ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Saturday 7 June 2008

Praja IPDN Harus Dekat Masyarakat

BANDUNG, SABTU - Dalam segi pendidikan, lembaga pendidikan pamong praja harus memperbanyak porsi pendidikan yang melibatkan pengalaman langsung bersama masyarakat, salah satunya lewat latihan kerja di tingkat kelurahan. Dengan penambahan pengalaman di masyarakat, maka mereka tidak jatuh pada pendidikan teoritis semata. Demikian diungkapkan Kepala Pusat Penerangan Departemen Dalam Negeri Saut Situmorang, Sabtu (7/6) di Bandung. Menurutnya, agar para calon pamong praja mengenal situasi nyata masyarakat, maka pendidikan praja IPDN menekankan pula pengalaman empiris di masyarakat. Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Kader Departemen Dalam Negeri Darma Setyawan menambahkan, setelah tahun lalu satu generasi IPDN dikosongkan, pada tahun ajaran 2008-2009, Departemen Dalam Negeri kembali menerima 1.000 praja baru. "Rencananya, sekitar 600 praja akan ditempatkan di IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, sedangkan 400 praja lainnya akan disebar ke lima daerah, " kata Darma. Dalam rangka peningkatan kualitas praja, tahun ini Departemen Dalam Negeri menaikan standar nilai baru, dari rata-rata NEM 6,5 menjadi 7. "Selain itu, untuk menghindari mentalitas kenyamanan dan mengurangi arogansi, penentuan status pegawai negeri kepada para praja akan diberikan setelah mereka dinyatakan lulus," tambah Darma. Tahun ini, IPDN mengukuhkan sebanyak 992 praja muda angkatan XVI dengan jumlah praja laki-laki sebanyak 720 orang dan praja perempuan sejumlah 272 orang. Salah seorang praja muda asal Klungkung, Bali dinyatakan sebagai praja terbaik dengan pencapaian indeks penilaian kumulatif 3,69. Sebanyak enam praja terpaksa menunda kelulusan karena terkendala masalah administrasi dan penilaian akademis. (WWW.KOMPAS.COM)

No comments :