ROBERT HENDRA GINTING, AP, M.Si

Tuesday, 6 November 2007

Operasi Bibir Sumbing

“ TERIMA KASIH KEPADA BAPAK BUPATI DAIRI “

Sri Karina br. Lembeng, lahir di Tigalingga 15 Agustus 1998 lalu adalah Putri dari Pasangan Takdir Lembeng dan Saidah Panggabean, tinggal di Perumnas Kalang Simbara Sidikalang. Sri (panggilan akrabnya), adalah salahsatu pasien yang mendapat pengobatan gratis operasi bibir sumbing yang juga merupakan siswa kelas III di SD Perumnas. Ditemani ibu tercinta, Sri dengan sabar mendengarkan berbagai penjelasan yang disampaikan tim dokter. Kirana mencoba mewawancarai mereka, berikut petikannya :

Kirana : Bagaimana perasaan ibu, ketika mengetahui ada pengobatan atau operasi gratis bibir sumbing ini ?
Saidah : “Saya sangat senang dan menangis”
Kirana : Mengapa menangis ?
Saidah : “Karena, saya tidak tahan melihat penderitaan anak saya dan tidak kuat melihat ejekan teman-temannya “
Kirana : Anak ibu ada berapa, dan apa ada juga yang seperti Sri ?
Saidah : “Abang Sri ada 2 orang dan mereka lahir normal tidak seperti Sri”.
Kirana : Pekerjaan suami ibu apa ?
Saidah : “Wiraswasta dan saya bertani “
Kirana : Sri, apa sering diejek teman-teman ?
Sri : “Sering Pak”
Kirana : Apa Sri tidak marah di ejek ? Sri : “Tidak”. Kirana : Kenapa? Sri : “Biar saja”. Kirana : Bu Saidah, apa harapan Ibu terhadap operasi yang akan dilaksanakan ? Saidah : “ Semoga lancar semua dan anak saya dapat normal, tidak sumbing lagi. Kirana : Apa ada yang ingin Ibu sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Dairi ? Saidah : “Terima kasih kepada Bapak Bupati Dairi, karena kalau tidak karena beliau yang berupaya untuk mengadakan pengobatan gratis ini, tidak mungkin kami mampu membiayai operasi anak kami” Kirana : Baik bu, nanti kami sampaikan kepada beliau dan semoga operasinya berjalan lancar. Akhirnya Kirana melanjutkan investigasi terhadap tim dokter yang datang dari Bandung. (K-8).
Baca Selengkapnya >>>

Perjuangan, kini melawan Kebodohan & Kemiskinan

Doktor Master Parulian Tumanggor - Bupati Dairi, sepanjang acara Perayaan Detik-Detik Proklamasi di Kecamatan Silima Pungga-pungga dan Aubade di Tigalingga seakan tak henti untuk terus tersenyum. Alasannya tentu saja karena kebanggaan Bupati Dairi, Wakil Ketua DPRD dan Kajari Sidikalang akan kemeriahan penyelenggaraan HUT RI di Parongil dan aubade di Tigalingga. Walaupun perjalanan melelahkan yang ditempuh serta banyaknya aktifitas / kegiatan yang diikuti, tetap tergambar kerinduan dan kebanggaan serta ucapan syukur atas 62 tahun kemerdekaann Indonesia diwajah Pemimpin Dairi yang sederhana ini. Tidak ketinggalan, Ketua TP. PKK Kabupaten Dairi – Ny. Hetty br. Sitinjak ikut bergoyang sambil menembangkan lagu-lagu kenangan. Kegembiraan juga ditunjukkan para pelajar mulai dari taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas berlomba menunjukkan kebolehannya.


Pada perayaan HUT RI di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, setelah acara pokok selesai childleaders dari Siswa SMPN Lae Pangaroan menunjukkan atraksi hebatnya menghibur dan membuat kagum 5.000 penonton. Tepuk tanganpun mengiringi langkah Bupati Dairi dan undangan lainnya saat menyumbangkan sejumlah uang kepada para childleaders. TP. PKK Kecamatan Silima Pungga-Pungga-pun tak mau ketinggalan tampil membawakan tari poco-poco di sambut Bupati Dairi yang tak mau ketinggalan berjoget poco-poco. Masyarakat yang terlihat menyemut di lapangan SMAN 1 Parongil-pun ikutan berjoget di tengah teriknya matahari. Keakraban dan kebersamaan yang ditunjukkan pelajar, masyarakat dan PNS di Kecamatan Silima Pungga-Pungga mengisyaratkan kepada kita pentingnya merenungkan diri bahwa kebersamaan, senasib sepenanggungan, kerelaan berkorban, kesatuan dan persatuan adalah modal utama yang dulu di miliki para pejuang dan pahlawan kesuma bangsa untuk meraih kemerdekaan dari penjajah. Saat ini modal itu diperlukan masyarakat Parongil, Masyarakat Dairi dan Masyarakat Indonesia untuk melawan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan bangsa kita. Perjuangan masa kini hanyalah untuk mewujudkan cita-cita menggapai kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat dan Bangsa Indonesia. Sekecil apapun yang kita lakukan untuk lingkungan maupun keluarga kita itu sudah sesuatu untuk menjawab pertanyaan : Apa yang sudah kita berikan untuk Indonesia. Lihatlah begitu semangatnya masyarakat di Kecamatan Tigalingga walau memakai sendal jepit dan kaos oblong, tanpa komando mereka langsung membentuk barisan khusus untuk menunjukkan kecintaan mereka kepada kemerdekaan Bangsa Indonesia dalam perayaan Aubade Penurunan Bendera Merah Putih di lapangan SMA Negeri 1 Tigalingga. Jika kita pernah menonton nilai-nilai kepahlawanan yang ditunjukkan Jenderal Naga Bonar, ada banyak pelajaran penting yang dapat kita peroleh untuk mempertebal Nasionalisme kebangsaan. Satu diantaranya adalah perjuangan tanpa pamrih dan tidak mau mengorbankan kepentingan rakyatnya untuk dirinya. Kecintaan dan kebanggaan akan Indonesia tidak melihat warna kulit, suku, agama, ras dan status sosial. Setidaknya di era globalisasi ini,


Masyarakat Kecamatan Tigalingga Mengikuti Aubade di Tigalinggajika kita belum mampu berbuat dan memberikan sesuatu untuk Bangsa dan Negara, setidaknya kita tidak merusak tatanan kebangsaan yang telah diwariskan para Pahlawan Kesuma Bangsa kepada kita.(K-8).
Baca Selengkapnya >>>

Reward & Phuisment di Penilaian Kecamatan Terbaik

Kecamatan adalah sebuah organisasi yang juga sebuah kelompok kerja dalam rangkaian gerbong penyelenggaraan Pemerintahan seperti ada dalam sebuah Kabupaten. Sebagai suatu kelompok aparatur yang mengemban misi pelayanan kemasyarakatan yang demokratis dan bertanggungjawab, sosok suatu kelompok seperti kecamatan memegang perang penting dalam mencapai tujuan pembangunan bangsa. Konon di jaman Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang memberikan keleluasaan daerah mengatur dirinya sendiri tanpa harus repot menunggu petunjuk dari Pusat lagi.


W.H.Y. Sprot mengatakan bahwa kelompok adalah beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain. H. Smith mendefenisikan kelompok sebagai suatu unit yang terdapat beberapa individu yang mempunya kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi. Sedangkan pemahaman sehari-hari kelompok adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain berinteraksi dalam mencapai tujuan bersama. Begitu pentingnya arti pembentukan suatu kelompok, namun tidak seluruhnya mampu mewujudkan fungsi dan cita-citanya sesuai dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan. Untuk menjadi pembelajaran terdapat ciri-ciri kelompok yang tidak berhasil seperti Desain visi, misi dan strategi perusahaan yang kurang imaginable, feasable, motivable, comunicable, moral atau semangat tim yang rendah, Konflik of interest pribadi merebak, Kemauan mental ( intelegensia, kreatifitas ) rendah, Seleksi kurang behasil, Kepribadian yang dominan introvert atau ekstrovert, Komposisi susunan tim yang tidak efektif, Ketidak jelasan peran tim dan anggota anggotanya, Tertutup untuk evaluasi dan Pemberdayaan kurang efektif.


Demikian juga sosok Kecamatan se-Kabupaten Dairi yang baru saja di nilai oleh Tim sesuai Surat Keputusan Bupati Dairi Nomor 447 Tahun 2007 tentang Pembentukan Tim Kunjungan Kerja/Inspeksi dalam Rangka Penilaian Kecamatan Terbaik di Kabupaten Dairi Tahun 2007; telah dinilai secara cermat, independent dan akuntabel. Pada tahun 2006 Kecamatan yang dinilai sebanyak 11 Kecamatan karena tidak mengikutkan 4 Camat yang dipandang belum memenuhi persyaratan penilaian. Juara Kecamatan Terbaik tahun 2006 di menangkan oleh Kecamatan Sumbul oleh Camat Drs. Tonny Sihombing, Juara 2 Kecamatan Sidikalang oleh Camat Drs. Japaet Sigalingging dan Juara 3 Kecamatan Parbuluan oleh Camat Rewin Silaban,S.Sos. Sedangkan ranking 3 terbawah adalah Kecamatan Tigalingga oleh Camat Tumpak Banurea,S.Sos, Kecamatan Silahisabungan oleh Camat Ramland Sitohang dan Kecamatan Siempat Nempu Hilir oleh Camat Drs. Junihardi Siregar.



Namun sungguh tidak diduga sama sekali, menurut hasil penilaian Tim Penilai Kecamatan Terbaik Tingkat Kabupaten Dairi Tahun 2007, terjadi perubahan signifikan terhadap para Juara Kecamatan Terbaik tingkat Kabupaten Dairi. Juara 1 diraih oleh Kecamatan Siempat Nempu Hulu oleh Camat Sarifuddin Sagala, BA yang sekaligus menjadi Duta Kabupaten Dairi untuk berlaga di penilaian Kecamatan Tingkat Provinsi Sumatera Utara. Juara 2 diraih oleh Kecamatan Lae Parira oleh Camat Eddy Banurea,SH Juara 3 diraih Kecamatan Silahisabungan oleh Camat Robert Sitorus. Namun sangat berbeda kondisi Kecamatan Sumbul dan Kecamatan Sidikalang yang pada tahun 2006 menjadi Juara 1 dan Juara 2, pada penilaian Kecamatan Terbaik tahun 2007 ini Kecamatan Sumbul oleh Camat Ramland Sitohang terpuruk meraih Juara ke-14 dan Kecamatan Sidikalang oleh Camat Drs.Japaet Sigalingging meraih Juara ke-12, sedangkan Juara ke-15 sebagai juru kunci di rebut Kecamatan Gunung Sitember oleh Camat Sanggup Sembiring,B.Sc. Kemudian Juara 4 sampai dengan 11 adalah Kecamatan Parbuluan, Tanah Pinem, Pegagan Hilir, Berampu, Silima Pungga-Pungga, Tigalingga, Sitinjo, dan Siempat Nempu Hilir. Pelajaran dari dinamika kelompok yang telah disajikan sebelumnya patut menjadi bahan kajian bagi setiap kecamatan terutama kecamatan-kecamatan yang menurut tim penilai berkualifikasi “buruk” dalam hal penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan, pelayanan administrasi, pelayanan masyarakat dalam kerangka penyelenggaraan kepemerintahan yang baik atau yang dikenal dengan good governance.


