ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Tuesday 6 November 2007

Pesta Kembang Api di Parongil

PESTA KEMBANG API MENYAMBUT PERAYAAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Dua malam langit Parongil Kecamatan Silima Pungga-Pungga bermandikan cahaya kembang api. Ribuan masyarakat Kecamatan Silima pada tanggal 16 - 17 Agustus ‘tumpah’ di Lapangan SMA Negeri 1 Parongil untuk menyaksikannya. Camat Silima Pungga-Pungga, Drs.Leonardus Sihotang dan Isteri tercinta Naemas Br. Damanik tampak terus bersemangat dan tersenyum walau keletihan tergores dalam wajah mereka. Leo (panggilan akrab sang Camat) yang baru berulang tahun tanggal 2 Agustus yang lalu masih berusia 39 tahun ini telah dikaruniakan empat orang anak, Sulaiman Mauridz Sihotang (Kelas 5 SD), Samuel Dwiputra Sihotang (Kelas 3 SD), Karina Nathania Br.Sihotang (TK Nol Besar), dan Stefanus Jan Deardo Sihotang. Sikap tegas, disiplin dan dedikasi tinggi yang diaplikasikannya dalam penyelenggaraan pemerintahan termasuk dalam merajut hubungan kemasyarakatan untuk pembangunan tidak dapat diragukan lagi. Perayaan peringatan Detik-Detik Proklamasi yang di rancangnya patut diacungkan dua jempol, keterlibatan seluruh unsur masyarakat dalam meramaikan peringatan ulang tahun kemerdekaan cukup tinggi. Tertarik dengan keberhasilan pelaksanaan acara, KIRANA menyita sedikit waktu sang Camat untuk mencari tahu berbagai hal penting, berikut petikannya :


Kirana : Kegiatan apa saja yang diselenggarakan dalam peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Silima Pungga-Pungga ini ? Camat : “Ada banyak kegiatan yang sudah di rancang selain pembersihan lingkungan kantor dan rumah-rumah ada juga pertandingan bola volley, catur, gerak jalan, lari 5 Km, karoke antar sekolah, karoke untuk masyarakat umum, panjat pinang, lomba durian terbesar, dan cerdas tangkas antar sekolah. Kita juga memberikan bingkisan peralatan belajar dan uang pembinaan kepada 5 orang pelajar sekolah dasar, 5 orang pelajar SMP dan 5 orang pelajar SMA yang meraih nilai tertinggi dalam Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional” Kirana : Selain perlombaan apakah ada kegiatan sosial yang dilaksanakan ? Camat : “Ada…kita juga memberikan bingkisan kepada keluarga pejuang, dan tadi sudah di berikan langsung oleh Bapak Bupati Dairi, setelah acara detik-detik Proklamasi “ Kirana : Melihat begitu antusiasnya pelajar mengikuti upacara hari ini, apa yang telah dilakukan sebelumnya ? Camat : “Persiapan secara matang kita lakukan bersama seluruh kepala sekolah, guru, tokoh masyarakat, lurah dan kepala desa termasuk unsur-unsur pemuda se-Kecamatan Silima Pungga-Pungga. Intinya, keinginan kami satu yaitu bagaimana agar perayaan Detik-Detik Proklamasi ramai, meriah, menghibur dan menyenangkan bagi seluruh masyarakat Silima Pungga-Pungga. Apalagi setelah kami mengetahui kalau Bapak Bupati Dairi yang menjadi Inspektur Upacara”


Kirana : Apa motivasi penyelenggaraan HUT RI yang terkesan sangat meriah ini ? Camat : “Pertama, untuk terus menanamkan nilai-nilai sejarah dan kecintaan terhadap Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita berharap Nasionalisme masyarakat terutama generasi penerus bangsa semakin tinggi untuk terus membela harkat dan martabat Bangsa sambil terus berupaya membenahi diri agar bisa tampil menjadi agen perubahan bagi kemakmuran Bangsa. Kedua, belajar dari perayaan HUT RI di Kecamatan Tigalingga, biasanya sangat meriah dan mampu mengundang pengunjung atau pendatang sampai dari luar Kabupaten Dairi. Ada keuntungan yang diperoleh masyarakat khususnya pedagang jajanan ataupun pengusaha transportasi, pendapatanny menjadi meningkat Kecamatan Silima Pungga-Pungga juga ingin dikenal akan keseriusan penyelenggaraan HUT RI dengan didukung persiapan matang dari berbagai rangkaian kegiatan lomba maupun hiburan segar, selain harapan agar masyarakat kita memperoleh keuntungan lainnya. Kirana : Melihat persiapan acara, jenis perlombaan dan hiburan tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, terutama untuk makan 5.000 orang yang menghadiri acara ini, darimana sumber dana yang digunakan ? Camat : “Anggaran mayoritas terkumpul dari spontanitas dan kerelaan masyarakat serta beberapa perusahaan yang terpanggil untuk menyaksikan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang meriah dan hikmat, dan ada juga sebahagian bantuan dari Pemerintah Daerah. Sekitar 75 juta-lah jumlah anggaran yang kita siapkan demi suksesnya acara ini.” Kirana : Apa pesan yang ingin disampaikan kepada kita semua ? Camat : “Kita harus menyadari arti kemerdekaan memiliki pesan moralitas dimana kemerdekaan itu bukan hanya untuk di rebut tetapi harus di isi “ Investigasi Kirana, terhenti ketika Bupati Dairi beranjak dari tenda kehormatan untuk melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Tigalingga, menjadi Inspektur Upacara pada Aubade penurunan Bendera Merah Putih. (K-8)

No comments :