ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Tuesday 6 November 2007

Detik-Detik Proklamasi di Parongil

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Artinya, masing-masing individu sebagai generasi penerus harus terus berjuang melanjutkan cita-cita para pahlawan dan pejuang kesuma bangsa. Perjuangan para pahlawan lebih dari 62 tahun yang lalu adalah merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia dari tangan penjajah, namun perjuangan anak bangsa pasca kemerdekaan 17 Agustus 1945 untuk perjuangan melawan kebodohan, kemiskinan, supremasi hukum. Itulah salah satu pemikiran bangsa sehingga setiap tanggal 17 Agustus diperingati dengan berbagai kegiatan peringatan kemerdekaan Bangsa Indonesia sebagai rangkaian dari Detik-Detik Proklamasi.


Bupati Dairi, DR.Master Parulian Tumanggor bersama Isteri tercinta Ny. Hetty Br. Sitinjak setelah berbagi tugas dengan Wakil Bupati Dairi - KRA.Johnny Sitohang Adinogoro; merayakan peringatan Detik-Detik Proklamasi di Parongil Kecamatan Silima Pungga-Pungga. Bupati Dairi didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dairi (Benpa Hisar Nababan), Kajari Sidikalang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Kepala Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Perhubungan, Sekretaris DPRD, Kepala Badan Infokom, Kepala Kantor Ketertiban Umum, dan Kepala Bagian Umum Setda. Kabupaten Dairi. KIRANA sendiri berada dalam satu mobil dengan Erika Hasugian,SH (Kepala Bidang Humas) yang sengaja berbagi tugas meliputi kegiatan Bupati Dairi pada peringatan Detik-Detik Proklamasi. Rombongan tiba di Kantor Camat Silima Pungga-Pungga sekitar pukul 09.10 WIB dan istirahat sejenak sambil berdialog dengan beberapa tokoh masyarakat. Sekitar pukul 09.45 Bupati dan rombongan tiba di lapangan SMA Negeri 1 Silima Pungga-Pungga disambut kibaran bendera merah putih yang di pegang seluruh pelajar TK, SD, SMP, SMA dan masyarakat peserta upacara. Bupati Dairi dan Ibu tertegun diam sejenak disamping mobil dinas BB 1 Y melambaikan tangan menyambut antusiasme peserta upacara di lapangan SMAN 1 Parongil. Selanjutnya Bupati Dairi disambut Camat Silima Pungga-Pungga – Drs. Leonardus Sihotang beserta isteri tersayang Naemas br. Damanik menuju tenda kehormatan. Sekitar Pukul 09.55 Bupati Dairi menuju Podium kehormatan dan tepat Pukul 10.00 WIB, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dairi, Benpa Hisar Nababan membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia diiringi sirene, letusan senjata, dan lonceng gereja.


Peringatan Detik-Detik Proklamasi dari awal sampai akhir acara berlangsung dengan khidmat dan Bupati Dairi menyempatkan diri untuk menyampaikan pesan-pesan kemerdekaan kepada seluruh undangan dan peserta upacara. Sebelumnya Bupati Dairi mengatakan bahwa seharusnya sekarang ia berada di Jakarta untuk menerima Satyalencana dari Pemerintah Pusat, namun karena kecintaannya kepada Kabupaten Dairi khususnya Parongil yang sudah mendunia namanya, ia hadir secara pribadi untuk menjadi Inspektur Upacara. Berikut disajikan intisari sambutan Bupati Dairi : Pertama : Bahwa Kemerdekaan yang dirayakan saat ini bukanlah hadiah dari penjajah namun merupakan hasil perjuangan para pahlawan. Kedua : Kepada kita dan generasi penerus bangsa harus meneruskan perjuangan dan cita-cita para Pahlawan dengan mengisi bangsa ini dengan pembangunan demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Ketiga : Perubahan paradigma pemerintahan termasuk munculnya reformasi untuk hidup lebih demokrasi sudah kita nikmati. ( tiba-tiba mic mati dan Bupati terdiam sejenak, setelah hidup kembali maka Bupati berkomentar) “Kalau dulu pada saat Bupati berbicara mic pengeras suara mati…maka camatnya langsung di pecat…kalao sekarang tidak “ dan di sambut tawa. “Sayang sekali, reformasi demokrasi yang dipahami sebahagian masyarakat ternyata kebablasan (salah aturan) sehingga guru yang sudah boleh mengkritik dan mendemo kepala sekolah tidak lagi melihat aturan main atau peraturan yang mengaturnya.” tegas Bupati. Ketiga : Para Siswa sejak bangun pagi harus mengatakan saya masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat : Keyakinan Bupati Dairi, bahwa Kecamatan Silima Pungga-Pungga akan mengalami perubahan pesat dan signifikan setelah berproduksinya PT. Dairi Prima Mineral. Kita harus mendukung PT. DPM, tidak lama lagi sekitar 1.000 orang akan datang untuk bekerja. Kesepakatan dengan PT. DPM untuk kebutuhan tenaga kerja di prioritaskan kepada putra-putri Kecamatan Silima Pungga-Pungga namun harus memperhatikan kualifikasi atau syarat-syarat yang ada sesuai kebutuhan PT. DPM. Untuk tenaga kerja yang bisa dilatih secara cepat seperti untuk mengelas misalnya, Balai Latihan Kerja Pemerintah Kabupaten Dairi siap untuk melatihnya dan jika tenaga kerja pada satu bidang tidak terdapat di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, maka dipersilahkan PT. DPM mengambilnya dari luar. Kelima : Isu pemanasan global lenada dunia termasuk Indonesia, penyebabnya karena limbah asap, penebangan hutan sehingga kita tidak bisa lagi memastikan kapan musim penghujan dan kapan musim kemarau, karena sistemnya sudah terganggu. Untuk itu Bupati Dairi meminta siswa dan orangtua mengadakan penghijauan di lahan maupun pekarangan rumah masing-masing.


Mengakhiri sambutannya Bupati Dairi meminta seluruh tamu dan undangan menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang diciptakan Putra Dairi, Liberty Manik. Jelas tergambar di raut wajah Bupati Dairi berserta Ibu dan mayoritas tamu undangan puas berpadu dengan kegembiraan akan kemeriahan peringatan Detik-Detik Proklamasi yang dikemas Kecamatan Silima Pungga-Pungga yang di pimpin Camatnya Drs.Leonardus Sihotang. Lapangan SMA Negeri 1 Silima Pungga-Pungga yang sangat luas terasa sempit dipenuhi lebih dari 5.000 orang pelajar dan masyarakat yang rindu mengikuti perayaan Proklamasi Indonesia sekaligus rindu melihat pemimpin Kabupaten Dairi, Bupatinya. Merah Putih berkibar anggun menantang angkasa raya dan alam semesta seakan berteriak bahwa Indonesia Merdeka, Merah Putih juga menyampaikan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia akan pentingnya memupuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus bertanya apa yang sudah kita berikan untuk Indonesia. (K-8)


No comments :