MG.Lingga,SH Kepala BAWASDA Kabupaten DairiKepala Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi, M.G. Lingga,SH (MG) ketika di wawancarai Kirana berkaitan dengan hasil penilaian Kecamatan terbaik, sangat antusias menyampaikan pendapatnya, berikut petikannya. Kirana : Sebagai Kepala BAWASDA Kabupaten Dairi yang juga anggota Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT) Kabupaten Dairi, apakah para Kecamatan Terbaik akan memperoleh reward (penghargaan..red) ? MG : “Tentu…karena sudah sepantasnya aparatur yang memiliki kinerja terbaik harus diberikan penghargaan” Kirana : Penghargaan berupa apa ? MG : “Ya…promosi dong…!!!” Kirana : Bagaimana dengan Camat yang mendapat ranking terbawah ? MG : “Harus di beri hukuman, agar terjadi peningkatan kinerja, jadi jangan sampai bekerja tanpa dedikasi dan prestasi. Banyak Camat yang tidak pintar bermasyarakat termasuk membina staf, kerjanya hanya masuk kantor kemudian pulang kantor tanpa ada kreatifitas kerja “Kirana : Melihat hasil penilaian Kecamatan Sumbul ataupun Sidikalang, misalnya yang pada tahun ini berada di ranking 5 terbawah, bagaimana komentarnya ? MG : “Itulah..perlu dikaji sistem penempatannya…tidak cocok dengan sistem plot saja….harus diperhatikan dong prestasi apa yang telah dibuatnya, jangan buat malu…” Kirana : Ada sebahagian Camat yang berkomentar tentang pertanggungjawaban kinerja seperti pengelolaan pasar misalnya, bagaimana pendapatnya ? MG : “Memang tanggungjawabnya di instansi pengelola Kabupaten, namun dari sisi partisipasi Kecamatan atau Camat, ini kan bisa di nilai kinerjanya…” Diskusi diakhir pembicaraan memang mengemuka, belum adanya standard nilai atau ambang batas nilai bagi penilaian kecamatan untuk dapat menentukan nilai yang diperoleh kecamatan tersebut apakah dibawah ambang batas nilai baik atau buruk, kemudian baru bisa di berikan hukuman atau phunisment.


Kata orang pintar, ada beberapa manfaat yang didapat dari pentingnya kerjasama yang baik dalam sebuah kelompok/tim seperti kecamatan yang muaranya akan menghantarkan sebuah kelompok /tim seperti kecamatan mampu meraih prestasi terbaik di puncak. Beberapa manfaat yang didapatkan adalah Sasaran dapat ditentukan, dicapai secara optimal, Pimpinan dan anggota Tim memiliki komitmen saling mendukung, Komunikasi bersifat terbuka, Pemecahan masalah lebih efektif , Umpan balik kinerja lebih memadai, Memahami prioritas anggota lainnya dan saling membantu satu sama lain, Konflik diterima sebagai hal yang wajar dan dianggap sebagai kesempatan untuk menyelesaikan masalah. Jika hal ini benar-benar dimengerti serta dipahami seluruh Camat terutama Camat yang memiliki prestasi 5 terbawah dalam penilaian kecamatan terbaik ini, maka memaknai pelayanan pemerintahan yang baik dan pemberdayaan kemasyarakatan yang prima dapat di sajikan untuk masyarakat Kabupaten Dairi menyahuti slogan Dairi Membangun Bersama Rakyat. Maknanya, mungkinkah ada tindaklanjut berupa reward atau phunisment menyahuti hasil penilaian tersebut….???. (k-8).
Baca Selengkapnya >>>

Rapat PBB & PAD bersama Camat, Hangat.

RAPAT PBB & PAD BERSAMA CAMAT SE-KABUPATEN DAIRI, HANGAT

Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Dairi, mengundang 15 Camat se-Kabupaten Dairi untuk mengikuti rapat koordinasi tentang Pajak Bumi dan Bangunan serta Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Dairi Tahun, di Aula Eks. Bawasda pada tanggal 21 September 2007 yang lalu. Menurut DP.Purba,SE – Kabid. Pendapatan Lain-Lain pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Dairi, rapat ini dipicu karena sampai dengan minggu kedua bulan September 2007 realisasi perolehan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) baru sekitar 49,70% dan perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 74,96%. Camat Silima Pungga-Pungga – Drs. Leonardus Sihotang, mengatakan bahwa sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2007, bahwa pemungutan PBB bukan menjadi tugas pokok dan fungsi Camat namun menjadi tupoksi BPKD, sehingga cukup aneh bila Camat terkesan “dipaksa” untuk memenuhi target yang ditetapkan BPKD. Menurut Leo, bisa saja tugas itu menjadi tupoksi Camat namun harus dibarengi dengan penyerahan tanggungjawab serta pencantuman kegiatan intensifikasi pemungutan PBB di setiap Kecamatan. Kecamatan Silima Pungga-Pungga sendiri sampai minggu keempat bulan September dalam hal perolehan PBB sudah mencapai 88,5 % dari target sebesar 88 juta rupiah.


DP.Purba,SE ketika ditemui secara terpisah menjelaskan sampai dengan minggu keempat bulan September 2007 perolehan PBB sebesar 65,32 % dan untuk mencapai perolehan 100 % kita sudah menyampaikan kepada para Camat dan petugas lapangan untuk lebih mengintensifkan penagihan PBB di desa dan kelurahan. Ia menambahkan, sesuai Keputusan Bupati Dairi Nomor 620 Tahun 2007 tentang Pemberian Penghargaan dn Insentif bagi Desa dan Kelurahan serta Kecamatan yang berhasil mencapai target PBB 100 % pada tanggal 30 September 2007, bagi desa akan diberikan hadiah 7 % dan 3 % untuk kecamatan dari perolehan masing-masing realisasi. Sedangkan jika realisasi 100% pada 30 Deseber 2007, bagi desa akan diberikan hadiah 5% dan 2% bagi Kecamatan dari perolehan masing-masing realisasi. Pada tahun 2006 Kabupaten Dairi dalam hal penerimaan PBB diperoleh sebesar 65% padahal pada tahun 2005 sebesar 100%, hingga pada tahun 2005 Kabupaten Dairi memperoleh penghargaan Tunggul PBB dari Gubernur Sumatera Utara. Ketika ditanya penyebab rendahnya realisasi PBB, Purba mengatakan ada beberapa penyebab, diantaranya adalah disebabkan banyaknya kepala desa yang sudah berakhir masa jabatannya dan selanjutnya disebabkan sampai minggu pertama bulan oktober, honor kepala desa belum juga dapat dicairkan. Diduga kedua hal ini yang menyebabkan masih rendahnya perolehan PBB Kabupaten Dairi.


Sedangkan S.Siagian,SE – Kepala Bidang PAD pada BPKD Kabupaten Dairi menyoal masalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengatakan bahwa jumlah PAD (pajak dan retribusi) yang diperoleh sampai bulan Agustus berjumlah 74,96% (pada saat rapat) namun sampai bulan september telah diperoleh sebesar 79%. Siagian mengatakan pada tahun 2006 PAD Kabupaten Dairi di capai sebesar 103%, dan ini sangat membanggakan, ujarnya. Kendala yang dihadapi sehingga sampai pada minggu pertama bulan Oktober perolehan PAD belum mencapai 100% disebabkan karena masih kurangnya kesadaran wajib pajak membayar pajak dan alasan lain karena menurunnya tingkat pendapatan atau perekonomian masyarakat sehingga menimbulkan keengganan membayar pajaknya. Di lain sisi masih ada ditemui pembebanan retribusi dan pajak yang tumpang tindih seperti retribusi pariwisata dibebankan kepada rumah makan walau rumah makan juga telah membayar pajak restoran atau rumah makan. (K-8)
Baca Selengkapnya >>>

Detik-Detik Proklamasi di Parongil

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Artinya, masing-masing individu sebagai generasi penerus harus terus berjuang melanjutkan cita-cita para pahlawan dan pejuang kesuma bangsa. Perjuangan para pahlawan lebih dari 62 tahun yang lalu adalah merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia dari tangan penjajah, namun perjuangan anak bangsa pasca kemerdekaan 17 Agustus 1945 untuk perjuangan melawan kebodohan, kemiskinan, supremasi hukum. Itulah salah satu pemikiran bangsa sehingga setiap tanggal 17 Agustus diperingati dengan berbagai kegiatan peringatan kemerdekaan Bangsa Indonesia sebagai rangkaian dari Detik-Detik Proklamasi.


Bupati Dairi, DR.Master Parulian Tumanggor bersama Isteri tercinta Ny. Hetty Br. Sitinjak setelah berbagi tugas dengan Wakil Bupati Dairi - KRA.Johnny Sitohang Adinogoro; merayakan peringatan Detik-Detik Proklamasi di Parongil Kecamatan Silima Pungga-Pungga. Bupati Dairi didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dairi (Benpa Hisar Nababan), Kajari Sidikalang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Kepala Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Perhubungan, Sekretaris DPRD, Kepala Badan Infokom, Kepala Kantor Ketertiban Umum, dan Kepala Bagian Umum Setda. Kabupaten Dairi. KIRANA sendiri berada dalam satu mobil dengan Erika Hasugian,SH (Kepala Bidang Humas) yang sengaja berbagi tugas meliputi kegiatan Bupati Dairi pada peringatan Detik-Detik Proklamasi. Rombongan tiba di Kantor Camat Silima Pungga-Pungga sekitar pukul 09.10 WIB dan istirahat sejenak sambil berdialog dengan beberapa tokoh masyarakat. Sekitar pukul 09.45 Bupati dan rombongan tiba di lapangan SMA Negeri 1 Silima Pungga-Pungga disambut kibaran bendera merah putih yang di pegang seluruh pelajar TK, SD, SMP, SMA dan masyarakat peserta upacara. Bupati Dairi dan Ibu tertegun diam sejenak disamping mobil dinas BB 1 Y melambaikan tangan menyambut antusiasme peserta upacara di lapangan SMAN 1 Parongil. Selanjutnya Bupati Dairi disambut Camat Silima Pungga-Pungga – Drs. Leonardus Sihotang beserta isteri tersayang Naemas br. Damanik menuju tenda kehormatan. Sekitar Pukul 09.55 Bupati Dairi menuju Podium kehormatan dan tepat Pukul 10.00 WIB, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dairi, Benpa Hisar Nababan membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia diiringi sirene, letusan senjata, dan lonceng gereja.


Peringatan Detik-Detik Proklamasi dari awal sampai akhir acara berlangsung dengan khidmat dan Bupati Dairi menyempatkan diri untuk menyampaikan pesan-pesan kemerdekaan kepada seluruh undangan dan peserta upacara. Sebelumnya Bupati Dairi mengatakan bahwa seharusnya sekarang ia berada di Jakarta untuk menerima Satyalencana dari Pemerintah Pusat, namun karena kecintaannya kepada Kabupaten Dairi khususnya Parongil yang sudah mendunia namanya, ia hadir secara pribadi untuk menjadi Inspektur Upacara. Berikut disajikan intisari sambutan Bupati Dairi : Pertama : Bahwa Kemerdekaan yang dirayakan saat ini bukanlah hadiah dari penjajah namun merupakan hasil perjuangan para pahlawan. Kedua : Kepada kita dan generasi penerus bangsa harus meneruskan perjuangan dan cita-cita para Pahlawan dengan mengisi bangsa ini dengan pembangunan demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Ketiga : Perubahan paradigma pemerintahan termasuk munculnya reformasi untuk hidup lebih demokrasi sudah kita nikmati. ( tiba-tiba mic mati dan Bupati terdiam sejenak, setelah hidup kembali maka Bupati berkomentar) “Kalau dulu pada saat Bupati berbicara mic pengeras suara mati…maka camatnya langsung di pecat…kalao sekarang tidak “ dan di sambut tawa. “Sayang sekali, reformasi demokrasi yang dipahami sebahagian masyarakat ternyata kebablasan (salah aturan) sehingga guru yang sudah boleh mengkritik dan mendemo kepala sekolah tidak lagi melihat aturan main atau peraturan yang mengaturnya.” tegas Bupati. Ketiga : Para Siswa sejak bangun pagi harus mengatakan saya masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat : Keyakinan Bupati Dairi, bahwa Kecamatan Silima Pungga-Pungga akan mengalami perubahan pesat dan signifikan setelah berproduksinya PT. Dairi Prima Mineral. Kita harus mendukung PT. DPM, tidak lama lagi sekitar 1.000 orang akan datang untuk bekerja. Kesepakatan dengan PT. DPM untuk kebutuhan tenaga kerja di prioritaskan kepada putra-putri Kecamatan Silima Pungga-Pungga namun harus memperhatikan kualifikasi atau syarat-syarat yang ada sesuai kebutuhan PT. DPM. Untuk tenaga kerja yang bisa dilatih secara cepat seperti untuk mengelas misalnya, Balai Latihan Kerja Pemerintah Kabupaten Dairi siap untuk melatihnya dan jika tenaga kerja pada satu bidang tidak terdapat di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, maka dipersilahkan PT. DPM mengambilnya dari luar. Kelima : Isu pemanasan global lenada dunia termasuk Indonesia, penyebabnya karena limbah asap, penebangan hutan sehingga kita tidak bisa lagi memastikan kapan musim penghujan dan kapan musim kemarau, karena sistemnya sudah terganggu. Untuk itu Bupati Dairi meminta siswa dan orangtua mengadakan penghijauan di lahan maupun pekarangan rumah masing-masing.


