ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Tuesday 6 November 2007

ASI & Kecerdasan anak


Air Susu Ibu (ASI) mengandung nutrien(zat gizi) yang amat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang otak. Beberapa penelitian membuktikan bahwa bayi-bayi yang diberi ASI memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada bayi-bayi yang diberi susu formula.

Otak adalah organ tubuh yang merupakan pusat berpikir, dan yang mengendalikan semua gerakan tubuh kita. Sehubungan dengan hal itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan tumbuh kembang otak amatlah penting untuk diperhatikan. Salah satu diantaranya adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak. Karena, kekurangan nutrisi dapat dapat berdampak negatif terhadap proses tumbuh kembang dan fungsi otak, sehingga dapat mengurangi kualitas sumber daya manusia di kemudian hari.

DHA dan AA,
Pada dasarnya, nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembang otak adalah nutrisi yang nutriennya lengkap, seimbang, dan sesuai kebutuhan (memenuhi angka kecukupan gizi). Tanpa mengabaikan peran penting nutrien yang lain, salah satu jenis nutrien yang agaknya diperlukan secara khusus adalah asam lemak esensial (asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan harus dipasok dari luar, yaitu dari makanan. Asam lemak esensial yang berperan sebagai penunjang tumbuh kembang otak adalah asam alfa linolenat (ALA, omega-3) dan asam linolenat (LA, Omega-6). Lalu apa hubungan kedua jenis asam lemak ini dengan DHA (docosahexaenoic acid) dan AA (arachidonic acid) yang sering disebut-sebut berperan dalam peningkatan kemampuan otak. Di dalam tubuh kita DHA dibentuk dari asam alfa linoleat. Perlu diketahui baik DHA maupun AA kedua-duanya banyak terdapat jaringan otak dan berperan penting dalam tumbuh kembang otak, misalnya , diduga dapat menghambat proses penghantaran impuls (rangsangan) pada sinaps (sambungan) antara sel/serabut syaraf. Akibatnya, jawaban atas impuls pun akan lebih lambat terjadi. Dalam situs www.vitacost.com (2002) jug dikatakan bahwa kekurangan DHA dapat menyebabkan penurunan kemampuan belajar anak. Selain pada otak, DHA dan AA juga banyak terdapat pada retina mata.

ASI, makanan bayi yang terbaik,
Kebutuhan akan nutrien-nutrien tersebut meningkat pada masa tumbuh kembang otak berlangsung pesat (brain growth spurt), yaitu dari kehamilan trimester terakhir sampai dengan 2 tahun sesudah bayi lahir. Sehubungan dengan hal itu, nutrisi dan kesehatan ibu hamil serta bayi yang dilahirkan harus diperhatikan dengan baik. Khusus untuk bayi baru lahir, tidak ada sumber nutrisi yang lebih baik untukny selain ASI. Dalam bukunya “The Breastfeeding Book” (Little, brown and Company,USA,2000) Martha Sears,RN dan William Sears,MD menyebutkan bahwa bedasarkan hasil otopsi, kandungan asam lemak esensial dan DHA pada jaringan otak bayi yang mendapat ASI, lebih tinggi daripada bayi yang mendapat susu formula bayi biasa. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa IQ (Intelligent Quotient) anak-anak yang mendapat ASI rata-rata lebih tinggi 7 sampai 10 point daripada anak-anak yang tidak mendapat ASI. Hasil penelitian serupa juga dilaporkan oleh March Kaufman dalam tulisannya di Washington Post (7 Mei 2002) mengutip The Journal of the American Medical Asssociation. Yaitu bayi-bayi yang mendapat ASI selama 9 bulan, secara signifikan memiliki kecerdasan lebih tinggi daripada bayi-bayi yang mendapat ASI selama 1 bulan atau kurang.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut, tidak dapat disangkal lagi bahwa ASI adalah makanan yang terbaik bagi bayi. Karena, selain banyak mengandung LA dan ALA, ASI juga mengandung AA dan DHA dalam perbandingan yang tepat. Inilah salah satu hal yang harus diperhatikan bila ingin menambahkan bila ingin menambahkan DHA dan AA kedalam susu formula. Karena penambahan DHA dan AA yang tidak seimbang akan mengganggu AA dalam jaringan dan menimbulkan beberapa dampak negatif lainnya. Selain itu, beberapa penelitian membuktikan bahwa bayi yang mendapat susu formula, walaupun mengandung LA dan ALA dalam komposisi yang sama seperti dalam ASI, kadar DHA dalam jaringan tubuhnya ternyata lebih rendah dari bayi yang mendapatkan ASI. Salah satu alasannya, kemampuan bayi untuk mengubah LA dan ALA menjadi AA dan DHA masih sangat terbatas. Melihat semua itu, anda tentu semakin yakin, bahwa ASI tetap merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.(Sumber : Majalah Ayahbunda/ST)

No comments :