ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Thursday 6 March 2008

Dairi Gelar Musrenbang 2009

Kabupaten Dairi memiliki Visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Dairi yang Maju dan Sejahtera melalui Pengembangan Agribisnis yang berdaya saing” sedangkan misi Kabupaten Dairi adalah “ 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 2. Mewujudkan kepemerintahan yang baik dan pelayanan prima serta menciptakan dan memelihara suasana kondusif. 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan agribisnis dan sumber daya daerah yang berwawasan lingkungan. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas serta pendayagunaan prasarana dan sarana daerah”. Perencanaan Pembangunan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional. Menyikapi itu, Pemerintah Kabupaten Dairi melaksanakan Musyawarah Pembangunan Daerah Kabupaten Dairi Tahun 2008. Acara yang di fasilitasi Badan Perencana Pembangunan Daerah ini berlangsung selama dua hari, mulai 3 Maret sampai 4 Maret 2008. Acara yang diselenggarakan di Balai Budaya Sidikalang dibuka Wakil Bupati Dairi – KRA. Johnny Sitohang Adinegoro. Acara yang diikuti seluruh Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah ini dihadiri beberapa Anggota DPRD Kabupaten Dairi seperti Yahya Josua Sianturi , Benpa H. Nababan, Robin Lingga, Delphi M. Ujung,SH , tokoh masyarakat, LSM, Pers dan beberapa tokoh masyarakat seperti Drs.H.R.M. Kaloko.

Wakil Bupati Dairi, mengharapkan kepada seluruh peserta Musrenbang untuk serius melakukan musyawarah, diskusi, dan berdialog. Dengan demikian, Musrenbang ini diharapkan menghasilkan rancangan kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Dari Tahun 2009 yang sudah dipilah-pilah menurut sumber pendanaan. Sumber pendanaan ini tidak hanya berasal dari APBD Kabupaten Dairi tetapi dari APBD Provinsi Sumatera Utara dan APBN. “Kita menyadari, kemampuan APBD Kabupate Dairi sangat terbatas, oleh karena itu kita sangat mengharapkan peranan APBD Provinsi Sumatera Utara dan APBN dalam percepatan pembangunan Kabupaten Dairi” tegasnya. Musrenbang juga dilakukan di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan serta Desa/Kelurahan. Menurut Wakil Bupati, pembangunan daerah Kabupaten Dairi yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hasil Musrenbang ini akan disusun menjadi Rancangan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi tahun 2009 dalam bentuk Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2009. KUA dan PPAS akan dijadikan bahan penyusunan Rancangan APBD Tahun 2009.


Pembangunan di bidang sosial budaya dan kehidupan beragama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, hukum dan aparatur, penyediaan sarana dan prasarana serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup mengalami peningkatan yang cukup membanggakan. Di bidang pendidikan, misalnya, angka partisipasi kasar Sekolah Dasar tahun 2005-2006 mengalami peningkatan dari 98,52% menjadi 99.91% yang berarti sebesar 0,09% anak usia 7-12 tahun tidak duduk di bangku Sekolah Dasar. Angka partisipasi kasar SLTP 92,80% yang berarti sebesar 7,20% penduduk usia SLTP tidak duduk di bangku SLTP. Pendapatan perkapita juga mengalami peningkatan, tahun 2004 sebesar Rp. 7.997.670,- meningkat menjadi sebesar Rp. 9.538.400,- pada tahun 2006 atau sebesar 16,15%. Demikian jug usia harapan hidup penduduk Kabupaten Dairi mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir dari rata-rata 66,2 tahun di tahun 2004 meningkat menjadi 67 tahun di tahun 2006.Wakil Bupati Dairi juga mengakui disamping banyak kemajuan yang dicapai, masih banyak pula tantangan dan masalah yang belum sepenuhnya terselesaikan. Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja keras bersama mengatasinya dalam pembangunan Kabupaten Dairi di tahun-tahun mendatang.