Mengakhiri sambutannya Bupati Dairi meminta seluruh tamu dan undangan menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang diciptakan Putra Dairi, Liberty Manik. Jelas tergambar di raut wajah Bupati Dairi berserta Ibu dan mayoritas tamu undangan puas berpadu dengan kegembiraan akan kemeriahan peringatan Detik-Detik Proklamasi yang dikemas Kecamatan Silima Pungga-Pungga yang di pimpin Camatnya Drs.Leonardus Sihotang. Lapangan SMA Negeri 1 Silima Pungga-Pungga yang sangat luas terasa sempit dipenuhi lebih dari 5.000 orang pelajar dan masyarakat yang rindu mengikuti perayaan Proklamasi Indonesia sekaligus rindu melihat pemimpin Kabupaten Dairi, Bupatinya. Merah Putih berkibar anggun menantang angkasa raya dan alam semesta seakan berteriak bahwa Indonesia Merdeka, Merah Putih juga menyampaikan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia akan pentingnya memupuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus bertanya apa yang sudah kita berikan untuk Indonesia. (K-8)


Baca Selengkapnya >>>

Pesta Kembang Api di Parongil

PESTA KEMBANG API MENYAMBUT PERAYAAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Dua malam langit Parongil Kecamatan Silima Pungga-Pungga bermandikan cahaya kembang api. Ribuan masyarakat Kecamatan Silima pada tanggal 16 - 17 Agustus ‘tumpah’ di Lapangan SMA Negeri 1 Parongil untuk menyaksikannya. Camat Silima Pungga-Pungga, Drs.Leonardus Sihotang dan Isteri tercinta Naemas Br. Damanik tampak terus bersemangat dan tersenyum walau keletihan tergores dalam wajah mereka. Leo (panggilan akrab sang Camat) yang baru berulang tahun tanggal 2 Agustus yang lalu masih berusia 39 tahun ini telah dikaruniakan empat orang anak, Sulaiman Mauridz Sihotang (Kelas 5 SD), Samuel Dwiputra Sihotang (Kelas 3 SD), Karina Nathania Br.Sihotang (TK Nol Besar), dan Stefanus Jan Deardo Sihotang. Sikap tegas, disiplin dan dedikasi tinggi yang diaplikasikannya dalam penyelenggaraan pemerintahan termasuk dalam merajut hubungan kemasyarakatan untuk pembangunan tidak dapat diragukan lagi. Perayaan peringatan Detik-Detik Proklamasi yang di rancangnya patut diacungkan dua jempol, keterlibatan seluruh unsur masyarakat dalam meramaikan peringatan ulang tahun kemerdekaan cukup tinggi. Tertarik dengan keberhasilan pelaksanaan acara, KIRANA menyita sedikit waktu sang Camat untuk mencari tahu berbagai hal penting, berikut petikannya :


Kirana : Kegiatan apa saja yang diselenggarakan dalam peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Silima Pungga-Pungga ini ? Camat : “Ada banyak kegiatan yang sudah di rancang selain pembersihan lingkungan kantor dan rumah-rumah ada juga pertandingan bola volley, catur, gerak jalan, lari 5 Km, karoke antar sekolah, karoke untuk masyarakat umum, panjat pinang, lomba durian terbesar, dan cerdas tangkas antar sekolah. Kita juga memberikan bingkisan peralatan belajar dan uang pembinaan kepada 5 orang pelajar sekolah dasar, 5 orang pelajar SMP dan 5 orang pelajar SMA yang meraih nilai tertinggi dalam Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional” Kirana : Selain perlombaan apakah ada kegiatan sosial yang dilaksanakan ? Camat : “Ada…kita juga memberikan bingkisan kepada keluarga pejuang, dan tadi sudah di berikan langsung oleh Bapak Bupati Dairi, setelah acara detik-detik Proklamasi “ Kirana : Melihat begitu antusiasnya pelajar mengikuti upacara hari ini, apa yang telah dilakukan sebelumnya ? Camat : “Persiapan secara matang kita lakukan bersama seluruh kepala sekolah, guru, tokoh masyarakat, lurah dan kepala desa termasuk unsur-unsur pemuda se-Kecamatan Silima Pungga-Pungga. Intinya, keinginan kami satu yaitu bagaimana agar perayaan Detik-Detik Proklamasi ramai, meriah, menghibur dan menyenangkan bagi seluruh masyarakat Silima Pungga-Pungga. Apalagi setelah kami mengetahui kalau Bapak Bupati Dairi yang menjadi Inspektur Upacara”


Kirana : Apa motivasi penyelenggaraan HUT RI yang terkesan sangat meriah ini ? Camat : “Pertama, untuk terus menanamkan nilai-nilai sejarah dan kecintaan terhadap Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita berharap Nasionalisme masyarakat terutama generasi penerus bangsa semakin tinggi untuk terus membela harkat dan martabat Bangsa sambil terus berupaya membenahi diri agar bisa tampil menjadi agen perubahan bagi kemakmuran Bangsa. Kedua, belajar dari perayaan HUT RI di Kecamatan Tigalingga, biasanya sangat meriah dan mampu mengundang pengunjung atau pendatang sampai dari luar Kabupaten Dairi. Ada keuntungan yang diperoleh masyarakat khususnya pedagang jajanan ataupun pengusaha transportasi, pendapatanny menjadi meningkat Kecamatan Silima Pungga-Pungga juga ingin dikenal akan keseriusan penyelenggaraan HUT RI dengan didukung persiapan matang dari berbagai rangkaian kegiatan lomba maupun hiburan segar, selain harapan agar masyarakat kita memperoleh keuntungan lainnya. Kirana : Melihat persiapan acara, jenis perlombaan dan hiburan tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, terutama untuk makan 5.000 orang yang menghadiri acara ini, darimana sumber dana yang digunakan ? Camat : “Anggaran mayoritas terkumpul dari spontanitas dan kerelaan masyarakat serta beberapa perusahaan yang terpanggil untuk menyaksikan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang meriah dan hikmat, dan ada juga sebahagian bantuan dari Pemerintah Daerah. Sekitar 75 juta-lah jumlah anggaran yang kita siapkan demi suksesnya acara ini.” Kirana : Apa pesan yang ingin disampaikan kepada kita semua ? Camat : “Kita harus menyadari arti kemerdekaan memiliki pesan moralitas dimana kemerdekaan itu bukan hanya untuk di rebut tetapi harus di isi “ Investigasi Kirana, terhenti ketika Bupati Dairi beranjak dari tenda kehormatan untuk melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Tigalingga, menjadi Inspektur Upacara pada Aubade penurunan Bendera Merah Putih. (K-8)
Baca Selengkapnya >>>

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA DIWARNAI HUJAN LEBAT

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kabupaten Dairi yang rencananya digelar d halaman Kantor Bupati Dairi, senin 1 Oktober 2007 tidak dapat diselenggarakan karena hujan lebat mengguyur Kota Sidikalang. Sesuai dengan alternatif tempat penyelenggaraan, maka tempat upacara di alihkan ke Balai Budaya. Wakil Bupati Dairi – KRA. Johnny Sitohang Adinagoro bertindak selaku Inspektur Upacara dan peserta Upacara terdiri dari kalangan PNS, TNI/Polri, dan siswa SLTP/SLTA serta Paduan Suara dari Akademi Keperawatan Dairi. Wakil Bupati Dairi dalam sambutannya menyebutkan bahwa kesetiaan hampir seluruh rakyat Indonesia dan TNI/POLRI terhadap Pancasila merupakan dasar penyelenggaraan Hari Kesaktian Pancasila sejak tahun 1966. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang majemuk (suku, budaya, bahasa, dan agama) telah merasakan kedamaian, tentram, bersatu dengan Pancasila dan UUD 1945. “Kita patut bersyukur, karena setiap upaya untuk menggulingkan Pancasila selalu berakhir dengan kegagalan, karena Pancasila benar-benar adalah milik dan jiwa Bangsa Indonesia” tambah Wakil Bupati Dairi.


Wakil Bupati berharap kiranya kita dan masyarakat Kabupaten Dairi tetap bersatu padu, bahu membahu untuk melanjutkan ketauladanan dan perjuangan para pejuang kesuma bangsa. Secara khusus KRA.Johnny Sitohang Adinagoro mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Dairi untuk bersama-sama melanjutkan pembangunan Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Dairi pada khususnya dengan selalu berpedoman kepada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Upacara yang berlangsung khidmat ini juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Dairi, Dandim 0206 Dairi, Kapolres Dairi, Ketua Pengadilan Negeri Sidikalang, Kajari Sidikalang dan Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi.


Sesaat setelah upacara selesai, Kirana mencoba untuk mewawancarai Melva Watty, siswa Kelas III-1 SMP Negeri 3 Sidikalang untuk mengetahui motivasi apa yang mendorong dirinya mengikuti Hari Kesaktian Pancasila walaupun harus basah kuyup terkena hujan, berikut petikannya. Kirana : Kenapa mau ikut upacara, padahal hari hujan dan baju kamu sudah basah ? Melva : “Ya..ingin aja ikut upacara bersama bapak Bupati Dairi”. Kirana : Selain itu apa motivasi mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini ? Melva: “Walaupun hujan, kita harus ikut upacara untuk menghargai para Pahlawan kita”. Kirana : Apa harapan dan pesan kamu untuk Bupati Dairi ? Melva : “Agar mutu pendidikan dan pembangunan ditingkatkan, pak.” Demikianlah wawancara singkat dengan Melva Watty kelahiran Sidikalang 7 Desember 1992 yang bercita-cita ingin menjadi Polwan.


Tampaknya cuaca belum berpihak pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila dan Peringatan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Dairi, tahun 2007 ini; cuaca yang kurang bersahabat, hujan, mulai mengguyur Kota Sidikalang pada pukul 07.00 pagi sampai pukul 20.00 WIB.(K-8)
Baca Selengkapnya >>>

PP 41 Tahun 2007, sekcam & kabid = esl III/b

PERATURAN PEMERINTAH NO. 41 TAHUN 2007 : SEKCAM & KABID = ESELON III/B

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, walaupun belum sepenuhnya diterapkan oleh daerah, kini di revisi kembali oleh Pemerintah Pusat. Keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tanggal 23 Juli 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pengganti PP No. 8 Tahun 2003, kembali membuat perubahan pada struktur kelembagaan / organisasi perangkat daerah di seluruh Indonesia. Selain pembatasan struktur organisasi perangkat daerah melalui penghitungan skor daerah dengan indikator jumlah penduduk, luas wilayah dan jumlah APBD; terjadi perubahan eselonering di badan/dinas dan kecamatan. Khusus untuk jabatan Sekretaris Camat (Sekcam) yang semula eselon IV/a pada PP No. 41 Tahun 2007 dinaikkan menjadi eselon III/b, sedangkan jabatan kepala bidang (kabid) di dinas dan badan yang semula eselon III/a diturunkan menjadi eselon III/b, sama dengan eselon seorang sekcam (pasal 35 : 4). Namun bagi kepala bidang yang sudah menduduki jabatan sebelum penerapan PP No. 41 Tahun 2007, tetap menduduki eselon III/a (tidak diturunkan menjadi eselon III/b) tetapi bagi kepala bidang yang baru dilantik setelah penerapan peraturan pemerintah ini akan dilantik dalam jabatan eselon III/b. Selain itu, Peraturan ini juga mengakomodir eselonering bagi staf ahli menjadi eselon II/a di provinsi dan eselon II/b di kabupaten/kota.

