serta berbagai peluang pemecahannya. Ini berarti Ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dipraktekkan di alam pertanian serta menguji kemampuan individual dan kelompok bersama masyarakat. Namun kadangkala sebahagian mahasiswa tidak memahami atau lupa akan arti Praktek Kerja Lapangan, inilah yang tidak diharapkan. Sama seperti PKL siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ataupun STM, tidak hanya peran lebih mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat namun jauh lebih dituntut kreativitas dan semangat belajar tanpa di bumbui oleh kesombongan sebagai orang berpendidikan. Seperti yang ditekankan Asisten Tata Praja Drs. MANIHAR BAKKARA bahwa hal-hal baru yang ditemukan di lapangan menjadi tantangan pengembangan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah. “ Jangan sampai kehadiran para mahasiswa bukannya membawa angin segar dan ‘oleh-oleh’ pengetahuan teknologi pertanian untuk masyarakat tapi justru menimbulkan permasalahan.” tegas Asisten Tata Praja.

Lain halnya Camat Berampu Drs. ERWIN SIHOTANG mengharapkan agar para mahasiswa “pintar-pintar” bergaul dengan masyarakat termasuk harus memperhatikan sikap, prilaku dan perkataan saat berkomunikasi maupun bercanda sesama teman. “ Banyak hal yang biasa dilakukan di Medan atau di kampus, namun bagi masyarakat merupakan hal baru dan bisa menimbulkan permasalahan baru. Oleh karenanya, perhatikan diri masing-masing dan saling mengingatkan diantara teman-teman mahasiswa lainnya, terutama yang pria “ ujar ERWIN tersenyum sambil disambut tawa mahasiswa. (K-8)

No comments :