Oleh karena itu Wakil Bupati Dairi meminta kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas yang telah dicapai hingga tahun 2007 dan prediksi pada tahun 2008, serta sasaran yang akan dicapai pada tahun 2009. Dari beberapa paparan yang disampaikan para kepala dinas, badan dan kantor, Kirana tertarik pada paparan yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi – Drs. Datulam Padang,MM dan Kepala Dinas Perindustrian & Perdagangan Kabupaten Dairi – Drs.M.H.Sigalingging,MM. Dibidang pendidikan pada persentase kelulusan SD/MI terjadi peningkatan kelulusan, tahun 2006 sebesar 99,59% meningkat di tahun 2007 menjadi 99,83% atau sekitar 0,24%. Peningkatan kelulusan siswa di tingkat SMP/MTs sebesar 1,45% dari kelulusan sebesar 97,00% ditahun 2007 menjadi 98,45% tahun 2007. Sementara itu, peningkatan persentase kelulusan terbesar di tingkat SMA/SMK yang menapai 6,26% ditunjukkan dari peningkatan kelulusan tahun 2006 sebesar 91,36 menjadi 97,60%. Hal ini juga berkaitan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Dairi untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik salah satunya melalui peningkatan kualifikasi tenaga pendidik (guru) dengan melaksanakan kerjasam antara Pemerintah Kabupaten Dairi dengan Universitas Negeri Medan program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pada program PGSD ini jumlah mahasiswa sebanyak 121 orang.Sedangkan kerjasama dengan Universitas Terbuka (UT), jumlah mahasiswa untuk jenjang SPG/SGO ke Diploma-2 berjumlah 190 orang dan dari jenjang Diploma-2 ke Strata-1 (sarjana) berjumlah 323 orang serta uang kuliah 50% ditanggung Pemerintah Kabupaten Dairi. Sementara itu, permasalahan yang masih munul seperti jumlah sekolah masih kurang dan penyebarannya belum merata, kurangnya tenaga guru khususnya untuk mata pelajaran Teknologi Komunikasi dan Informatika (TIK), peningkatan kualifikasi guru, masih kurangnya daya ruangan kelas, masih kurangnya perpustakaan dan ruang media, serta penuntasan wajib belajar 9 tahun yang masih kurang.


Sedangkan Kepala Dinas Perindagkop dalam paparanya menampilkan latarbelakang pentingnya peningkatan upaya dibidang perindustrian , perdagangan dan koperasi yaitu disebabkan kondisi perekonomian rakyat belum kondusif dalam pengembangannya, tantangan bagi pemerintah daerah untk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, dukungan pemerintah dan pelaku ekonomi untuk mengatasi, serta daya tanggap untuk menampung aspirasi pelaku ekonomi untuk melakukan kehiatan-kegiatan peningkatan ekonomi kerakyatan. Permasalahan yang muncul adalah rendahnya tingkat keterampilan masyarakat, mengelola usaha keil menengah, mikro dan koperasi dengan management lapo tuak, sulit untuk mengakses sumber permodalan, pemasaran produk yang tidak jelas, biaya produksi tinggi, kualitas produksii rendah, teknologi yang digunakan manual, jiwa kewirausahaan yang rendah, dan koperasi yang tidak sehat. Untuk mengatasinya, Dinas Perindagkop menyusun strategi pemecahan masalah yaitu, pelatihan jenis keterampilan tertentu, menciptakan lapangan kerja, fasilitasi bantuan modal usaha bagi usaha mikro-keil dan koperasi, sertifikasi tanah bagi UKM dan kelompok tani dan anggota koperasi, proteksi harga produk tertentu seperti ubi jepang dan jagung, fasilitasi bahan baku produksi yang sulit diari masyarakat, fasilitasi Teknologi Tepat Guna (TTG), pelatihan kewirausahaan dan revitalisasi koperasi.


Sedangkan menurut Sigalingging, target kondisi tahun 2009 yang ingin dicapai adalah terlatihnya 250 orang masyarakat jenis keterampilan tertentu, teriptanya lapangan kerja bagi 300 orang masyarakat, tersedianya modal usaha tani, UKM, Koperasi sebesar 20 Milyar melalui Bank Sumut, terbitnya sertifikat tanah (UKM dan Prona sebanyak 800 persil), tersalurnya peralatan TTG, pengolah tanah (jetor), gilingan jagung, perajang rumput, gilingan kopi bagi 175 unit kelompok tani dan koperasi, terlatihnya 250 orang pengusaha informal berwirausaha, teriptanya 25 koperasi yang sehat dapat menjadi rekanan selaku pelaku ekonomi kerakyatan, terbangunnya Pasar Induk Sidikalang dan Pasar Desa Pardomuan, Pardamean, Pargambiran dan Gunung Sitember.Beberapa pimpinan SKPD mengharapkan Musrenbang yang dilaksanakan tahun 2008 benar-benar dijadikan bahan acuan untuk menentukan kegiatan masing-masing unit kerja dan tidak sekedar rutinitas saja.

No comments :