Untuk lebih memahami Peraturan Pemerintah ini, Bagian Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi mengadakan Sosialisasi atas Peraturan tentang Pedoman Kelembagaan Perangkat Daerah Tahun 2007. Sosialisasi yang dilaksanakan selama satu hari ini menghadirkan nara sumber dari Biro Organisasi Setjen. Depdagri (Drs.Edward Sigalingging,M.Si) dan dari Biro Ortala. Setda. Provinsi Sumatera Utara. Menurut Drs.JM.Silalahi (Kepala Bagian Ortala. Setda. Kabupaten Dairi) jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi 100 orang terdiri dari kepala SKPD, KTU Badan, Dinas dan para Kepala Bagian dilingkungan Sekretariat Daerah. JM. Silalahi mengatakan harapan dan tujuan dari sosialisasi ini adalah agar peserta memahami berbagai perubahan kebijakan pemerintahan sebagai perwujudan dari reformasi birokrasi dan secara khusus memahami dasar pemikiran dan esensi dari PP No. 41 Tahun 2007. Sedangkan sasarannya agar peserta dapat memberikan masukan, pemikiran dan pertimbangan teknis sebagai bahan pengkajian perumusan kebijakan dalam rangka penataan organisasi perangkat daerah Kabupaten Dairi di masa yang akan datang. Materi yang disampaikan kepada peserta mengenai implementasi PP No. 41 Tahun 2007 dan langkah-langkah kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyikapi terbitnya PP No. 41 Tahun 2007. Menurut PP No. 41 Tahun 2007 Pasal 51, bahwa pelaksanaan penataan organisasi perangkat daerah berdasarkan PP No. 41 Tahun 2007 ini dilakukan paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan yaitu tanggal 23 Juli 2007; jika berpedoman pada Pasal 51 ini, seluruh provinsi / kabupaten / kota se-Indonesia sudah harus menerapkannya paling lambat tanggal 23 Juli tahun 2008, tegas JM.Silalahi. (K-8).
Baca Selengkapnya >>>

Lomba Karya Tulis Ilmiah HUT ke-60 Dairi

PEMENANG LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT SLTA TAHUN 2007
Dalam Rangka Peringatan Hari Jadi Ke-60 Kabupaten Dairi – 1 Oktober 2007

Dalam rangka Peringatan Hari Jadi Ke-60 Kabupaten Dairi yang jatuh pada hari senin tanggal 1 Oktober 2007, Pemerintah Kabupaten Dairi menyelenggarakan lomba penulisan karya ilmiah tingkat SLTA se-Kabupaten Dairi. Format berbeda dalam penilaian Karya Tulis ini di susun dengan menggelar tes wawancara penguasaan materi karya tulis bagi 10 peserta peraih nilai tertinggi. Menurut Ketua Tim Juri, Robert H. Ginting,AP,MSi sistem penilaian yang dilaksanakan pada tahun ini dilakukan untuk lebih mendapatkan karya tulis terbaik sekaligus mengetahui penulis karya tulis ilmiah yang menguasai dan mengerti akan apa yang ditulisnya. Ginting menjelaskan, antusiasme pelajar SLTA mengikuti lomba ini sangat di luar dugaan, karena sampai penutupan penyerahan karya tulis tanggal 18 September 2007 pada pukul 20.00 WIB-pun masih ada siswa yang mengirimkan karya tulis sehingga keseluruhan karya tulis yang masuk berjumlah 50 peserta.


Sempitnya waktu yang tersedia bagi Juri memaksa 5 Juri bekerja keras membaca seluruh karya tulis yang masuk. Beban dan tanggungjawab juri terasa lebih berat ketika Juri, Ika Dora br.Ginting,S.Sos,MSi tidak bisa memberikan penilaian disebabkan sedang cuti karena baru menikah. Namun dengan semangat yang tinggi keempat juri lainnya, Harryson F.Sirumapea,AP,MSi – Drs. Marsius Sitorus,MSi – Robert H. Ginting AP,MSi dan Irwansyah,S.STP,MSi berhasil memperoleh 10 penulis terbaik yang berhak mengikuti seleksi tahap kedua. Dari kesepuluh siswa terbaik tersebut, sembilan diantaranya berasal dari kelas unggulan SMA Negeri 1 Sidikalang yaitu Eva Reh Ulina Aritonang(Juara 1 Lomba Penulisan Karya Tulis Ilmiah Hari Jadi ke-59 Kabupaten Dairi, tahun 2006), Esra Agustina, Yulia Tanjung, Jekson Rajagukguk, Jerika Silalahi, Evi Oktavia Mandiri Banurea, Frans E. Sihombing, Ervanny Padang, Midian Sihotang dan 1 orang dari SMA St. Petrus atas nama Ruth Isabella Simamora. Penilaian tahap kedua dilakukan mirip seperti ujian Meja Hijau bagi seseorang yang akan meraih gelar sarjana, masing-masing siswa diberi waktu selama 20 menit mempresentasikan karya tulisnya sekaligus dilakukan tanya jawab jika juri memandang ada hal yang perlu dipertanyakan atau di uji.Setelah makan siang bersama, nilai Juri di tuliskan di papan tulis dan dijumlahkan dengan nilai awal dari karya tulis masing-masing siswa sehingga diperoleh 5 terbaik yaitu : Terbaik -1 : Jerika L. br. Silalahi, kelahiran Tigalingga 3 Mei 1991, kelas XII-Unggulan SMAN 1 Sidikalang, anak dari Drs.JM.Silalahi dan H.Sirait, Prestasi selain Juara di Kelas : Juara 1 Olimpiade Komputer Tingkat Kabupaten Dairi Tahun 2006, Juara 1 Olimpiade Komputer Tingkat Kabupaten Dairi Tahun 2007, Juara 1 Lomba Pidato Tingkat SMA dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional. Jerika adalah anak ke-2 dari 5 bersaudara.


Dari Kanan ke Kiri Juara 1-5 Lomba Karya Tulis Hari Jadi Ke-60 Kab. Dairi : Jerika , Eva, Ervanny, Evi dan Esra Terbaik-2 : Eva Reh Ulina br. Aritonang kelahiran Sidikalang 5 September 1989, Kelas XII –Unggulan SMAN 1 Sidikalang, anak dari A. Aritonang dan P. br.Ginting, Prestasi selain Juara di Kelas : Juara 3 Lomba CCA di Santo Petrus, Juara 1 Lomba Bola Volley tingkat Kaupaten Dairi, Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Kabupaten Dairi Tahun 2006. Eva adalah anak ke-4 dari 5 bersaudara. Terbaik – 3 : Ervanny br. Padang, kelahiran Sidikalang 3 November 1989, anak dari W.Padang,S.Sos dan E. br. Hasugian. Prestasi selain Juara Kelas : Juara 1 Lomba Praktikum di St. Petrus, Juara III Olimpiade Biologi, Juara II Lomba Cerdas Cermat Koperasi. Ervanny adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara. Terbaik – 4 : Evi Oktavia M. br. Banurea, kelahiran Sidikalang 23 Oktober 1991, Kelas X SMAN 1 Sidikalang, anak dari L.J. Banurea,S.Sos dan H. br. Padang, Prestasi selain Juara Kelas : Juara 1 Festival Tari Daerah Tahun 2005/2006 dan Juara III Festival Tari Daerah Tahun 2006/2007. Evi adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara. Terbaik-5 : Esra Agustina Aritonang, kelahiran Sidikalang 30 Agustus 1991, Kelas X SMAN 1 Sidikalang, anak dari Anwar Aritonang dan Partumpuan br. Ginting. Prestasi selain Juara Kelas Juara 1 Lomba Karya Tulis Hari Lingkungan Hidup, Juara 1 Lomba Karya Tulis Pemuda / Remaja Menyikapi Godaan Pergaulan Bebas, Tim 20 Besar Lomba Olimpiade Biologi. Ezra adalah anak ke-5 dari 5 bersaudara.


Kepada Terbaik ke-1 sampai terbaik ke-5 diberikan Piala, Piagam dan kepada Terbaik -1 diberikan uang pembinaan Rp.1.500.000,- Terbaik ke-2 Rp. 1.250.000,-, terbaik ke-3 sebesar Rp. 1.000.000,- terbaik ke-4 Rp. 750.000,- dan terbaik ke-5 Rp. 500.000,- Piala, Piagam dan uang pembinaan diserahkan Bupati Dairi pada Resepsi Hari Jadi Kabupaten Dairi ke-60 Tanggal 1 Oktober 2007. Selain hadiah tersebut, para pemenang juga diundang untuk mengikuti Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Dairi pada tanggal 1 Oktober 2007 untuk mendengarkan Pidato Bupati Dairi dalam memperingati Hari Jadi ke-60 Kabupaten Dairi. (K-8).
Baca Selengkapnya >>>

Komitmen Dairi Ikut Keluarga Berencana

Dalam era baru pembangunan Nasional dengan nuansa globalisasi, reformasi dan demokrasi, Program Keluarga Berencana (KB) Nasional mengembangkan visi “Seluruh Keluarga Ikut KB” dengan misi “Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera” sedangkan visi pembangunan kesehatan Indonesia adalah mencapai “Indonesia Sehat 2010”. Untuk mencapainya, dibutuhkan keterpaduan gerak dan koordinasi yang mantap dari unsur pelaksana aparatur untuk menyatukan persepsi dan menggerakkan masyarakat agar memahami visi dan misi kesehatan tersebut. Sebagai salahsatu upaya mewujudkannya, pada tanggal 21 September 2007, Pemerintah Kabupaten Dairi dan Kodim 0206 Dairi mengadakan pelayanan KB KONTAP (kontrasepsi mantap) gratis kepada masyarakat Kabupaten Dairi yang dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang. Menurut Drs.Parlemen Sinaga,MM (Kepala Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi), pelayanan kesehatan KB MOW ini adalah bahagian dari tugas pokok dan fungsi Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi yang diselaraskan dengan Program TNI Manunggal KB-KES.


Hasil pelayanan KONTAP MOW, diperoleh peserta KB dari 15 kecamatan berjumlah 150 orang, dengan rincian peserta sebagai berikut :


No Kecamatan Peserta (orang) No Kecamatan Peserta (orang)
1. Pegagan Hilir 18 9. Tanah Pinem 9
2. Sidikalang 17 10. Tigalingga 9
3. Parbuluan 15 11. Siempat Nempu Hulu 8
4. Sumbul 12 12. Siempat Nempu 8
5. Silima Pungga-pungga 11 13. Berampu 4
6. Siempat Nempu Hilir 11 14. Silahisabungan 4
7. Gunung Sitember 11 15. Sitinjo 2
8. Lae Parira 11


Kegiatan peningkatan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi merupakan bahagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan KB oleh Pemerintah yang diprioritaskan pada penyediaan pelayanan gratis bagi keluarga miskin (keluarga pra sejahtera) dan keluarga sejahtera 1 alasan ekonomi serta keluarga lainnya. Menurut Sinaga, kegiatan yang dilaksanakan ini juga bertujuan menjaring pasangan usia subur yang belum / tidak terlayani KB padahal sudah tidak ingin menambah anak ataupun yang ingin menunda kehamilan anak berikutnya melalui peningkatan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien.


“Kita harus secara dini merencanakan jumlah anak dalam keluarga, artinya cerita lama yang mengatakan banyak anak-banyak rejeki sudah tidak relevan lagi di jaman ini. Kita harus memahami pentingnya kesehatan ibu yang melahirkan, jangan sampai terganggu karena sering melahirkan dan terlalu banyak merawat anak kemudian kita juga harus memikirkan masa depan anak-anak kita, jangan sampai karena kesulitan ekonomi dan anak kita banyak, kebutuhannya tidak dapat terpenuhi terutama kebutuhan kesehatan dan memperoleh pendidikan dasar “ tegas Drs, Parlemen Sinaga,MM mewakili Bupati Dairi saat membuka acara pelaksanaan pelayanan KONTAP MOW Gratis di halaman RSUD Sidikalang.


