ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Tuesday 6 November 2007

Calon BUPATI DAIRI dimasa mendatang ada di SMA Negeri 1 Sumbul

PERY SANJAYA SITANGGANG, Juara 1 SMAN 1 Sumbul ini ingin menjadi Bupati Dairi. Lahir di Sumbul 19 November 1988, putra dari pasangan orangtua DARLING SITANGGANG dan RIANA br. NAIBAHO merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara di tengah keluarganya di Jalan Sisingamangaraja Atas, simpang jalan Sikumihan Sumbul. Kepiawaiannya ditunjukkan dengan meraih gelar Juara 1 dari kelas 1 sampai kelas VI Sekolah Dasar. Di tingkat SMP, Pery (panggilan akrabnya) menyabet Juara 3 Umum dan menurutnya menjadi Juara merupakan hadiah terindah yang selalu ingin ia berikan kepada kedua orangtuanya. Ketika KIRANA meminta untuk menuliskan prestasi apa saja yang telah diperoleh sejak lahir, Pery mengungkapkan kalau ia pernah menjadi Juara 1 Imunisasi Kesehatan pada tahun 1988, berarti bayi sehat dong, puji KIRANA. Pery, aktif di Organisasi Intra Sekolah (OSIS) sebagai Wakil Ketua dan menurutnya aktifitas di OSIS sangat menempa dirinya . Menurutnya, menuntut ilmu tidak hanya dari buku pelajaran namun dari bersosialisasi dengan lingkungan disekitar kita juga bisa, termasuk ilmu kepemimpinan yang dapat diperoleh dari tengah rekan-rekannya kemudian berkreatifitas bersama siswa-siswa di SMA Negeri 1 Sumbul. “Banyak keuntungan diperoleh dengan bergabung di OSIS, selain kita bisa belajar berkreatifitas dan berorganisasi, watak dan prilaku kita pun diuji dalam kepemimpinan di lingkungan sekolah termasuk menjadi wadah bagi diri kita untuk hidup disiplin”, ungkap Pery serius.


Pery, sangat familiar ketika KIRANA memintanya menceritakan aktifitasnya mulai dari bangun pagi sampai tidur dalam bahasa Inggris. “My Daily Activities…..” ia mengawali kemampuan berbahasa Inggrisnya yang cukup memuaskan. Ketika ditanya apa alasannya memiliki hobby CATUR, Pery menjawab “Saya suka catur karena dari permainan catur inilah timbul niat saya untuk berpikir hal-hal yang besar, dan dengan bermain catur saya merasa semangat terus bertumbuh baik belajar maupun berprestasi” Bagaimana guru-guru di SMAN 1 Sumbul Pery, tanya KIRANA. “Guru-guru di SMA Negeri 1 Sumbul dari segi kemampuan olah pikir mata pelajaran sudah baik, namun sebaiknya Pemerintah Daerah membuat program terpadu untuk menyegarkan ilmu yang telah dimiliki guru-guru, tidak hanya di SMA Negeri 1 Sumbul, tetapi di seluruh Kabupaten Dairi.” . Tidak salah memang, sesuai mottonya : Jenius cukup 1 persen dan kerja keras 99 persen memotivasinya belajar keras dan menempatkan Albert Einstein sebagai tokoh idolanya karena kerja keras yang ditunjukkan dan DR. M.P. TUMANGGOR (Bupati Dairi) sebagai sosok tokoh yang diidolakan karena perhatiannya cukup besar bagi masyarakat Kabupaten Dairi.

Selain itu, ia memiliki kata penghiburan dan semangat seperti yang dituturkannya bahwa satu ayat yang ada di Alkitab, yaitu pada Filipi 4 : 13 yang bunyinya “Segala Perkara dapat kutanggung didalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku “ Terus, bagaimana Pery melihat SMA Negeri 1 Sumbul ini dari segi sarana dan prasarananya ? tanya KIRANA. “Sudah baik sih, hanya banyak kursi dan mejanya yang rusak, kemudian komputer yang ada tidak memadai sehingga ketika belajar komputer, satu komputer dipakai belajar berdua. Maunya di perbaiki dan ditambahlah…..” harap Pery agar KIRANA menyampaikannya kepada Bupati Dairi. Selidik demi selidik, ternyata kakak, abang dan adiknya juga memiliki prestasi yang cukup membanggakan. Sang kakak lulusan SMAN 1 Sumbul pernah meraih juara umum mulai dari kelas X sampai kelas XII dan sekarang telah menyelesaikan pendidikannya dan meraih gelar Sarjana Pendidikan Sastra Inggris. Abang Pery juga lulusan SMAN 1 Sumbul, pernah menjadi juara 1 Cerdas Cermat dan menjadi Juara 1 di Sekolah Dasar mulai dari kelas I sampai kelas VI. Sekarang ia kuliah di UNIMED. Sedangkan adiknya yang sedang bersekolah di Kelas X SMA Negeri 1 Sidikalang meraih juara umum 2.

Kiat-kiat belajarnyapun diceritakan dengan gamblang : “waktu SMP saya sangat malas belajar, tetapi karena melihat kakak dan abang saya berhasil, maka saya berusaha untuk belajar lkeras. Pagi hari pukul 4.00 WIB saya sudah bangun dan belajar sampai pukul 6.00 WIB sebelum berankat dan belajar di sekolah. Selain itu saya juga mengikuti les dan jika belajar, saya suka dalam keadaan hening jauh dari keributan.

Sungguh keluarga Pery adalah keluarga yang berprestasi, dan ketika KIRANA bertanya apa pekerjaan orangtuanya, dengan bangga ia menyebutkan bertani. “Saya tidak ingin menyia-nyiakan setetespun keringat orang tua saya yang setiap hari dibakar di terik matahari. Berdoa dan bekerja, taat beribadah selalu menjadi ajaran utama kedua orangtua saya “ cerita Pery, mengakhiri investigasi KIRANA. (K-8)

No comments :