Parlemen, juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada peserta KONTAP yang menurutnya adalah pahlawan pembangunan untuk keluarga sehat dan sejahtera. Ia menambahkan kalau saja peserta KONTAP ke rumah sakit swasta biaya dibenkan sebesar 2 juta rupiah, kalau ke rumah sakit Adam Malik biayanya 500 ribu, dan bagi peserta Askeskin 250 ribu rupiah. Selain itu dengan KONTAP ini Parlemen meyakinkan akan menambah kemesraan dan tidak ada efek sampingannya. Dari 137 orang yang telah mengikuti program KONTAP tahap pertama sama sekali nihil ditemukan masalah. Diakhir sambutannya, Drs. Parlemen Sinaga,MM berpesan kepada ibu-ibu untuk mengajak ibu-ibu lainnya yang belum ber-KB agar mengikuti KONTAP yang akan dilaksanakan sekitar bulan November nanti, dan kepada kaum bapak, ia mengucapkan terimakasih karena telah mendukung istrinya mengikuti kegiatan ini. “Bagi bapak-bapak, harap berpuasa dulu selama 1 minggu dan jangan dulu di ganggu istrinya yang baru mengikuti KB KONTAP “ ujar Parlemen sambil disambut tawa kaum ibu. (K-8).
Baca Selengkapnya >>>

Gaya Sekretariat Daerah dan BPKD Disiplin

Suasana Apel Pagi di Sekretariat Daerah Kab. Dairi yang juga diikuti BPKD Kab. DairiKata Disiplin sudah tidak asing lagi di telinga kita, mulai dari sepatu sampai panjang -pendeknya rambutpun memenuhi syarat sebagai objek untuk sebutan Disiplin. Sebenarnya disiplin memiliki makna ringkas namun kompleks, yaitu sesuai aturan yang berlaku. Ada 2 (dua) kata penting dari makna disiplin yaitu sesuai dan aturan yang berlaku. Sesuai berarti tidak menyalahi atau tidak melanggar ataupun tidak bertentangan. Dalam hal ini diwujudkan pada pola dan tingkah laku seseorang dan lingkungannya. Kemudian aturan yang berlaku merupakan rambu-rambu yang memberikan panduan serta pedoman prilaku dan keadaan yang sepatutnya dilakukan atau yang tidak boleh terjadi.


Sejak lama kita mengenal disiplin dan sehari-hari kata disiplin lebih kita kenal pada kalangan militer atau dunia usaha modern. Pada tataran organisasi komando seperti militer, penegakan disiplin tidaklah begitu sulit, mungkin karena kata disiplin itulah yang menjadi “jalan hidup” dalam setiap kegiatan mereka dan acapkali disiplin itu “nyawa” mereka. Namun bagaimana dengan disiplin yang ada di kalangan sipil seperti kehidupan kerja Pegawai Negeri Sipil, contohnya.Sebagai aparat pelayan masyarakat, selayaknya masing-masing individu harus mampu berpola hidup disiplin terutama dalam lingkungan pekerjaannya. Hal ini menjadi faktor penting karena berbagai upaya kerja pelayanan yang dirumuskan akan mustahil menjadi optimal jika niat dan proses kerja yang ditempuh tidak disiplin atau sesuka hati tanpa berani menertibkan diri sesuai aturan yang berlaku.


Drs. Indrarto,SH (Seorang Pamong Pengasuh Kedisiplinan di Sekolah Pamong Praja, Jatinangor) selalu mengatakan dalam setiap apel , bahwa sebagai manusia biasa ada banyak faktor yang menyebabkan prilaku disiplin di kalangan Pegawai Negeri Sipil seperti terlupakan. Faktor yang terutama adalah kaburnya komitmen pimpinan, artinya seorang pemimpin sebagai pusat perhatian dan kebijakan maka disiplin mau tidak mau akan berjalan jika kepemimpinanya berpihak kepada berbagai upaya penegakan disiplin kerja. Mustahil jika penegakan disiplin tidak “di kawal” oleh pimpinannya terutama pada level top manager atau pimpinan tertinggi daerah, katanya selalu. Tidak ada salahnya jika berfilsafat bahwa keacuhan terhadap perjalanan penegakan disiplin staf seperti menggapai cita-cita dan berhasil dalam mimpi yang indah. Tentunya, akan banyak pujian sumbang dari staf “korban” disiplin yang dialamatkan kepada pimpinan yang gemar gembar gembor penegakan disiplin tapi negatif berlaku untuk dirinya. Mungkin karena ia (pemimpin) merasa disiplin dalam kamusnya adalah “staf only” karena ia pimpinan atau katakan sebagai seorang pejabat eselon tinggi. Selayaknyalah pemimpin yang profesional mampu menempatkan dirinya sebagai cermin teladan di muka staf, dan membimbing membantu staf untuk disiplin bersama-sama dengan merangkulnya berjlan di samping staf, kemudian terus mendorong staf dari belakang untuk terus bertumbuh dalam berkehidupan disiplin dalam lingkup tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.


Terusik dengan kerinduan akan disiplin, para Asisten dan Kepala Bagian Setda. Kabupaten Dairi ditambah Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah telah membuat komitmen untuk menegakkan disiplin khususnya pada pelaksanaan apel pagi dan sore. Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Drs. JM. Silalahi, dalam amanatnya mengatakan bahwa disiplin adalah satu-satunya modal dasar bagi manusia untuk maju. Artinya, dengan disiplin atau keteraturan kita dapat melakukan apa saja dan hasilnya baik. Demikian juga Julius Gurning,BA (Kepala Bagian Tata Pemerintahan) menegaskan salah satu kunci untuk mewujudkan 10 Prinsip Tata Kepemerintahan Yang Baik atau Good Governance, adalah penerapan prilaku disiplin. Disiplin dalam hal waktu kerja, disiplin dalam melakukan tugas dan tanggungjawab kantor serta disiplin belajar apa saja untuk mendukung penyelesaian tugas-tugas pelayanan masyarakat termasuk kepada pimpinan, sehingga disiplin sebenarnya tidak bisa ditawar-tawar lagi.


Wujud Disiplin yang ditunjukkan Sekretariat Daerah mendapat pujian dan acungan jempol dari Wakil Bupati Dairi – KRA. Johnny Sitohang Adinagoro, dalam sambutannya pada Upacara Bendera Hari Senin Minggu Pertama di Bulan September 2007. Wakil Bupati menyampaikan rasa salutnya kepada para Asisten dan Kepala Bagian dilingkungan Setda. Kab.Dairi yang mau menyisihkan sebahagian rejekinya untuk membeli topi Hansip/Linmas seluruh Kasubag dan Staf di Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi. Wakil Bupati berharap agar Dinas-Badan-Kantor meniru hal baik yang telah dilakukan para pimpinan di jajaran Sekretariat Daerah. Melihat kecendrungan pelaksanaan kebijakan Pimpinan yang diterjemahkan staf acap kali hanya panas-panas “tahi ayam” sebentar saja hilang panasnya, Landong Napitu,SIP (Staf Bagian Tata Pemerintahan) berkomentar “ Mudah-mudahan hal baik ini berumur panjang dan semoga pimpinan tidak suka lupa lagi akan kebijakan baik yang telah diperintahkan dan dilaksanakan staf namun akhirnya lenyap di telan bumi”.(K-8)


Baca Selengkapnya >>>

Desa Gunung Meriah, terbersih di Kabupaten Dairi

Kebersihan Desa Gunung Meriah Kecamatan Siempat Nempu Hulu sebagai Desa Terbaik 1 Kebersihan adalah pangkal kesehatan, di tubuh yang sehat terdapat pikiran yang sehat. Ungkapan ini memang tidak dapat ditawar-tawar lagi walau kadang kita bertanya mengapa maling dan pencopet itu sehat-sehat namun pikirannya tidak sehat ? Namun para dokter kesehatan tubuh dan kesehatan jiwa berkeyakinan pada umumnya demikianlah adanya. Berdasarkan Keputusan Bupati Dairi Nomor 529 Tahun 2007 tanggal 24 Juli 2007 tentang Pembentukan Panitia Peringatan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Dairi Tahun 2007, maka panitia peringatan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Dairi mengadakan Lomba Kebersihan Desa tingkat Kabupaten Dairi. Tim Juri Kebersihan yang diketua Drs.Epron Pasaribu sesaat ditemui pada Resepsi Hari Jadi ke-60 Kabupaten Dairi mengemukakan bahwa Tim Juri agak kecewa karena kecilnya anggaran perjalanan dinas untuk menilai 15 Desa sejumlah Rp. 640.000,- termasuk BBM, kemudian tidak tertampungnya hadiah bagi pemenang lomba kebersihan desa walaupun Bupati Dairi telah menyetujuinya dalam Persetujuan Pendahuluan PAPBD Tahun 2007 Kabupaten Dairi.


Dari hasil penilaian kebersihan Desa diperloleh terbaik pertama adalah Desa Gunung Meriah Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Desa Bangun 1 Kecamatan Parbuluan sebagai terbaik kedua dan terbaik ketiga direbut Desa Sukadame Kecamatan Tanah Pinem. Khusus Desa Gunung Meriah, Kirana yang ikut serta dengan para juri “terpesona” dengan kebersihan dan kerapian desa beserta rumah-rumah penduduknya. Kepala Desa Gunung Meriah …………….. mengatakan : “Secara rutin setiap seminggu sekali gotong royong dilaksanakan di desanya, namun selain itu setiap hari masyarakat masing-masing bertanggung jawab penuh menjaga kebersihan rumah dan lingkungan atau pekarangan disekitar kediaman mereka. Hal ini sudah merupakan wujud komitmen yang disepakat dalam rapat-rapat desa bersama masyarakat “ ujar Kepala Desa didampingi Sekretaris Desa-nya.


Pelaksanaan Lomba Kebersihan Desa ini menurut Panitia tidak diikuti oleh perwakilan Kecamatan Sumbul, Kecamatan Gunung Sitember, Kecamatan Sitinjo dan Kecamatan Sidikalang. Tidak diketahui secara pasti alasan keempat kecamatan tersebut tidak mengirimkan perwakilannya walau Kirana diperlihatkan surat dari Bupati Dairi yang meminta kepada Camat untuk mengirimkan desa atau kelurahan dari masing-masing kecamatana untuk dinilai dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Dairi. (K-8).
Baca Selengkapnya >>>

Dairi 'mengamuk; di Dunia Pendidikan

Potensi dalam Bahasa Inggris “Potency” yang berarti kekuatan / kemampuan / daya, baik yang belum / sudah teraktualisasi tetapi belum Optimal. Jenis Potensi (Human Resource Edowment) : adalah Potensi Fisik, Potensi Mental Intelektual (IQ), Potensi Sosial Emosional ( EQ), Potensi Mental- Spiritual ( SQ) dan potensi Lainnya. Intelegensi Quotient (IQ) memiliki Fungsi Memecahkan masalah-masalah Kognitif, misalnya : menganalisis masalah, membuat perencanaan, membuat karya tulis, menghitung dan lainnya. pengetahuan IQ bersifat “Genetik dan “dioptimalkan Lingkungan”. Aspek-aspek dari IQ adalah: Taraf Kecerdasan, Daya Nalar/logika berfikir, Daya mengingat, Daya Antisipasi, Kemampuan memahami konsep bahasa, Kemampuan memahami konsep hitungan, Kemampuan Analisis Sintesa dan Daya ruang. Taraf Kecerdasan manusia yang dikenal adalah 90- 100 : Rata-rata dibawah, 100- 110 : Rata-rata, 110-120 : Rata-rata Atas, 120-130 adalah Superior dan 130 disebut Very Superior.


Tidak dapat ditawar lagi kalau pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia yang mampu merubah masa depan seseorang. Walau IQ bersifat genetik (keturunan) namun IQ juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan manusia dan IQ juga dipengaruhi oleh EQ maupun SQ. Emotional Quotient (EQ) misalnya, memiliki fungsi mengatasi masalah emosional dan sosial seperti mengendalikan amarah, membina dan mempertahankan relasi, bertanggungjawab, merealisasi motivasi berprestasi. Beberapa aspek EQ adalah kompetensi pribadi, kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, kompetensi sosial, emphati, dan ketampilan sosial. Sedangkan SQ adalah Kecerdasan yg bertumpu pada bagian dalam diri kita yg berhubungan dengan kearifan di luar ego, atau jiwa sadar ( bukan hanya mengetahui nilai, tetapi menemukan nilai).


Kejelian dan tingginya tingkat IQ,EQ dan SQ para siswa, guru dan instansi pendukung dunia pendidikan di Kabupaten Dairi, khususnya pada pembinaan siswa tingkat menengah SMA/MA dan SMK hingga pada tahun ajaran 2006/2007 ini, cukup membanggakan. Berdasarkan informasi dari Drs. D.T. Padang,MM yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, tingkat kelulusan siswa SMA/MA dan SMK Kabupaten Dairi tahun pelajaran 2006/2007 mencapai 97,68 % dengan indeks kenaikan sebesar 4,85 % dari tahun lalu yang hanya mencapai 92,83 % membawa Kabupaten Dairi masuk dalam 10 besar terbaik dalam hal tingkat kelulusan siswanya. Tidak sampai di situ saja, peningkatan siswa yang masuk ke perguruan tinggi negeri sebesar 24,81 % dari 307 siswa tahun ajaran lalu dan pada tahun pelajaran 2006/2007 sebanyak 383 orang, inipun belum termasuk siswa yang diterima pada Program Diploma, STAN, Politeknik serta pendidikan tinggi kedinasan lainnya. Sedangkan pendidikan di tingkat SMP/MTs, Kabupaten Dairi berhasil meraih peringkat ke-7 Sumatera Utara. Dari 5.824 orang peserta Ujian Nasional, tingkat kelulusan mencapai 98,44 % dan hanya 91 orang yang tidak lulus ujian. Jika dibandingkan dengan tahun pelajaran sebelumnya, terjadi peningkatan persentasi kelulusan sebesar 3,195 %.


Prestasi yang tak kalah membanggakan juga ditorehkan Wicong Lia Munthe siswa SMK Negeri 1 Sidikalang yang meraih Juara 1 Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Provinsi Sumatera Utara untuk Program Keahlian Penjualan dan menjadi Duta Sumatera Utara untuk mengikuti lomba tingkat Nasional. Tak mau ketinggalan, Mario M.L. Sitanggang rekan satu sekolahnyapun berhasil meraih Juara 2 untuk Program Teknologi Informatika tingkat Sumatera Utara. Sedangkan pada Kejuaraan Olimpiade IPA dan Matematika tingkat Sekolah Dasar, nama Kabupaten Dairi kembali dikibarkan Harri Oktavianus Purba (SD. St. Yosef Sidikalang) yang berhasil meraih Juara 1 Matematika Tingkat Sumatera Utara dan diikuti rekan satu sekolahannya Yosia Wilbert Dee yang berhasil meraih Juara 2 IPA Tingkat Sumatera Utara, keduanya akan mewakili Sumatera Utara dalam lomba Olimpiade Nasional di Surabaya pada bulan September nanti. Walaupun hasil olimpiade fisika, biologi dan matematika SMP tingkat Sumatera Utara belum keluar, DT.Padang optimis Dairi akan mendapatkan Juara, harapnya bangga.


Seperti kata orang-orang pintar, penguasaan dan pengendalian IQ, EQ dan SQ adalah mutlak untuk dapat menjadikan diri dan orang lain bertabur prestasi. “Amukan” siswa dan siswi Kabupaten Dairi tidak hanya menyentuh dunia pendidikan saja, pada Pekan Olah Raga Pelajar SMA tingkat Sumatera Utara, Kabupaten Dairi berhasil mewakili Sumatera Utara ke lomba tingkat Nasional. Adalah Mei Ulina N. Kurniati siswa SMAN 2 Sidikalang dan Joel Simanullang siswa SMAN 1 Sidikalang, berhasil meraih medali emas pada cabang Karate Komite Putri dan lari 100 meter putra, ditambah medali perak cabang Karate Komite Putra yang di sumbangkan Josef I. Sihombing siswa SMAN 1 Sidikalang. (K-8)

Baca Selengkapnya >>>

Bupati Dairi sampaikan Pidato Hari Jadi ke-60 Kab. Dairi

Bupati Dairi – DR.Master Parulian Tumanggor, kelahiran Tigalingga 31 Oktober 1950 menyampaikan Pidato Hari Jadi ke-60 Kabupaten Dairi pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Dairi tanggal 1 Oktober 2007. Sidang Paripurna Istimewa yang dibuka Ketua DPRD Kabupaten Dairi – Leonard S. Samosir,BA juga dihadiri Wakil Bupati Dairi – KRA. Johnny Sitohang Adinagoro, Wakil Ketua DPRD – Benpa Hisar Nababan dan Jahya Yosua Sianturi, serta Sekretaris Daerah – Ir.Bungaran Sinaga M.Si, Raja Nembah Maha (Mantan Bupati Dairi tahun 1964-1966) dan Drs. S.Is Sihotang (Mantan Bupati Dairi tahun 1994-1999). Bupati Dairi mengajak semua yang hadir dan masyarakat Kabupaten Dairi untuk memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rencana dan berkat Tuhan pada masyarakat dan Kabupaten Dairi-lah sehingga masyarakat Kabupaten Dairi dapat merayakan hari jadi atau ulang tahun yang ke-60. Selain itu, Bupati mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Dairi untuk merenungkan, mengevaluasi, merefleksikan dan introspeksi terhadap berbagai kondisi, masalah dan perkembangan pembangunan yang dilalui dalam satu tahun terakhir ini, termasuk kinerja Pemerintah Kabupaten Dairi guna menjadi bahan kajian dalam upaya menyusun berbagai kebijakan pembangunan di tahun mendatang. Ada beberapa hal penting untuk menjadi perhatian bersama, antara lain : Pertama, Bupati Dairi menyoroti banyaknya keterbatasan dan kesulitan yang dialami petani Dairi yang rata-rata memiliki lahan seluas 0,75 hektar. Beberapa diantaranya, alam topografi yang kurang mendukung untuk dilakukan mekanisasi pertanian, relatif mahalnya harga pupuk dan pestisida dan kadang langka, serta pada saat panen kadang harga turun atau rendah. Selain itu infrastrukrur pertanian juga masih terbatas seperti jalan dan saluran irigasi. Olehkarenanya Pemerintah Kabupaten Dairi berupaya ingin segera mengatasi berbagai permasalahan tersebut, namun keterbatasan dana membuat upaya perbaikan harus dilakukan secara bertahap. Kedua, penduduk miskin Kabupaten Dairi jumlahnya sekitar 29.948 kepala keluarga dari 61.305 kepala keluarga atau 48,87%. Hal ini juga berdampak negatif ke sektor-sektor lain, disebabkan rendahnya kemampuan masyarakat akhirnya berdampak dengan tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat.


Namun itu tidak berarti tidak ada kemajuan atau tidak ada pembangunan di Kabupaten Dairi. Beberapa upaya pembangunan sebagai upaya memajukan masyarakat dan Kabupaten Dairi telah dilakukan, seperti pembangunan irigasi, gedung sekolah, jalan, jembatan, penambahan jumlah guru dan tenaga medis juga dilakukan secara bertahap. Bupati Dairi juga mengajak seluruh aparatur dan masyarakat untuk berbenah diri, berjuang dan bekerja keras sehingga Kabupaten Dairi mampu menurunkan angka kemiskinan dan mempersempit kesenjangan. MP.Tumanggor juga menyampaikan rasa syukur walaupun masyarakat Dairi heterogen atau multi etnik dan agama namun kerukunan agama dan stabilitas daerah tetap terjaga dengan baik. Modal sosial ini merupakan kebutuhan dasar untuk memulai pembangunan yang merupakan akumulasi dari rangkaian perjuangan para pendiri Kabupaten Dairi dan kerja keras para mantan Bupati dan mantan Ketua DPRD Kabupaten Dairi beserta seluruh jajarannya. Kepada masyarakat dan aparatur yang berprestasi dan mengangkat nama Kabupaten Dairi, Bupati mengucapkan banyak terimakasih dan berharap agar terus berkreasi dan berprestasi membangunn citra dan nama baik Kabupaten Dairi. Diakhir Pidatonya, Bupati dairi menegaskan dan mengajak masyarakat Kabupaten Dairi untuk tetap mengamalkan dan mempertahankan empat pilar Negara Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),dan Bhinneka Tunggal Ika.


Menurut Wakil Ketua Panitia Peringatan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Dairi, Julius Gurning,BA selain mantan Bupati, Mantan Ketua DPRD dan mantan Sekda Kabupaten Dairi juga diundang para ketua partai politik, LSM, Ormas, para pejabat eselon II dan III, pers, juga dihadiri 5 orang juara karya tulis ilmiah se-Kabupaten Dairi. Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Dairi berlangsung sekitar 45 menit, dan juga dihadiri Bupati Pakpak Bharat serta Wakil Bupati Samosir. (K-8)
Baca Selengkapnya >>>

Bupati Dairi sampaikan LKPJ Tahun 2006

Terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat membawa banyak implikasi terhadap penyusunan laporan dan program kerja Pemerintah Daerah. Menurut Pasal 23, LKPJ dimaksud cukup dibahas intern (hanya kalangan DPRD) yang kemudian hasil pembahasan ditetapkan sebagai Keputusan DPRD sebagai Rekomendasi kepada Pemerintah Daerah atau kepala daerah untuk perbaikan di masa depan. Bupati Dairi, DR. Master Parulian Tumanggor, alumni Pasca Sarjana (S-2) University Paris Dauphine IX dan meraih gelar Doktor (S-3) dari University Paris Du Sud XI Francis ini menyampaikan LKPJ Bupati Dairi pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Dairi, hari Kamis 6 September 2007. Penyampaian LKPJ Bupati Dairi Tahun 2006 ini diikuti juga dengan penyampaian Nota Pengantar Bupati Dairi atas Perhitungan APBD Kab. Dairi tahun 2006 dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik dan Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan.


LKPJ yang disampaikan Bupati Dairi sesuai Pasal 18, PP 3 Tahun 2007 memuat arah dan kebijakan umum Pemerintah Daerah, Pengelolaan Keuangan Daerah, Penyelenggaraan Urusan Desentralisasi, Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan. Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Dairi Tahun 2006, Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah difokuskan pada tiga strategi yaitu Penerapan Tata Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa, Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan kesejahteraan rakyat.


Menurut Bupati Dairi, target Pendapatan APBD Kabupaten Dairi Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp.345.175.840.000,- yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Propinsi dan Lain-lain Pendapatan yang sah, dengan realisasi sebesar Rp.343.689.372.086,97 atau sebesar 99,57 %. Khusus Pendapatan Asli Daerah dari target sebesar Rp. 8.481.049.000.,- dapat direalisasikan sebesar Rp. 8.047.421.925,60.- atau sebesar 94,89 %. Secara keseluruhan perbandingan antara target dan realisasi APBD Tahun Anggaran 2006 adalah:


a. Anggaran Pendapatan T.A 2006 sebesar Rp. 345.175.840.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 343.689.372.086,97 atau mencapai 99, 57 %.
b. Anggaran Belanja T.A 2006 sebesar Rp. 357.238.280,00 dengan realisasi sebesar Rp.327.994.400.048,74 atan mencapai 91,81 %.
c. Anggaran Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp. 15.760.853.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 7.756.256.118,42 atau sebesar 49,21 %
d. Anggaran Pengeluaran dari Pembiayaan sebesar Rp. 3.698.413.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 23.451.228.156,65 atau mencapai 634,09 %, dimana SILPA T.A 2006 adalah sebesar Rp.19.875.899.656,59.


Prestasi di Bidang Pendidikan, siswa lulusan SLTA yang masuk Perguruan Tiinggi Negeri menunjukkan peningkatan dari 307 orang tahun ajaran 2005/2006 menjadi 383 orang tahun ajaran 2006/2007 atau meningkat 24,75% sedangkat tingkat kelulusan SLTP, Kabupaten Dairi meraih Peringkat ke-7 se-Sumatera Utara dengan persentasi kelulusan meningkat 3,195%. Hal lain yang membanggakan, untuk Lomba Bidang Studi Matematika, Fisika, dan Biologi tingkat SMP, siswa Kabupaten Dairi sedang dipersiapkan mengikuti Olimpiade Tingkat Nasional di Surabaya. Demikian juga untuk lomba Kompetensi Siswa Program Keahlian Penjualan atas nama Wicong Lia Munthe dari SMK Negeri 1 Sidikalang pada Kejuaraan Olimpiade IPA serta Matematika Sekolah Dasar anak didik Kabupaten Dairi atas nama Harri Oktavianus Purba dan Yosia Wilbert Dee dari SD. St. Yosef Sidikalang menjadi Duta Sumatera Utara ke Tingkat Nasional.


Di Bidang Kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD Sidikalang termasuk pelayanan kesehatan di seluruh pelosok Kabupaten Dairi membuahkan hasil yang menggembirakan, beberapa diantaranya adalah terjadinya peningkatan pelayanan bagi peserta ASKESKIN dari 1.946 orang di tahun 2005 menjadi 11.260 orang tahun 2006. Keberhasilan lainnya ditunjukkan pada penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan dari 23 kasus tahun 2005 menjadi 20 kasus tahun 2006 dari 6.143 kelahiran hidup atau 3 per seribu kelahiran hidup dan masih berada di bawah target Nasional sebanyak 40 per seribu kelahiran. Di Bidang Pekerjaan Umum, pembangunan Jalan aspal, pembatuan dan jalan tanah total sepanjang 83,61 Km serta telah dibangun jembatan sebanyak 8 buah dengan panjang 101,55 meter. Pada Bidang Kepemudaan dan Olahraga, di ajang Pekan Olah Raga Pelajar SMA (POPSMA), Kabupaten Dairi meraih 2 Medali Emas atas nama Mei Ulina N. Kurniati (Siswa SMAN 2 Sidikalang) pada cabang Karate Komite Putri dan Joel Simanullang (Siswa SMA Negeri 1 Sidikalang) pada cabang Lari 100 meter putra, kemudian 1 Medali Perak dari Cabang Karate Komite Putra atas nama Josef I. Sihombing (Siswa SMAN 1 Sidikalang). Di Bidang Ketenagakerjaan dan Sosial, sepanjang tahun 2006 telah dilakukan bimbingan kepada 30 orang tenaga kerja pemuda mandiri profesional dan tenaga kerja muda terdidik. Untuk pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan teknologi Padat Karya telah dilakukan terhadap 330 orang dan pemagangan calon tenaga kerja sebanyak 45 orang. Pembinaan lanjut usia (Lansia) dan penyandang cacat juga dilakukan pembinaan secara berkelanjutan, dan pada tahun 2006 dilakukan terhadap 700 orang Lansia sekaligus pemberian bantuan usaha produktif dan pembentukan 3 kelompok usaha bersama bagi penyandang cacat.


Pembangunan di Bidang Komunikasi khususnya pada pengembangan teknologi informasi di Kabupaten dilakukan melalui pembuatan website internet dengan domain (nama) www.dairikab.go.id. Kedepan, diharapkan melalui website ini seluruh informasi pembangunan dan informasi Kabupaten Dairi dapat diakses melalui media website internet termasuk promosi pariwisata dan hasil-hasil pertanian industri daerah. Sedangkan di bidang Pengawasan Daerah, sepanjang tahun 2006 dilaksanakan pengawasan fungsional melalui pemeriksaan terhadap 53 objek dengan 118 temuan senilai Rp. 250.119.049,- dan rekomendasi atas temuan tersebut, sebagian telah ditindaklanjuti dan sebahagian masih dalam proses penyelesaian sesuai ketentuan yang berlaku. Sedangkan di Bidang Pertanian, komoditi utama program intensifikasi adalah padi, baik padi sawah maupun padi gogo dimana realisasi panen tahun 2006 seluas 26.159 hektar mengalami penurunan seluas 785 hektar dibanding tahun 2005. Hal yang juga menggembirakan yaitu terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Iman di tahun 2006 sebesar 7,55 % atau sebanyak 13.000 orang, sehingga mampu menambah pendapatan asli daerah.


Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Dairi ini langsung dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Dairi, Leonard S. Samosir,BA dan masa Persidangan II DPRD Kabupaten Dairi ini ditutup pada hari Jumat 28 September 2007 pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Dairi dengan Pokok Acara penyampaian laporan Reses, penyampaian laporan Pansus atas LKPJ Bupati Dairi Tahun 2006 dan penyampaian Rekomendasi atas LKPJ Bupati Dairi Tahun 2006. (K-8)



Baca Selengkapnya >>>

Kerinduan Listrik Juara 4 Olimpiade Matematika

Edo PandianganAdalah Edo Pandiangan, Putra kedua dari pasangan berbahagia Esron Pandiangan seorang Kepala Lingkungan di Dusun II Desa Sigalingging Kecamatan Parbuluan dan Delima Sianturi ini, tampak bersemangat dan berani menjawab setiap pertanyaan Kirana. Edo adalah murid Sekolah Dasar Negeri 030294 Sigalingging ini lahir di Sigalingging 14 Juli 1996. Penampilannya yang cukup sederhana ternyata menyimpan prestasi yang sangat membanggakan sebagai Juara 4 Olimpiade Matematika tingkat Kabupaten Dairi pada tahun 2006 sewaktu ia duduk di kelas V SD. Walaupun hampir 6 tahun Edo belajar malam menggunakan lampu minyak tanah, semangatnya tidak pernah luntur untuk belajar dari jam 19.00 – 22.00 WIB setiap malamnya. Sehari-hari sepulang sekolah, perjalanan sekitar 20 menit ditempuhnya untuk membantu kedua orangtuanya yang mencari nafkah di sawah dan ladang.


“Biasanya, sebelum pulang kerumah…saya mandi-mandi di sungai…” ujar Edo gembira. Ditanya apakah mau jadi Camat atau Bupati, Edo menjawab “tidak, saya mau jadi polisi”. Kirana mencoba mempengaruhi jalan pikir Edo dengan menyebutkan berbagai fasilitas yang didapatkan jika jadi Camat apalagi Bupati dan ianya menjawab “saya mau jadi Polisi karena waktu dalam kandungan ibu saya pernah mimpi kalau nanti saya jadi polisi..” ungkap Edo. Kini Edo duduk di Kelas VI dan sebentar lagi menuju jenjang pendidikan menengah pertama. Ia begitu mendambakan kehidupan yang lebih baik seperti rekan-rekan seumurnya yang dapat menikmati listrik, nonton TV dan belajar malam yang nyaman. Namun dengan wajah menunduk penuh harapan, ia bertekad untuk giat belajar agar bisa membahagiakan orangtuanya. “Kalau mengikuti les tambahan atau kursus, gak mungkin Pak….” Ujar Edo. Alasannya karena keterbatasan penghasilan orangtua dan memang di sekolahnya guru sangat terbatas yang hanya berjumlah 13 orang, itupun sudah termasuk 2 orang guru agama dan 1 orang guru pendidikan jasmani. Menjadi renungan, begitu besarnya semangat Edo di tengah kekurangan yang dimilikinya, tidak menyurutkan dirinya untuk menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di langit, menjadi Polisi. Bagaimana kita yang selalu dihiasi lampu listrik 100 watt sepanjang hari dan berbahgai fasilitas mulai dari TV dan handphone…apakah kita tidak malu untuk hidup tidak penuh semangat ? (K-8).



Baca Selengkapnya >>>

Menggugah Bakat dan Kreatifitas Budaya

Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa, artinya generasi muda-lah yang menentukan Bangsa Indonesia ini dapat tegak sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Begitu pentingnya sosok generasi muda bagi kemajuan Bangsa, sehingga pembentukan sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas dan intelektual tinggi serta berbudaya memiliki arti yang sangat penting. Budaya Bangsa Indonesia terkenal dengan adat Ketimuran seperti tenggang rasa, gotong royong, dan sopan santun. Dengan modal inilah dulu Pejuang Bangsa berhasil mengusir penjajah dari bumi tercinta Indonesia. Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Perhubungan telah merancang kegiatan Festival Tari Daerah dan Band Remaja tahun 2007. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Nasional Djauli Manik Sidikalang ini dengn total hadiah 13,35 juta rupiah. Bupati Dairi dalam sambutannya berpesan kepada generasi penerus Bangsa untuk menyikapi perkembangan zaman dan jangan sampai lupa diri, tenggelam dalam nakoba, dan duduk berpangku tangan. Diharapkan seluruh generasi muda berbuat hal positif mengisi hari dengan inovasi, kreasi dan prestasi yang tidak hanya membanggakan diri sendiri tetapi seluruh masyarakat.


Kadis Kebudayaan,Pariwisata & PerhubunganKepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Perhubungan Kabupaten Dairi – Pardamean Silalahi,SH menjelaskan bahwa peserta yang mengikuti festival tari daerah sebanyak 18 kontingen, festival band remaja 38 kontingen, dan perlombaan ini memperebutkan uang serta Piala Bergilir Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Dairi. Menurutnya, tujuan dari penyelenggaraan festival ini adalah untuk menggugah bakat para remaja untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan sebagai modal bagi remaja untuk mengembangkan diri di kemudian hari selain turut menjaga agar kebudayaan daerah kita tidak punah. Acara yang cukup meriah ini dilaksanakan tanggal 3 – 4 Agustus 2007 ini dihadiri oleh sekitar 1.000 orang baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat umum. Esron Kaloko,SH – Kabid. Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Perhubungan menambahkan bahwa untuk festival Tari Daerah, tarian wajib dari daerah Pakpak (menapu kopi) dan bebas memilih tarian pilihan. Sedangkan untuk festival band, lagu wajib dengan judul Terenget Mi Lebbuh yang di ciptakannya sendiri serta kepada peserta dibebaskan memilih lagu pilihan. Penyelenggaraan kegiatan bertemakan kebudayaan ini sudah jarang terdengar karena kecendrungan generasi muda kita lebih terhipnotis (terpengaruh) dengan musik rock, dangdut dan pop. Sudah menjadi tanggungjawab Pemerintah dan orangtua untuk menjaga dan melestarikan berbagai budaya asli daerah baik yang berbentuk seni suara, musik, maupun aksesoris adat budaya bangsa Indonesia. Jika kita enggan memberikan contoh maupun pembelajaran kepada anak-cucu generasi penerus bangsa, dikhawatirkan beberapa tahun kedepan, sulit mencari orang yang bisa berbahasa Pakpak ataupun yang lainnya termasuk sulit mencari tahu gerakan tarian daerah Pakpak seperti Menapu Kopi. Oleh karenanya keterpaduan pembinaan sangat strategis jika diawali dalam kehidupan keluarga seraya Pemerintah Daerah memfasilitasinya dengan berbagai kegiatan budaya, seperti perlombaan misalnya. (K-8)
Baca Selengkapnya >>>

Hari Anak Nasional, alam & kita Kurang Bersahabat

HARI ANAK NASIONAL, ALAM & KITA KURANG BERSAHABAT
Mengganggu Kesehatan Mental Generasi Penerus Bangsa.


Webster Dictionary mengatakan bahwa Mental adalah “Way of Thingking” berkenaan dengan pikiran/gangguan saraf/kejiwaan sedangkan menurut Kamus Purwodarminto : Mental merupakan “ Way of Sense “. Banyak orang pintar, banyak pemimpin bahkan banyak sukses cepat jatuh karena rusaknya mental dan kepribadiannya. Mental merupakan cara berpikir dan berbagai perasaan berdasarkan atas nurani yang tercermin pada perilaku seseorang. Menurut Dr.Zakiah Darazat,1996; kesehatan mental itu adalah terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan kejiwaan (neuroses) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psychoses), Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan dimana dia hidup. Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin sehingga membaur kepada kebahagiaan diri dan orang lain, serta terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa. Kemudian, terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya


Pendidikan mental kepribadian manusia dimulai dari sang anak lahir ke dunia dan memasuki dunia pendidikan anak usia dini. Kelompok Bermain (Play Group) dan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu penentu pembentukan mental atau jiwa anak-anak. Sejak dini, sang anak di didik menjadi anak yang santun, baik budi, hormat terhadap sesama manusia selain mendapatkan pelajaran ilmu pengetahuan layaknya sebagai sebuah sekolah. Pada masa kanak-kanak, tokoh idola cenderung di cari sebagai sosok anutan bahkan menjadi tiruan dirinya untuk berprilaku di mana saja. Lihat saja ketika sang anak mengidolakan tokoh kartun Power Rangers, Satria Baja Hitam, ataupun Superman, mulai dari baju hingga kebiasaan sang tokoh di miliki dan ditirunya. Namun kecendrungan kita sering melupakan pendidikan mental sang anak dan melepaskannya mencari jati diri serta menjadi sosok yang diingini sesuka hati tanpa diawasi dan di bimbing. Kita acap kali memberikan contoh yang tidak menarik atau membosankan untuk di tiru anak-anak dan bahkan kita cenderung memberikan contoh buruk atau tidak berbuat apa-apa.


Belajar dari peringatan Hari Anak Nasional di Kabupaten Dairi, Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) secara khusus mengundang KIRANA untuk bergabung pada Peringatan Hari Anak Nasional yang di prakarsai mereka. Walaupun hujan terus mengguyur TK. Pembina (lokasi upacara peringatan Hari Anak Nasional), sekitar 900 orang siswa Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Pendidikan Usia Dini (PADU) atau Kelompok Bermain tetap bersemangat berdiri di teras-teras bangunan gedung kelas. Orang tua murid yang berjumlah lebih kurang 300 orang-pun bergembiran campur khawatir menyaksikan anak-anak mereka dengan penuh semangat menggerakkan badan mengikuti gerakan senam massal yang diperagakan seorang guru TK. Satu demi satu rangkaian acara di lalui dan patut kita bersedih saat peserta terdiam lama menanti seseorang yang akan menyampaikan sambutan dari Pemerintah Kabupaten Dairi, namun saling pandang mencari orang yang tak tentu ternyata tidak mampu menjawabnya. Acarapun dilanjutkan dengan pertandingan memasukkan bola yang di pandu guru-guru TK. Luapan kegembiraan serta tawa murid-murid dari 9 TK/Play Group dan 5 Kelompok Pendidikan Anak Usia Dini akhirnya mampu menghilangkan keletihan 70 orang guru TK/Play Group/PAUD bekerjasama membantu penyelenggaraan acara yang di mulai pukul 08.00 – 13.00 WIB.


Menurut Pimpinan Tim PESADA, Elpina Sipayung, ada 7 orang anggota tim dari PESADA yang khusus terlibat untuk mensukseskan acara ini, kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun ini pada tahun 2007 diawali penanaman 25 batang pohon mahoni masing-masing di Desa Juma Tuang Kecamatan Siempat Nempu Hilir dan Desa Tuntung Batu Kecamatan Silima Pungga-pungga. Ketika ditanya apa motivasi PESADA memotori peringatan Hari Anak Nasional ini, Rafika yang juga anggota Sada Ahmo menegaskan “inilah wujud perhatian kami terhadap anak-anak khususnya untuk penguatan anak “ artinya penguatan yang dimaksudkan dalam pembinaan mental kepribadian serta kecerdasan intelektual anak. Fika menambahkan, jika sejak dini dilakukan pendidikan serta pembinaan mental kepribadian serta kecerdasan anak, mudah-mudahan kemampuan intelektual dan kepribadian sang anak dapat lebih baik.
Berkaitan dengan tidak adanya wakil Pemerintah Daerah untuk memberikan sambutan pada peringatan acara ini, Rafika menjawab dengan pendek “Sudah Biasa…Pak”. (K-8)
Baca Selengkapnya >>>

Pencanangan KTP Nasional di Dairi

Sejalan dengan maksud dan tujuan dari pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 tanggal 24 April 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika serta Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pengembangan Elektronik Government (e-gov). Kabupaten Dairi mulai bangun dari tidurnya. Setelah pembangunan Webiste Internet Kabupaten Dairi dengan domain www.dairikab.go.id kini tekhnlogi informasi dibidang kependudukan mulai dikembangkan. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKB) Kabupaten Dairi telah berbenah diri dan dipersiapkan Pemerintah Pusat untuk menyikapi penggunaan teknologi informasi khususnya internet dalam rangka pendataan pendudukan online secara Nasional atau yang dikenal dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Pembangunan dan pengembangan e-gov seperti SIAK tidaklah mudah, perlu rencana induk, infrastruktur, dana dan sumberdaya manusia yang berkompeten untuk mengelolanya termasuk didalamnya rencana pembangunan dan pengembangan sistem informasi khususnya penggunaan media internet.


Ditemui di ruang kerjanya, Drs.Parlemen Sinaga,MM (Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Dairi) ini menjelaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Administrasi Kependudukan, seluruh daerah di Indonesia secara bertahap dikembangkan dalam penggunaan sistem informasi administrasi kependudukan. Hal ini berkaitan dengan pencanangan program Pemerintah yang menginginkan setiap penduduk warga Negara Republik Indonesia memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Fungsi dari adanya NIK ini selain mempermudah pendataan administrasi kependudukan, juga menghindari duplikasi pendataan jumlah penduduk Indonesia. Beberapa tujuan ikutan dari pendataan penduduk dan pemberian NIK ini adalah untuk penerbitan KTP Nasional dan perolehan data kependudukan untuk kepentingan Pemilihan Umum (Pilpres, Pilkada dan Pemilihan anggota DPR/DPD/DPRD).


Komputer Server SIAKSaat ini Kabupaten Dairi telah mendapatkan bantuan pendukung SIAK berupa : 8 unit komputer, 1 unit server, kamera digital, 9 UPS, 1 unit genset 7600 watt, 1 unit AC, dan 3 unit printer. Perlengkapan ini dibangun dalam satu jaringan sistem komputer online dengan sistem informasi kependudukan yang berpusat di Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. Menurut Drs.Parlemen Sinaga,MM program pendataan penduduk Kabupaten Dairi telah dimulai sejak tangal 15 Agustus 2007 diawali dengan sosialisasi di 15 Kecamatan di Kabupaten Dairi. Pendataan jumlah penduduk melibatkan seluruh kepala dusun di 15 kecamatan se-Kabupaten Dairi di bantu petugas kecamatan dan dari Badan Kependudukan dan sumber utama biaya operasional diperoleh dari APBD Provinsi Sumatera Utara. Menurut Sinaga, batas akhir pendataan sebenarnya sudah berakhir pada tanggal 30 Agustus 2007 namun sampai dengan 30 September 2007 ternyata masih ada data kependudukan yang belum sempurna. Artinya, berdasarkan Formulir 101 yang merupakan bahan isian masyarakat dalam pendataan penduduk kecendrungan pada kolom tempat tanggal lahir dan nama orangtua banyak yang tidak lengkap. Ia mencontohkan pada tempat lahir masih banyak menuliskan tempat lahirnya Dairi, padahal yang diharapkan lokasi Desa atau Kelurahan yang dituliskan, demikian juga penulisan nama orangtua yang disingkat menjadi kendala dalam entry data (memasukkan data) ke format sistem SIAK di komputer. Budaya segan atau enggan memanjangkan nama orangtua yang menyebabkan penulisan nama orangtua di singkat, dan berkaitan dengan dua contoh kasus diatas, formulir yang telah disampaikan penduduk terpaksa di kembalikan untuk disempurnakan. Petugas terus mengintensifkan pendataan penduduk dan diharapkan tanggal 15 Oktober 2007 semua data penduduk Kabupaten Dairi sudah sempurna sesuai Formulir 101 dimaksud untuk secara berjenjang diserahkan kepada Gubernur dan Menteri Dalam Negeri.


Suasana Ruangan Pengolahan SIAK di BKKB Kab. DairiSinaga menambahkan untuk kebutuhan pembuatan KTP Nasional, untuk sementara warga masyarakat atau penduduk harus langsung datang ke Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi sambil menunggu dibangunnya Tempat Perekaman Data Kependudukan (TPDK) di setiap kecamatan se-Kabupaten Dairi. “Sementara pengurusannya identik sama dengan pengurusan SIM (Surat Ijin Mengemudi), dimana pemohon datang langsung dan melengkapi administrasi kemudian di foto” ujar Sinaga yang suka bercanda ini. Berkaitan dengan biaya operasional bagi petugas lapangan / pendata, ia menyampaikan bahwa anggaran dari provinsi Sumatera Utara untuk pendataan Rp. 1000/peduduk namun belum dikirim pihak Provinsi dan menurutnya dalam waktu dekat akan tiba kemudian segera disalurkan. Sedangkan untuk mengoperasionalkan 8 unit komputer SIAK, telah dilatih 4 orang operator dan 4 orang lagi sedang menunggu jadwal pelatihan tahap kedua. Informasi yang diperoleh dari Departemen Dalam Negeri, para teknisi dan pelatih SIAK secara serentak dan simultan akan datang ke kabupaten/kota untuk melatih dan memantapkan pelaksanaan pengoperasionalan SIAK sehingga sistem yang diberikan dapat dipahami dan mudah diakses. Ketika KIRANA menanyakan adanya Peraturan Bupati tentang Pelimpahan Kewenangan penandatanganan KTP oleh Camat, Parlemen Sinaga megatakan saat ini proses diskusi dan konsultasi perubahannya sedang berlangsung dan diharapkan dalam waktu dekat sudah ada payung hukum yang baru untuk penerbitan dan penandatangan KTP Nasional oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Dairi. Diakhir wawancara, Kepala Badan yang ramah ini berharap bagi masyarakat yang belum melengkapi data kependudukannya agar sesegera mungkin untuk menghubungi petugas yang ada di masing-masing desa, agar sistem administrasi kependudukan khususnya data kependudukan di Kabupaten Dairi lengkap dan terpercaya keakuratannya. (K-8).
Baca Selengkapnya >>>

3 Srikandi Pembawa Bendera Merah Putih pada HUT-RI

Sukses pengibaran bendera Merah Putih pada setiap upacara bendera ditentukan baik buruknya kerja tim pengibar bendera. Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau yang dikenal dengan PASKIBRAKA bertugas di Istana Negara karena Bendera Merah Putih yang di jahit Ibu Fatmawati untuk dikibarkan tanggal 17 Agustus 1945. Sedangkan pengibar bendera di daerah-daerah disebut PASKIBRA, tugasnya hanya satu yaitu mengibarkan bendera pada peringatan kemedekaan Republik Indonesia di setiap tanggal 17 Agustus, setiap tahunnya. Srikandi pertama, Nora br. Siahaan, gadis manis kelahiran Sidikalang 27 Nopember 1990 adalah anak ke-4 dari 4 bersaudara dari keluarga Patar Siahaan (wiraswasta) dan pelina Silalahi. Nora tinggal di Jl. FL. Tobing No. 29 Sidikalang kini sedang menuntut ilmu di SMA Negeri 1 Sidikalang Kelas XII IPA 1 dan memiliki cita-cita menjadi seorang pramugari. Bertugas sebagai pembawa bendera Merah Putih untuk dikibarkan di Stadion Olahraga Sidikalang menurutnya adalah tugas yang sangat membanggakan. Kebanggaan Nora terletak pada bisa melaksanakan tugas mengibarkan bendera dengan baik. Harapannya kepada semua pemuda bangsa untuk mengisi kemerdekaan Bangsa Indonesia, jangan melupakan patriotisme para Pahlawan dan pertebal jiwa Nasionalisme.


Srikandi kedua Pengibar Bendera Merah Putih pada Detik-Detik Proklamasi di Lapangan SMAN 1 Parongil adalah Nursanti Desiana br. Siagian. Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Silima Pungga-Pungga ini lahir di Jakarta 16 Nopember 1989 adalah putri tercinta dari pasangan Berman Siagian dan Elda br. Napitupulu. Desi yang selalu masuk rangking 10 besar dari SD-SMA bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, hobbynya melukis. Ketika ditanya perasaannya menerima bendera Merah Putih dari Bupati Dairi untuk dikibarkan, Desi berkata “bangga banget…apalagi bisa langsung berhadapan dengan bapak Bupati Dairi” Ketika ditanya apa pak MP. Tumanggor itu ganteng….? Desi spontan mengatakan “ia….kocak lagi…dan pintar nyanyi…” Desi memiliki harapan kiranya Indonesia bersih dari korupsi, bencana alam dan lebiih maju di tahun-tahun mendatang.


Srikandi ketiga, Kristina br. Manik, lahir di Belitung 25 Januari 1993 didaulat sebagai pembawa bendera Merah Putih pada Aubade penurunan Bendera Merah Putih di Stadion Sidikalang. Anak pertama dari 4 bersaudara lahir dalam pasangan berbahagia Laris Manik seorang PNS dan Rusmina br. Panjaitan ini tinggal di Jalan Pahlawan Kompleks Puskesmas Siburabura. Kenapa jadi dokter ? Kristina menjawab dengan lugas “biar bisa membantu orang banyak “ Gadis murah senyum ini adalah siswi kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Sidikalang menyatakan kebanggaannya dipercaya membawa bendera Merah Putih pada Aubade penurunan Bendera Merah Putih. Kristina berpesan kepada teman-temannya dan seluruh generasi penerus “Seharusnya kita lebih memahami arti kemerdekaan yaitu berbuat untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa. Sekecil apapun yang kita buat termasuk belajar dengan giat pasti akan membuat para Pahlawan tidak kecewa akan perjuangan mereka dan bangga melihat kita. Kita harus ingat, kalau Pahlawan rela menyerahkan nyawanya demi kemerdekaan tidak pernah berpikir pamrih saat berjuang, tetapi kata kemerdekaan yang ada dalam benak mereka harus kita pelihara dengan membenahi diri membangun Indonesia “. (K-8)
Baca Selengkapnya >>>